Brankas Uang PT Prima Mitra Batam Digondol Maling
A
A
A
BATAM - Brankas berisi uang tunai ratusan juta rupiah, serta cek milik PT Prima Mitra Batam, hilang digondol perampok. Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kawanan pelaku masuk kedalam gedung setelah merusak pintu samping perusahaan.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, pintu samping gedung Graha Petra yang merupakan kantor pemasaran PT Prima Mitra Batam, perusahaan yang mengembangkan pemasaran Hotel Aston, dan juga agen Property Joy, dirusak oleh kawanan pelaku.
Bahkan, pintu yang terbuat dari almunium tersebut bengkok. Menurut salah seorang karyawan, Rina, aksi pembobolan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Pasalnya, saat dia masuk kedalam kantor, pintu samping dalam kondisi terbuka.
"Pintu kantor juga sudah terbuka, keduanya ada bekas congkelan benda keras. Ruangan bos sudah berantakan, dua pintu rusak," katanya, kepada wartawan, Senin (2/2/2015).
Melihat kondisi itu, dia langsung melaporkan ke atasannya dan beberapa karyawan lainnya yang baru datang. Bersama karyawan lainnya, dia memeriksa semua ruangan hingga lantai dua yang juga sudah dalam kondisi berantakan.
"Tak lama diketahui kantor dibobol maling, anggota polisi dari Polsek Lubukbaja dan Tim Identifikasi Polresta Barelang datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," terangnya.
Saat ditanya apa saja yang hilang saat kejadian, dia belum mengetahui secara pasti apa saja yang hilang dan berapa kerugian akibat kejadian ini. "Apa saja yang hilang, tanya polisi saja kita tak berani ngomong," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, akibat pembobolan ini, kerugian mencapai ratusan juta. Pasalnya, berdasarkan jejak yang ditinggalkan pelaku sebuah brangkas yang berisi uang ratusan juta dan dokumen, serta cek hilang.
"Pelakunya lebih dari satu orang, uang tunai yang hilang Rp150 juta," kata sumber kepolisian.
Menurut sumber itu, kuat dugaan kawanan pelaku sudah mengenal lokasi kantor. Karena, kondisi pintu yang dirusak pintunya cukup aman, dan sangat sulit dibuka. Apalagi, pintu itu merupakan pintu anti maling yang terbuat dari besi.
"Pengamanan pintu itu lebih dari pintu biasanya. Ketebalan pintu mencapai 10 centimeter. Diduga, pelaku menggunakan linggis untuk merusak pintu," jelasnya.
Semestinya, gedung berlantai tiga tersebut harus dijaga oleh sekuriti. Karena, di kantor itu minim pengamanan. Bahkan, kamera CCTV juga tidak ada di dalam maupun di luar gedung.
Sementara itu, Kapolsek Lubukbaja Kompol I Dewa Nyoman mengaku masih belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut, dan berapa kerugian akibat kejadian ini masih didalami. "Masih kita selidiki, penyidik masih bekerja mengumpulkan keterangan saksi," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, pintu samping gedung Graha Petra yang merupakan kantor pemasaran PT Prima Mitra Batam, perusahaan yang mengembangkan pemasaran Hotel Aston, dan juga agen Property Joy, dirusak oleh kawanan pelaku.
Bahkan, pintu yang terbuat dari almunium tersebut bengkok. Menurut salah seorang karyawan, Rina, aksi pembobolan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Pasalnya, saat dia masuk kedalam kantor, pintu samping dalam kondisi terbuka.
"Pintu kantor juga sudah terbuka, keduanya ada bekas congkelan benda keras. Ruangan bos sudah berantakan, dua pintu rusak," katanya, kepada wartawan, Senin (2/2/2015).
Melihat kondisi itu, dia langsung melaporkan ke atasannya dan beberapa karyawan lainnya yang baru datang. Bersama karyawan lainnya, dia memeriksa semua ruangan hingga lantai dua yang juga sudah dalam kondisi berantakan.
"Tak lama diketahui kantor dibobol maling, anggota polisi dari Polsek Lubukbaja dan Tim Identifikasi Polresta Barelang datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," terangnya.
Saat ditanya apa saja yang hilang saat kejadian, dia belum mengetahui secara pasti apa saja yang hilang dan berapa kerugian akibat kejadian ini. "Apa saja yang hilang, tanya polisi saja kita tak berani ngomong," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, akibat pembobolan ini, kerugian mencapai ratusan juta. Pasalnya, berdasarkan jejak yang ditinggalkan pelaku sebuah brangkas yang berisi uang ratusan juta dan dokumen, serta cek hilang.
"Pelakunya lebih dari satu orang, uang tunai yang hilang Rp150 juta," kata sumber kepolisian.
Menurut sumber itu, kuat dugaan kawanan pelaku sudah mengenal lokasi kantor. Karena, kondisi pintu yang dirusak pintunya cukup aman, dan sangat sulit dibuka. Apalagi, pintu itu merupakan pintu anti maling yang terbuat dari besi.
"Pengamanan pintu itu lebih dari pintu biasanya. Ketebalan pintu mencapai 10 centimeter. Diduga, pelaku menggunakan linggis untuk merusak pintu," jelasnya.
Semestinya, gedung berlantai tiga tersebut harus dijaga oleh sekuriti. Karena, di kantor itu minim pengamanan. Bahkan, kamera CCTV juga tidak ada di dalam maupun di luar gedung.
Sementara itu, Kapolsek Lubukbaja Kompol I Dewa Nyoman mengaku masih belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut, dan berapa kerugian akibat kejadian ini masih didalami. "Masih kita selidiki, penyidik masih bekerja mengumpulkan keterangan saksi," pungkasnya.
(san)