Bukan Sekadar Uji Coba

Sabtu, 07 Februari 2015 - 10:23 WIB
Bukan Sekadar Uji Coba
Bukan Sekadar Uji Coba
A A A
SEMARANG - Laga uji coba PSIS Semarang kontra Persija Jakarta yang akan digelar di Stadion Jatidiri Semarang malam ini menjadi ujian perdana kerangka utama tim musim depan.

Pada uji coba dengan dua klub amatir dan PPLP Jateng, tim pelatih masih berusaha mencari komposisi terbaik. Hasilnya kian menunjukkan progres positif. Pada laga uji coba itu, PSIS ditekuk PPLP Jateng 2-1, ditahan SSS 1-1, dan terakhir giliran PSIS melibas PS Unika 5-0. Kemudian, pada latih tanding keempat kontra Macan Kemayoran- julukan Persija, PSIS akan menurunkan skuad inti.

Kendati hanya berlabel uji coba, Bambang “Bepe” Pamungkas dkk tentu juga tidak ingin tampil seadanya. Pasalnya tim yang dihuni banyak pemain mentereng, seperti Ismed Sofyan dan Ramdani Lestaluhu itu melakukan try out ke Jateng juga punya misi untuk mematangkan skuad pada pramusim Indonesia Super League (ISL).

Di sisi lain, bagi PSIS, laga tersebut juga sangat penting untuk mengukur kualitas dari dua pelamar yang sudah mengikuti seleksi sejak Kamis (5/2). Keduanya adalah Chanif Muhajirin, eks Persijap Jepara yang berposisi sebagai gelandang dan Arifin, stoper yang musim lalu berkostum PSCS Cilacap. PSIS memang masih membutuhkan tambahan stoper, karena baru ada satu pemain inti yakni Fauzan Fajri.

Adapun di barisan gelandang, khususnya di sayap kanan dan kiri setidaknya masih membutuhkan tambahan pelapis karena baru memiliki satu punggawa. Mahesa Jenar -julukan PSIS- dituntut untuk tampil full tim agar bisa bersaing dengan tim-tim lain yang juga sudah melakukan persiapan dan banyak agenda uji coba.

Meski sudah berpengalaman, baik Chanif maupun Arifin tidak mendapat wild card dari tim pelatih. Keduanya harus menunjukkan performa terbaiknya agar musim depan bisa bermain di Stadion Jatidiri. “Saya belum utuh melihatnya. Kan juga perlu ada tekanan- tekanan, makanya keduanya akan kami pasang,” ujar Pelatih PSIS M Dofir kemarin.

Beruntung, sehari menjelang pertandingan, stoper Fauzan Fajri sudah bergabung latihan setelah sebelumnya mengalami sakit sehingga harus balik ke tempat asalnya di Purbalingga. Pemain yang kemungkinan besar absen adalah gelandang bertahan Edi Anto karena masih cedera hamstring . Selain itu, Bakori Andreas, sayap kiri yang sebelumnya mengalami cedera lutut, juga sudah terlihat di Jatidiri. “Pemain yang kami turunkan adalah punggawa inti. Tim ini memang butuh proses, untuk semakin baik,” ucapnya.

PSIS tetap berlatih pada Jumat sore, sebelum tampil. Sementara Persija sudah mencoba lapangan pada pagi harinya. Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho menerangkan, baik Chanif maupun Arifin dituntut bisa bermain di beberapa posisi. Dalam sepak bola modern, pemain harus bisa menjadi alternatif di posisi tertentu agar tim tidak pincang.

Mereka memang sengaja diundang untuk mengisi kebutuhan tim dan diharapkan juga berjodoh, termasuk dari sisi budget . “Kan kita tidak berharap yang cedera posisi winger atau stoper. Tapi setidaknya seorang stoper juga bisa bermain di wing back ,” ungkapnya

Uji coba tersebut sematamata tidak mencari menang dan kalah, melainkan bagaimana agar dalam pramusim ini kekurangan Mahesa Jenar bisa diperbaiki. “Persija tim besar dan punya karakter. Tentu ini bukan lawan yang mudah, dan anakanak harus kerja keras,” ucapnya.

Sementara itu, Persija Jakarta datang ke Semarang dengan membawa 21 pemain. Sebenarnya ada 23 pemain tapi dua harus absen, yakni Greg Nwokolo dan kiper Andritany lantaran masih dibekap cedera. Macan Kemayoran akan memanfaatkan pramusim untuk memperbaiki performa.

“80% pemain Persija adalah wajah baru. Kami ingin mencari chemistry dan menjaga kontinuitas performa tim,” ujar Pelatih Persija Rahmad Darmawan (RD). RD mengaku senang bisa berlatih tanding dengan PSIS karena pemain tim tersebut penuh dengan spirit dan kecepatan, seperti yang terlihat pada musim lalu.

“PSIS ini mirip permainan Semen Padang dan Pelita Bandung Raya, rival berat kami nanti di Indonesia Super League. Di Semen Padang ada Esteban Viscara, Hendra Adi Bayau dan Nur Iskandar, mereka sangat berbahaya, apalagi di PBR, David Laly yang punya teknik dan lawan akan susah merebut bola darinya, dia anak saya di tim nasional,” ucapnya.

Arif Purniawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6780 seconds (0.1#10.140)