Dinkes Keluarkan Peringatan DBD

Minggu, 08 Februari 2015 - 11:55 WIB
Dinkes Keluarkan Peringatan...
Dinkes Keluarkan Peringatan DBD
A A A
INDRAMAYU - Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu megeluarkan peringatan terkait ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) harus diwaspadai saat musim pancaroba seperti ini. Pasalnya, dalam satu bulan terakhir di Kabupaten Indramayu empat orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Berdasarkan data dari Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2BB), Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sejak 1-27 Januari 2014, tercatat jumlah kasus DBD mencapai 32 orang. Dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal karena ter lambat dibawa ke puskesmas mau pun rumah sakit sehingga kon disinya sudah tidak dapat ter tolong, ujar Kasi P2BB Dinas Kesehatan Kabupaten Indra mayu, Agus Rohani. Agus menyebutkan, dari 49 pus kesmas yang ada di Kabupaten Indramayu, penderita DBD berasal dari 16 wilayah puskesmas. Sedangkan empat orang yang meninggal itu berasal dari wilayah Puskesmas Pasekan dua orang, Puskesmas Pondoh satu orang dan Puskesmas Temi yang satu orang. Menurutnya, jika dibandingkan dengan Januari 2013 dan Januari 2014, jumlah penderita DBD yang meninggal dunia pada Januari 2015 mengalami peningkatan. Pada Januari 2013, dari 46 penderita DBD, korban yang meninggal dunia hanya satu orang. Sedangkan Januari 2014, dari 36 penderita DBD, korban yang meninggal sebanyak dua orang. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pening katan kasus DBD biasa terjadi pada Januari hingga Maret. Kondisi cuaca yang tak menentu seperti saat ini turut mempengaruhi tingginya kasus tersebut. Karena itu, jumlah kasus yang terjadi sepanjang Januari 2015, diprediksi masih akan terus mengalami peningkatan hing ga Maret mendatang. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada dan menerapkan 3M plus (mengubur, menutup, menguras, ditambah menaburkan bubuk abate), sebut Agus. Agus menjelaskan, peningkatan kasus pada Januari-Maret dipengaruhi musim hujan yang menimbulkan banyaknya ge nangan air di lingkungan masyarakat. Menurutnya, genangan air yang tertampung pada wa dahwadah kosong akan men jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedesaegyti, vektor penyebar DBD. Apalagi kalau kondisi cuacanya tak menentu seperti sekarang, yakni hujan dan panas terjadi secara bergantian hampir se tiap hari, genangan air akan semakin banyak, tutur Agus. Sementara itu anggota Komisi B DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun mengatakan ancaman DBD harus diantisipasi semua kalangan. Bukan ha nya menjadi tugas dari pe me rintah daerah melalui Dinas Kesehatan saja yang harus mewaspadainya, tapi semua pihak harus mengantisipasi sedini mung kin perkembangbiakan pe nyakit yang disebarkan melalui nyamuk ini. Apalagi saat ini kondisi cuaca masih didominasi dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga memungkinkan banyaknya terdapat genangan-genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Tidak hanya dinkes melainkan juga masyarakat harus berperanaktif mencegah penyakit ini berkembang dilingkungannya masing-masing, kata dia.Tomi indra
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7191 seconds (0.1#10.140)