Miranda Kenongo Wulan, Mengenal Sejarah lewat Museum
A
A
A
BELAJAR sejarah dan budaya mungkin bukan hobi kebanyakan gadis saat ini. Karena, mungkin mereka lebih senang pergi ke mal dan tempat hiburan untuk mengisi waktu luang sembari melepaskan penat.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Miranda Kenongo Wulan. Gadis asli Sleman, DIY ini justru tertarik belajar sejarah. belajar sejarah menjadi bagian hidup Miranda.
Dia mengaku tidak mengetahui mengapa tertarik belajar sejarah, karena hobi itu sudah ada sejak kecil. Baginya, sejarah sangat unik untuk diketahui lebih lanjut.
"Kalau ada waktu senggang saya sempatkan pergi ke museum," tutur gadis kelahiran 10 Mei 1988 ini.
Miranda mengaku tertarik dengan museum sejak kanak-kanak. Selepas SMA, dirinya memutuskan untuk kuliah di Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sejak saat itu, ia rajin mengunjungi berbagai museum. Karena, di dalam museum ia mampu mencari referensi yang riil.
Kini, di sela kesibukannya bekerja di sebuah bank, ia selalu menjaga hobinya untuk berkunjung ke museum. Menurutnya, di dalam museum tersimpan sejarah kehidupan manusia dan bagaimana peradaban terbentuk.
Dengan mengunjungi museum, berarti menghargai perjuangan dan karya manusia. "Kalau hanya membaca di buku kadang sangat membosankan," ujarnya.
Dari ingatannya, tak kurang 100 museum pernah ia kunjungi, paling banyak museum di Jawa. Museum yang dikunjungi mulai dari museum perjuangan, ilmu pengetahuan, sampai museum seni budaya.
Tak hanya sekali, tetapi berulang kali ia berkunjung ke museum yang sama. Alasannya, masih banyak yang perlu digali dari sebuah museum.
Bahkan, Miranda kerap mengajak teman-temannya untuk menyempatkan diri berkunjung ke museum tatkala mereka berkunjung ke Yogyakarta. Menurutnya, Kota Gudeg mempunyai beragam museum yang sangat lengkap dan atraktif.
"Yogyakarta kaya akan budaya, ilmu pengetahuan, dan perjuangan. Banyak museum di sini, seperti Sonobudoyo, Batik, Dirgantara, Ullen Sentalu, Affandi, sampai Museum Gunung Api yang canggih. Saya ingin berbagi cerita saat mereka berkunjung ke Yogyakarta," tandasnya.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Miranda Kenongo Wulan. Gadis asli Sleman, DIY ini justru tertarik belajar sejarah. belajar sejarah menjadi bagian hidup Miranda.
Dia mengaku tidak mengetahui mengapa tertarik belajar sejarah, karena hobi itu sudah ada sejak kecil. Baginya, sejarah sangat unik untuk diketahui lebih lanjut.
"Kalau ada waktu senggang saya sempatkan pergi ke museum," tutur gadis kelahiran 10 Mei 1988 ini.
Miranda mengaku tertarik dengan museum sejak kanak-kanak. Selepas SMA, dirinya memutuskan untuk kuliah di Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sejak saat itu, ia rajin mengunjungi berbagai museum. Karena, di dalam museum ia mampu mencari referensi yang riil.
Kini, di sela kesibukannya bekerja di sebuah bank, ia selalu menjaga hobinya untuk berkunjung ke museum. Menurutnya, di dalam museum tersimpan sejarah kehidupan manusia dan bagaimana peradaban terbentuk.
Dengan mengunjungi museum, berarti menghargai perjuangan dan karya manusia. "Kalau hanya membaca di buku kadang sangat membosankan," ujarnya.
Dari ingatannya, tak kurang 100 museum pernah ia kunjungi, paling banyak museum di Jawa. Museum yang dikunjungi mulai dari museum perjuangan, ilmu pengetahuan, sampai museum seni budaya.
Tak hanya sekali, tetapi berulang kali ia berkunjung ke museum yang sama. Alasannya, masih banyak yang perlu digali dari sebuah museum.
Bahkan, Miranda kerap mengajak teman-temannya untuk menyempatkan diri berkunjung ke museum tatkala mereka berkunjung ke Yogyakarta. Menurutnya, Kota Gudeg mempunyai beragam museum yang sangat lengkap dan atraktif.
"Yogyakarta kaya akan budaya, ilmu pengetahuan, dan perjuangan. Banyak museum di sini, seperti Sonobudoyo, Batik, Dirgantara, Ullen Sentalu, Affandi, sampai Museum Gunung Api yang canggih. Saya ingin berbagi cerita saat mereka berkunjung ke Yogyakarta," tandasnya.
(zik)