Gelontorkan Jutaan Rupiah demi si Buah Hati
A
A
A
Anak merupakan harta yang paling berharga bagi orang tua. Makanya, tak heran orang tua terkadang rela melakukan apapun demi kebahagiaan si buah hati. Salah satunya merayakan momen spesial ulang tahun si kecil dengan membuat pesta berbiaya wah. Bagi masyarakat berekonomi mampu, pesta ulang tahun bisa mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah. Padahal biaya yang dikeluarkan itu hanya digunakan untuk kesenangan dalam waktu yang singkat. Bagi masyarakat menengah ke bawah juga tetap berupaya menyenangkan anaknya dengan menggelar pesta sederhana tapi dengan dana yang terbatas. Bagaimanapun, upaya yang dilakukan orang tua, intinya tetap bertujuan agar si anak bahagia jika momen hari lahirnya selalu dikenang dan bisa dirayakan bersama teman-temannya dan keluarganya. Seperti yang pernah dilakukan Mei Lin, 32. Dia pernah menggelar ulang tahun anak semata wayangnya, Kevin, 5, di salah satu Hotel di Medan. Mau tahu berapa uang yang dikeluarkan dari koceknya, hingga Rp30 juta. Saya memang ketika itu menggunakan jasa event organizer (EO). Terus kalau di hotel kan makanannya ada banyak, tinggal dipilih, jadi tamu-tamu bisa makan sesuai dengan seleranya. Undangan saya ada sekitar 100 orang, mulai dari teman anak saya sekolah hingga teman-teman saya dan teman suami, paparnya. Dana yang dikeluarkannya itu meskipun cukup fantastis, tidak menjadi masalah asal anaknya senang dan bahagia. Namanya kita orang tua kan ingin anak senang. Kalau uang bisa dicari, tapi kalau kebahagiaan anak kan enggak . Apalagi ulang tahun kan momen setahun sekali, jadi kalau ada uangnya kenapa enggak kita gelar pesta yang buat dia senang, kata pengusaha berlian ini. Dana Rp30 juta itu sudah termasuk anggaran untuk EO sehingga semua urusan pesta sudah ter-cover. Itu sudah semua, mulai dari makanan, kue ulang tahun, ruangan, hiburan ada badut dan musik, hingga bingkisan untuk anak-anak yang datang. Jadi, kita enggak repot lagi, papar Mei Lin. Orag tua lainnya, Aidil, 34 merayakan ulang tahun anak pertamanya Abiyan, 7, di restoran siap saji di Medan. Dia memang berupaya mewujudkan keinginan anaknya saat berulang tahun. Lantaran kesukaan anaknyapada ayamgoreng, yang disajikanmakanansiapsaji. Aidil pun berinisiatif memberikan hadiah berupa perayaan ulang tahun di restoran siap saji. Sejak saat usia anak saya masih 2 tahun, perayaan ulang tahun selalu dilakukan di restoran siap saji. Selain karena lebih praktis, kita juga tidak perlu repot mencari dan menyediakan berbagai perlengkapan pesta yang sesuai dengan keinginan anak. Jadi, menurut saya malah perayaan di tempat ini lebih gampang sehingga bagi saya lebih murah, ujarnya. Kemudahan pun dirasakan Aidil saat anaknya Abiyan memasuki bangku sekolah. Di ulang tahun ke-7 beberapa waktu lalu, Aidil juga memanfaatkan jasa EO dari tempat makan siap saji langganannya. Abiyan memilih sendiri tema ulang tahunnya, yakni Plant vs Zombie. Jadi, anak-anak bisa bersenang- senang dibantu oleh MC dan badut yang telah disediakan, ujar pria yang berprofesi sebagai dokter ini. Begitu juga dengan Atika Putri, 20, yang baru merayakan ulang tahun anaknya Syaqila Zahra, 2, pada 7 Desember 2014 lalu di salah satu restoran cepat saji di Jalan AH Nasution. Bagi Atika, meskipun harus mengeluarkan uang lebih besar, namun menggelar pesta ulang tahun di restoran cepat saji selain lebih mudah juga tidak repot. Saya merayakan ulang tahun anak saya yang kedua di restoran cepat saji, sebelumnya ulang tahun yang pertama saya gelar di rumah. Memang kalau dari segi budget lebih besar menggelar ulang tahun di restoran cepat saji, tapi kelebihannya tentu kita tidak repot dan di sini sudah tersedia semua ada MC, badut, dan lainnya, papar Atika. Atika mengaku ketika menggelar pesta ulang tahun anaknya itu mengundang sebanyak 60 orang, mulai dari teman anaknya hingga keluarga. Kalau budget - nya itu kemarin sekitar Rp2,4 juta. Tapi namanya untuk anak, apalah yang enggak kita lakukan kalau memang lagi ada rezeki, karena tujuannya untuk membahagiakan