Cerita tentang Gua Lalay di Majalengka
A
A
A
MAJALENGKA - Objek wisata Gua Lalay (Kelelawar) di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyimpan sebuah mitos. Seperti apa ceritanya?
Gua Lalay berada di kaki Gunung Ciremai atau sekitar 2 km dari Kecamatan Argapura, atau 16 km dari Kabupaten Majalengka.
Lokasinya sangat ekstrem karena diapit dua tebing yang tinggi hingga mencapai kurang lebih 15 km dengan aliran sungai yang masih mengalir.
Di lokasi itu juga terdapat air terjun pelangi. Alasan pemberian nama itu karena air terjun tersorot cahaya matahari sehingga airnya akan terlihat warna-warni.
Mitos yang berkembang, di Gua Lalay terdapat ular siluman. Hal itu seperti diungkapkan Indi, Tetua di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) wilayah Majalengka.
Menurutnya, dalam gua itu ada penunggunya. Mitosnya, Gua Lalay ditunggui oleh "Oray lalaki" (ular laki-laki). Ia berkepala manusia, bertubuh ular.
"Dulunya Oray lalaki tersebut mendiami wilayah TNGC, karena sering mengganggu warga sekitar TNGC, maka Oray lalaki dipindahkan ke Gua Lalay," katanya.
Gua Lalay baru ditemukan belum lama ini oleh para penambang. Tapi, Gua Lalay sudah mampu menarik sejumlah wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke tempat yang dikenal sebagai Green Canyon ala Majalengka tersebut.
Gua Lalay berada di kaki Gunung Ciremai atau sekitar 2 km dari Kecamatan Argapura, atau 16 km dari Kabupaten Majalengka.
Lokasinya sangat ekstrem karena diapit dua tebing yang tinggi hingga mencapai kurang lebih 15 km dengan aliran sungai yang masih mengalir.
Di lokasi itu juga terdapat air terjun pelangi. Alasan pemberian nama itu karena air terjun tersorot cahaya matahari sehingga airnya akan terlihat warna-warni.
Mitos yang berkembang, di Gua Lalay terdapat ular siluman. Hal itu seperti diungkapkan Indi, Tetua di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) wilayah Majalengka.
Menurutnya, dalam gua itu ada penunggunya. Mitosnya, Gua Lalay ditunggui oleh "Oray lalaki" (ular laki-laki). Ia berkepala manusia, bertubuh ular.
"Dulunya Oray lalaki tersebut mendiami wilayah TNGC, karena sering mengganggu warga sekitar TNGC, maka Oray lalaki dipindahkan ke Gua Lalay," katanya.
Gua Lalay baru ditemukan belum lama ini oleh para penambang. Tapi, Gua Lalay sudah mampu menarik sejumlah wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke tempat yang dikenal sebagai Green Canyon ala Majalengka tersebut.
(zik)