Satu Keluarga di Klungkung Tewas, Bunuh Diri atau Dibakar?
A
A
A
KLUNGKUNG - Penyebab kematian satu keluarga di Kabupaten Klungkung, Bali, hingga kini masih menjadi pertanyaan.
Berdasarkan pemeriksaan tim laboratorium forensik setelah melakukan autopsi, satu keluarga yang ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di kamar 221 Hotel Tower Kabupaten Klungkung itu belum bisa dibuktikan korban bunuh diri.
Kepala Polres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati menyatakan, korban meninggal setelah meminum racun serangga. Tidak dijelaskan pula siapa yang paling terakhir menenggak racun serangga.
"Pada intinya korban tewas dalam keadaan terbakar. Sesuai rincian hasil pemeriksaan, bahwa ada kandungan racun pada tubuh korban namun saat itu belum meninggal. Korban baru meninggal setelah terbakar," ungkapnya saat rilis kematian satu keluarga Gusti Agus Karpica di Polres Klungkung, Jumat (6/2/2015).
Saat rilis kematian satu keluarga itu, Kapolres Klungkung didampingi Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Dudut Rustyadi, Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Triyono Basuki, Tim DVI Bid Dokkes Polda Bali, Pus Labfor Polda Bali, Inafis, dan para penyidik Polres Klungkung.
Dalam rilis itu ditegaskan bahwa tidak ditemukan bahan-bahan penyulut terjadinya kebakaran. Lalu, siapa yang membakar dan dengan apa saat ini masih menjadi pertanyaan besar.
Dia menjelaskan bahwa sumber api bukan berasal dari nyala api terbuka dengan pengertian api bukan karena korsleting.
Tidak ada kesengajaan sehingga tercipta kebakaran dan api bukan berasal dari luar. Semua benda-benda (barang bukti) yang ditemukan di TKP tidak ada yang berfungsi sebagai pemicu kebakaran.
"Semua yang ada di dalam kamar saat itu, tidak kami temukan alat pemicu api," ungkapnya.
Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa satu keluarga dari I Gusti Agus Karpica, beserta istri dan ketiga anaknya dibakar pada 23 Januari 2015. Tapi, Kapolres Klungkung tidak mau menyimpulkan demikian, begitu juga tim yang mengungkap kasus ini.
"Kami tidak bisa menyimpulkan bahwa mereka ini bunuh diri karena bagaimana mereka bisa terbakar bila tidak ada pemicu api," jelasnya.
Berdasarkan pemeriksaan tim laboratorium forensik setelah melakukan autopsi, satu keluarga yang ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di kamar 221 Hotel Tower Kabupaten Klungkung itu belum bisa dibuktikan korban bunuh diri.
Kepala Polres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati menyatakan, korban meninggal setelah meminum racun serangga. Tidak dijelaskan pula siapa yang paling terakhir menenggak racun serangga.
"Pada intinya korban tewas dalam keadaan terbakar. Sesuai rincian hasil pemeriksaan, bahwa ada kandungan racun pada tubuh korban namun saat itu belum meninggal. Korban baru meninggal setelah terbakar," ungkapnya saat rilis kematian satu keluarga Gusti Agus Karpica di Polres Klungkung, Jumat (6/2/2015).
Saat rilis kematian satu keluarga itu, Kapolres Klungkung didampingi Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah Dudut Rustyadi, Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Triyono Basuki, Tim DVI Bid Dokkes Polda Bali, Pus Labfor Polda Bali, Inafis, dan para penyidik Polres Klungkung.
Dalam rilis itu ditegaskan bahwa tidak ditemukan bahan-bahan penyulut terjadinya kebakaran. Lalu, siapa yang membakar dan dengan apa saat ini masih menjadi pertanyaan besar.
Dia menjelaskan bahwa sumber api bukan berasal dari nyala api terbuka dengan pengertian api bukan karena korsleting.
Tidak ada kesengajaan sehingga tercipta kebakaran dan api bukan berasal dari luar. Semua benda-benda (barang bukti) yang ditemukan di TKP tidak ada yang berfungsi sebagai pemicu kebakaran.
"Semua yang ada di dalam kamar saat itu, tidak kami temukan alat pemicu api," ungkapnya.
Berdasarkan indikator tersebut, dapat dikatakan bahwa satu keluarga dari I Gusti Agus Karpica, beserta istri dan ketiga anaknya dibakar pada 23 Januari 2015. Tapi, Kapolres Klungkung tidak mau menyimpulkan demikian, begitu juga tim yang mengungkap kasus ini.
"Kami tidak bisa menyimpulkan bahwa mereka ini bunuh diri karena bagaimana mereka bisa terbakar bila tidak ada pemicu api," jelasnya.
(zik)