Tanggul Jebol, 206 Hektare Sawah di Pekalongan Rusak

Jum'at, 06 Februari 2015 - 15:40 WIB
Tanggul Jebol, 206 Hektare...
Tanggul Jebol, 206 Hektare Sawah di Pekalongan Rusak
A A A
KAJEN - Sedikitnya 206 hektare tanaman padi di empat desa di Kecamatan Sragi rusak akibat tergenang air. Genangan air terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Winong Desa Purwodadi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.

"Tanggulnya jebol Kamis (5/2) pagi. Tapi luapan airnya mulai masuk sore," kata Camat Sragi Edi Sutanto, Jumat (6/2/2015).

Dia mengungkapkan, total ada empat desa yang terkena dampak jebolnya tanggul Sungai Winong tersebut. Sementara, jumlah sawah yang terendam mencapai ratusan hektare.

"Di Desa Tegallontar 40 hektare, Desa Klunjukan 90 hektare, Desa Purwodadi
50 hektare, dan Desa Gebangkerep 26 hektare. Malam sekitar jam 24.00 WIB, air sempat masuk 43 rumah warga Dukuh Kentong Desa Tegallontar, tapi kemungkinan hari ini sudah surut," terangnya.

Akibatnya, lanjut dia, kerugian para petani mencapai lebih dari Rp200 juta. Sebab para petani sudah menyemai padi dengan usia sekitar dua minggu.

Saat ini pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan darurat tanggul tersebut. Menurutnya, dibutuhkan tanah sekitar 20 truk tanah untuk menutup tanggul yang jebol tersebut.

"Nanti akan diusulkan pengalokasian anggaran untuk perbaikan tanggul ini. Harapannya ada bantuan bronjong juga dari pemkab."

Dia menambahkan, lebar tanggul yang jebol mencapai sekitar 15 meter. Sedangkan kedalaman tanggul tersebut mencapai sekitar 2-3 meter.

"Sementara, saat ini warga gotong royong membuat tanggul dari bambu yang diperkuat dengan karung-karung pasir."

Sementara, petani Desa Purwodadi Abdul Manan (55), mengatakan, banjir mulai masuk ke area persawahan dan sebagian permukiman warga Kamis sore.

"Jebolnya Kamis pagi sekitar jam 07.00 WIB, tapi sekitar jam 15.00 WIB air baru masuk ke mana-mana."

Akibat banjir tersebut, satu hektare lahan miliknya juga terendam air. Sehingga seluruh padi miliknya dipastikan mati.

"Sebab usia padi saya baru sekitar dua minggu. Jadi bisa dipastikan busuk kalau lama terendam seperti ini. Kerugian total sekitar Rp9 juta termasuk biaya produksi," kata Ketua Kelompok Tani Randu Purwodadi itu.

Sedangkan total lahan di desanya mencapati sekitar 50 hektare. Pihaknya berharap segera ada bantuan dari pemkab setempat untuk memperbaiki tanggul.

"Sebab kalau terendam terus, petani tidak bisa bercocok tanam. Mau dikasih makan apa anak istri kita, Pak. Selain itu kami harap juga ada bantuan bibit padi."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6747 seconds (0.1#10.140)