anak kita, ucapnya. Ada juga orang tua yang lebih memilih merayakan ulang tahun anaknya di rumah. Selain dana bisa lebih murah, juga bisa sekaligus bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Kalau digelar pesta ulang tahunya di restoran atau di hotel, tentu kan anak-anak tetangga susah datangnya. Makanya, saya selalu menggelar ulang tahun anak saya di rumah. Kalau di rumah, budget -nyapalinghanyaratusan ribu saja. Minimal Rp500.000 sudah bisa kok , itu kan tergantung mau makanan apa yang kita buat dan berapa orang yang kita undang, ujar Ulfa, 35. Dengan menggelar pesta ulang tahun di rumah maka bisa bersilaturahmi dengan banyak orang, mulai dari seluruh keluarga bisa diundang hingga para tetangga. Kalau di restoran tentu kan undangan kita terbatas, kalau di rumah kan undangan bisa lebih banyak. Intinya, anak kita tetap bisa bahagia di hari ulang tahunnya, papar Ulfa. Menyenangkan Hati Anak Atau Sekadar Prestise Saja Menurut psikolog di Medan Mustika Tarikan, banyaknya budget yang dikeluarkan oleh orang tua untuk membahagiakan si buah hati di momen spesialnya, untuk keluarga yang mampu tentu tidak menjadi masalah. Kalau orang tuanya mampu tentu tidak menjadi masalah. Asal pesta yang digelar itu bisa membuat anak senang. Terkadang yang kita heran, pesta dibuat malah bukan untuk si anak, tapi untuk orang tuanya demi prestise dan lainnya, ucapnya. Terkadang, masyarakat berlomba- lomba membuat pesta ulang tahun anak di tempat yang mewah dengan budget yang mahal, padahal acara yang dibuat bukan acara anak. Tapi lebih, misalnya keyboard -an, memanggil artis terkenal, dan lainnya yang lebih cocok untuk orang dewasa. Harusnya kalau memang menggelar pesta ulang tahun, maka event yang dibuat pastinya harus enjoy untuk anak. Jadi, kegiatan yang digelar benar-benar untuk anak sehingga anak bisa bersosialisasi, bermain dengan teman-temannya, sekali lagi sebaiknya bukan karena ingin menggelar prestise, kata Mustika. Di sisi lain, pengamat sosial Agus Suryadi menilai pesta ulang tahun anak secara konsep sosial memang sedang terjadi pergeseran nilai dan fungsi dalam kehidupan keluarga. Tidak hanya masyarakat yang tinggal di perkotaan, nilai pergeseran ini juga sudah perlahan merambah hingga ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ungkapan rasa sayang orang tua kepada anak itu sudah bergeser atau sudah tersubstitusi (tergantikan) di zaman sekarang. Apalagi di kehidupan perkotaan, kasih sayang sudah tersubstitusi dalam bentuk materi. Sayang sama anaknya, dibelikan mobil, padahal anak masih SMP. Anak yang baru satu tahun sudah dibelikan gadget dan lainnya, ujar Agus Suryadi. Saat perayaan ulang tahun, orang tua cenderung memberikan hadiah-hadiah yang sifatnya tidak mendidik, malah kadang ada yang menjerumuskan anak untuk menjadi konsumeristik dan hedonis. Nah , nilai ini sebenarnya juga sudah mulai diikuti oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan. Kenapa, karena masyarakat umumnya bersifat selalu melihat ke atas (patron). Melihat orang-orang yang seperti itu, masyarakat yang lain juga mengikuti. Lihatlah sudah banyak masyarakat yang merayakan ulang tahun di restoran cepat saji, gedung, hotel, dan lainnya, ungkapnya. Memang hal tersebut tidak bisa dipersalahkan karena pada dasarnya perayaan ulang tahun yang dirayakan di hotel dan di gedung dikarenakan orang tua dalam keadaan sibuk. Dari sisi waktu, orangtua tidak punya waktu, makanya diambillah jalan pintas. Akhirnya wujudnya digantikan dengan perayaan ulang tahun digedung karena tidak mau repot. Tapi konteksnya ingin membahagiakan anak, papar Agus. Namun, alangkah lebih baiknya jika perayaan ulang tahun dirayakan sederhana dan pemberian hadiah yang diberikan lebih bersifat edukasi dan proporsional untuk anak. Sah-sah saja merayakan ulang tahun dan memberikan hadiah untuk anak asal proporsional atau sesuai dengan usia anak. Jangan memberikan hadiah yang malah akan membuat anak terjerumus ke sifat konsumeristik (senang-senang saja) dan hedonis, ucapnya.Lia anggia nasution/Siti amelia/Eko agustyo fb
(bbg)