Lumba-lumba Terdampar di Pantai Parangtritis n
A
A
A
BANTUL - Seekor lumba-lumba terdampar di Pantai Parangtritis, sekitar pukul 05.00 WIB kemarin. lumba-lumba seukuran tubuh orang dewasa itu terdampar ditepi laut kira-kira berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Lumbalumba tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar yang ingin menyaksikan dari dekat. Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto Joko Saputro membenarkan peristiwa terdamparnya lumba-lumba tersebut. Pagi itu, seorang warga yang sedang berjalan-jalan ditepi pantai melihat lumba-lumba menepi.
Melihat mamalia tersebut, warga langsung melaporkannya ke posko SAR dan langsung ditindaklanjuti oleh petugas SAR. “Kami langsung turun untuk melihat kondisinya,” ujarnya, kemarin. Setelah melihat kondisinya masih dalam keadaan utuh dan sepertinyasehat, duadari 17 petugas SAR yang saat itu sedang berjaga langsung berupaya mengevakuasi ketengah laut dengan menggiring.
Sebab, jika tidak diusir, lumba- lumba tersebut dikhawatirkan akanmati. Ali menambahkan, petugas SAR nampaknya mengalami kesulitan dalam mengevakuasi lumba- lumba tersebut karena ikan yang konon bersahabat dengan manusia itu tidak ingin kembali ke laut. Tubuh mamalia yang menghadap ke utara (darat) sulit dibalik kearah samudra. Ketika dibalik posisi tubuhnya, lumba-lumba tersebut balik lagi kedaratan lagi.“Tidak bersedia kembali,” tuturnya.
Karena kesulitan tersebut, petugas harus berjuang sekitar satu jam untuk mengembalikan tubuh mamalia ke tengah. Kedua petugas SAR harus menggotong tubuh mamalia naas tersebut, membawanya ke tengah, dan melepaskannya. Ketika di tengah, lumbalumba tersebut langsung berenang dan menghilang ditelan ombak Samudra Hindia.
Kejadian terdamparnya lumba- lumba tersebut merupakan yang kedua kalinya di Pantai Parangtritis. Kejadian pertama terjadi 2014 lalu dan saat itu ikan lumba-lumba yang terdampar ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Menurut Ali, kemungkinan besar lumba-lumba tersebut kebingungan atau memburu makanannya hingga ke tepi. “Biasanya musim-musim seperti ini memang ada yang terdampar,” ungkapnya.
Warga Parangtritis, Danang mengatakan, kejadian terdamparnya ikan tersebut bukan pertama karena sebelumnya ada ikan jenis lain juga menepi ke Pantai Parangtritis. Namun kebanyakan terdampar dalam keadaan sudah mati.
“Baru kali ini ikannya hidup. Tadi sebetulnya sudah ada petugas Dinas Perikanan yang datang tetapi karea lumba-lumba sudah dikembalikan ke laut, petugas itu kembali lagi,” tuturnya.
Erfanto linangkung
Lumbalumba tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar yang ingin menyaksikan dari dekat. Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto Joko Saputro membenarkan peristiwa terdamparnya lumba-lumba tersebut. Pagi itu, seorang warga yang sedang berjalan-jalan ditepi pantai melihat lumba-lumba menepi.
Melihat mamalia tersebut, warga langsung melaporkannya ke posko SAR dan langsung ditindaklanjuti oleh petugas SAR. “Kami langsung turun untuk melihat kondisinya,” ujarnya, kemarin. Setelah melihat kondisinya masih dalam keadaan utuh dan sepertinyasehat, duadari 17 petugas SAR yang saat itu sedang berjaga langsung berupaya mengevakuasi ketengah laut dengan menggiring.
Sebab, jika tidak diusir, lumba- lumba tersebut dikhawatirkan akanmati. Ali menambahkan, petugas SAR nampaknya mengalami kesulitan dalam mengevakuasi lumba- lumba tersebut karena ikan yang konon bersahabat dengan manusia itu tidak ingin kembali ke laut. Tubuh mamalia yang menghadap ke utara (darat) sulit dibalik kearah samudra. Ketika dibalik posisi tubuhnya, lumba-lumba tersebut balik lagi kedaratan lagi.“Tidak bersedia kembali,” tuturnya.
Karena kesulitan tersebut, petugas harus berjuang sekitar satu jam untuk mengembalikan tubuh mamalia ke tengah. Kedua petugas SAR harus menggotong tubuh mamalia naas tersebut, membawanya ke tengah, dan melepaskannya. Ketika di tengah, lumbalumba tersebut langsung berenang dan menghilang ditelan ombak Samudra Hindia.
Kejadian terdamparnya lumba- lumba tersebut merupakan yang kedua kalinya di Pantai Parangtritis. Kejadian pertama terjadi 2014 lalu dan saat itu ikan lumba-lumba yang terdampar ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Menurut Ali, kemungkinan besar lumba-lumba tersebut kebingungan atau memburu makanannya hingga ke tepi. “Biasanya musim-musim seperti ini memang ada yang terdampar,” ungkapnya.
Warga Parangtritis, Danang mengatakan, kejadian terdamparnya ikan tersebut bukan pertama karena sebelumnya ada ikan jenis lain juga menepi ke Pantai Parangtritis. Namun kebanyakan terdampar dalam keadaan sudah mati.
“Baru kali ini ikannya hidup. Tadi sebetulnya sudah ada petugas Dinas Perikanan yang datang tetapi karea lumba-lumba sudah dikembalikan ke laut, petugas itu kembali lagi,” tuturnya.
Erfanto linangkung
(ftr)