Bayi 2 Tahun Tewas Terperosok di Drainase
A
A
A
BARUMUN - Bayi berusia dua tahun, Juli Nasution, ditemukan tewas di pintu air Banjar Raja, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas), Sabtu (7/2) pagi. Nyawa bocah ini tak tertolong lagi setibanya di RSU Sibuhuan karena paru-parunya dipenuhi air. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Barumun Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ahuyan Harahap menuturkan, musibah yang menimpa balita ini berawal ketika ia dan pamannya, Kucok Nasution, 30, mencuci kaki di drainase yang berjarak 30 meter dari tempat tinggalnya sekitar pukul 08.30 WIB. Begitu hendak pulang, Kucok panik karena keponakannya tidak terlihat lagi. Kemungkinan waktu mencucikaki, korbanterpelesetkedalam parit yang dalam dan kebetulan airnya sangat deras, ujar AKP Ahuyan kepada KORAN SINDO MEDAN . Kucok lalu pulang memberitahukan kepada orang tua korban, Saiful Nasution dan Hotma. Bersama masyarakat setempat dan dibantu aparat Polsek Barumun, semua aliran drainase disisir untuk mencari keberadaan korban. Pencarian akhirnya terhenti di pintu air Banjar Raja yang berjarak 200 meter dari lokasi awal. Saat ditemukan, Juli sudah lemas tak berdaya dan langsung dievakuasi ke RS Sibuhuan. Namun malang, nyawa Juli tidak bisa diselamatkan lagi. Siang itu juga jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah duka lalu dikebumikan di pemakaman umum. Atas musibah ini, penyidik Polsek Barumun mengambil keterangan Kucok Nasution dan dua warga Andi Nasution, 30, dan Mariatin Lubis, 38. Pantauan KORAN SINDO MEDAN, drainase yang merenggut nyawa korban tersebut dari beton dengan lebar 50 cm dan dalam kurang lebih 1 meter. Airnya mengalir deras seperti air sungai sejak Pintu Air Banjar Raja dibangun. Drainase menjadi tempat masyarakat untuk mandi dan mencuci. Debit air drainase berubah sejak Pintu Air Banjar Raja dibangun. Seharusnya kalau musim hujan pintu air dibuka sehingga airnya tidak mengalir sederas ini, kata Andi.Palapa harahap
(bbg)