DBD Tewaskan Empat Anak di Kabupaten Cirebon

Kamis, 05 Februari 2015 - 15:04 WIB
DBD Tewaskan Empat Anak di Kabupaten Cirebon
DBD Tewaskan Empat Anak di Kabupaten Cirebon
A A A
CIREBON - Empat orang di Kabupaten Cirebon meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2015. Total penderita tercatat 61 orang, sehingga daerah itu ditetapkan waspada DBD.

Para penderita DBD yang meninggal merupakan anak-anak dan berasal dari empat kecamatan berbeda. Masing-masing satu orang di Kecamatan Kedawung, Greged, Susukan, maupun Pasaleman.

"Usia penderita DBD yang meninggal berkisar 4-7 tahun," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Mohammad Sofyan, Kamis (5/2/2015).

Menurutnya, jumlah penderita DBD di Kabupaten Cirebon terus bertambah. Untuk ini, pihaknya mengeluarkan surat edaran kepada seluruh puskesmas se-Kabupaten Cirebon.

Surat edaran tersebut berisi imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada untuk menekan semakin mewabahnya DBD. Pihaknya juga meminta tim di tiap kecamatan untuk memelopori gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tempat-tempat umum, termasuk sekolah.

Gerakan ini salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan di wilayah tempat tinggal masing-masing. Tim tersebut juga diminta memantau perkembangan kasus DBD di wilayahnya, termasuk memberi penyuluhan .

"Pasien yang diduga terkena DBD kami instruksikan segera membawanya untuk mendapat penanganan medis. Kami minta imbauan dalam surat tersebut pun disebarkan kepada masyarakat," tutur dia.

Dengan angka kematian mencapai empat jiwa dari 61 orang, Kabupaten Cirebon pun ditetapkan waspada DBD pada Januari lalu.

Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana menambahkan, jumlah penderita DBD dimungkinkan bertambah mengingat tak semua warga mau melaporkan kejadian yang menimpa anggota keluarganya kepada puskesmas setempat.

"Kebanyakan korban DBD yang meninggal dunia terlambat dilarikan ke rumah sakit. Kami mendapat laporan, salah satu korban di Kecamatan Pasaleman ternyata sudah selama satu minggu hanya mendapat perawatan di rumah."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5200 seconds (0.1#10.140)