Warga Bandorasawetan Miliki Stasiun TV Sendiri

Senin, 02 Februari 2015 - 10:48 WIB
Warga Bandorasawetan Miliki Stasiun TV Sendiri
Warga Bandorasawetan Miliki Stasiun TV Sendiri
A A A
KUNINGAN - Warga Desa Bandora sawetan, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, kini mempunyai stasiun televisi sen diri bernama BW TV yang menyajikan program-program seputar informasi pemerintahan desa hingga aktivitas warganya.

Masyarakat setempat dapat mengakses berbagai informasi menarik tentang desanya di frekwensi 62 UHF yang hanya da pat ditangkap hingga radius 1 km. Dengan memanfaatkan salah satu ruangan Kantor Balai Desa Bandorasawetan, kegiatan redaksi dan program televisi komunitas tersebut dikelola secara sederhana di sana.

Keberadaan televisi komunitas tersebut merupakan proyek percontohan yang dilakukan para pemuda yang tergabung dalam komunitas Jatiwangi Art Factory (JAF). Sudah satu bulan, para tutor dari JAF memberikan pembelajaran tentang dunia pertelevisian kepada para pemuda Desa Bandorasa wetan mulai dari pengenalan kamera, editing hingga penyiaran program televisi.

Direktur JAF Ismal mengatakan, proyek BW TV ini dalam rangka membangun generasi cerdas dengan cara terlibat dalam program televisi komunitas. Seluruh konten program acara televisi desa tersebut meliputi segala aktivitas dan kehidupan warganya sebagai sarana saling berbagi dan insipirasi.

“Selama ini masyarakat disuguhkan dengan informasi di perkotaan yang sebenarnya tidak berdampak pada masyarakat di perdesaan seperti kemacetan ibu kota hingga gosip selebiritis. Sedangkan informasi tentang sekitar mereka, tetangga dan lingkungannya cenderung terabaikan.

Hal ini yang menggerakkan kami untuk membuat televisi desa sebagai media perekat tali silaturahmi antarwarga dengan melibatkan warga dalam produksinya, dengan kata lain televisi ini dibangun dari warga, oleh warga dan untuk warga,” ujar Ismal di sela-sela launching BW TV, kemarin.

Oleh karena itu, kata Ismal, sejumlah program televisi yang di sajikan pun lebih mengedepankan informasi tentang kehidupan masyarakat Desa Ban dorasawetan. Di antaranya ada program acara warling alias warta keliling yang menyajikan berita seputar desa, Demi Waktu yang diisi acara ceramah keagamaan, dapur desa tentang masak-masak dan acara how to tentang tips dan trik untuk membuat sesuatu.

“Untuk melakukan peliputan tidak harus menggunakan kamera digital yang mahal, bisa juga dengan hanya menggunakan media handphone atau kamera poket. Dengan ide kreatif dan teknik pengoperasian alat sederhana tersebut bisa menghasilkan program acara yang menarik dan bermanfaat,” ujar Ismal.

Dikatakan Ismal, BW TV sudah melakukan siaran percobaan selama tiga hari dan cukup mendapat respons positif dari masyarakat. Rencananya, tayangan acara BW TV setiap harinya akan berlangsung selama empat jam saja mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Mohamad Taufik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6437 seconds (0.1#10.140)