Dugaan Korupsi Sarpras Pendidikan Kudus 2004 - Tamzil Dituntut Dua Tahun Penjara

Dugaan Korupsi Sarpras Pendidikan Kudus 2004 - Tamzil Dituntut Dua Tahun Penjara
A
A
A
SEMARANG - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Jateng menuntut staf ahli Gubernur Jateng yang juga mantan Bupati Kudus, M Tamzil dengan hukuman dua tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider 3 bulan penjara.
Tamzil dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pengembangan sarana prasarana pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004. “Dari fakta-fakta persidangan sudah jelas jika terdakwa Tamzil telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP,” kata anggota JPU Agus Prastowo di hadapan majelis hakim Tipikor Semarang yang diketuai hakim Antonius Widjantono kemarin.
Dalam tuntutannya, jaksa mengatakan jika perbuatan Tamzil yang telah melakukan perjanjian dengan CV Ghani and Sons dalam proyek pengadaan sarpras pendidikan Kudus 2004 telah melanggar Kepres No 80/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Barang dan Jasa. JPU juga menuntut dua terdakwa lainnya, yakni Direktur CV Ghani and Sons Abdul Ghani dan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kudus Ruslin.
Terhadap Ruslin, JPU menyampaikan tuntutan yang sama dengan tuntutan untuk Tamzil, yakni 2 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider tiga bulan penjara. Sementara tersangka Abdul Ghani dituntut lebih berat, yakni hukuman 2,5 tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider enam bulan penjara.
“Selain itu, menuntut terdakwa Ghani membayar uang pengganti kerugian negara sebesar kekurangan yang telah dikembalikan yakni Rp1,3 miliar. Jika tidak dibayarkan setelah satu bulan inkrah maka harta bendanya akan disita negara. Jika tidak mencukupi juga akan diganti dengan hukuman penjara selama satu tahun,” ujar Paidi, jaksa Kejati Jateng lainnya.
Usai persidangan, Tamzil mengaku akan menyampaikan pembelaan dalam sidang pekan depan. “Nanti saja saat sidang pledoi. Akan saya sampaikan semuanya saat pembelaan.” Untuk diketahui, ketiganya dijadikan tersangka dalam kasus korupsi proyek pengada-an sarpras pendidikan Kudus 2004 senilai Rp21,4 miliar.
Pengerjaan proyek itu dilakukan tanpa lelang dan diduga terjadi penggelembungan harga serta laporan fiktif dalam pelaksanaan proyek sehingga menimbulkan kerugian negara Rp2,8 miliar.
Andika Prabowo
Tamzil dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pengembangan sarana prasarana pendidikan Kabupaten Kudus tahun 2004. “Dari fakta-fakta persidangan sudah jelas jika terdakwa Tamzil telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP,” kata anggota JPU Agus Prastowo di hadapan majelis hakim Tipikor Semarang yang diketuai hakim Antonius Widjantono kemarin.
Dalam tuntutannya, jaksa mengatakan jika perbuatan Tamzil yang telah melakukan perjanjian dengan CV Ghani and Sons dalam proyek pengadaan sarpras pendidikan Kudus 2004 telah melanggar Kepres No 80/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Barang dan Jasa. JPU juga menuntut dua terdakwa lainnya, yakni Direktur CV Ghani and Sons Abdul Ghani dan mantan Kepala Dinas Pendidikan Kudus Ruslin.
Terhadap Ruslin, JPU menyampaikan tuntutan yang sama dengan tuntutan untuk Tamzil, yakni 2 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider tiga bulan penjara. Sementara tersangka Abdul Ghani dituntut lebih berat, yakni hukuman 2,5 tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider enam bulan penjara.
“Selain itu, menuntut terdakwa Ghani membayar uang pengganti kerugian negara sebesar kekurangan yang telah dikembalikan yakni Rp1,3 miliar. Jika tidak dibayarkan setelah satu bulan inkrah maka harta bendanya akan disita negara. Jika tidak mencukupi juga akan diganti dengan hukuman penjara selama satu tahun,” ujar Paidi, jaksa Kejati Jateng lainnya.
Usai persidangan, Tamzil mengaku akan menyampaikan pembelaan dalam sidang pekan depan. “Nanti saja saat sidang pledoi. Akan saya sampaikan semuanya saat pembelaan.” Untuk diketahui, ketiganya dijadikan tersangka dalam kasus korupsi proyek pengada-an sarpras pendidikan Kudus 2004 senilai Rp21,4 miliar.
Pengerjaan proyek itu dilakukan tanpa lelang dan diduga terjadi penggelembungan harga serta laporan fiktif dalam pelaksanaan proyek sehingga menimbulkan kerugian negara Rp2,8 miliar.
Andika Prabowo
(bhr)