Penanganan Banjir Mulai Terasa Hasilnya

Sabtu, 31 Januari 2015 - 11:36 WIB
Penanganan Banjir Mulai Terasa Hasilnya
Penanganan Banjir Mulai Terasa Hasilnya
A A A
SEMARANG - Penanganan banjir dan rob di Kota Semarang diklaim mulai menuai hasil. Salah satu indikatornya, kawasan yang biasanya tergenang banjir dan rob kini sudah bebas genangan, misalnya Semarang Utara, sebagian Semarang Tengah, dan Semarang Timur.

Hal tersebut setelah kolam retensi Kali Semarang dioperasionalkan. Sekretaris Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Rosid Hudoyo mengatakan penanganan banjir dan rob di Kota Semarang mulai menunjukkan hasil. Sesuai dengan Perda Masterplan Drainase, Semarang dibagi menjadi tiga sistem, yakni barat, tengah, timur dan Mangkang. Untuk sistem drainase tengah sudah berjalan baik.

“Tinggal subsistem Banger yang butuh penanganan,” ujarnya kemarin. Menurut Rosid, sebenarnya jika semua rencana dilaksanakan pada 2014, sistem Banger tuntas. Namun karena saat itu ada beberapa kendala, diputuskan akan membangun sendiri. “Tahun ini sistem Banger juga bisa selesai dan dioperasikan.”

Ketua DPRD Kota Semarang HA Supriyadi juga mengakui pencapaian dalam penanganan banjir dan rob ini. Saat menjadi pembicara kunci dialog interaktif dengan tema Penanganan Banjir dan Rob di Kota Semarang, Supriyadi menekankan penanganan banjir dan rob harus komprehensif dengan melibatkan seluruh stakeholder utamanya masyarakat. “Masyarakat harus diajak bersama-sama menangani masalah ini, seperti bersamasama memelihara saluran dengan tidak membuang sampah di sungai, ini salah satu kata kunci,” ucapnya kemarin.

Selain itu, pelibatan masyarakat akan memudahkan pembebasan lahan yang selama ini menjadi salah satu kendala utama dalam proses pembangunan sistem drainase. “Serta kelurahan dan kecamatan juga diajak, terutama dalam proses sosialisasi sehingga masyarakat akan menerima dan memahami,” papar Supriyadi.

Mengenai dukungan legislatif, terutama dalam kebijakan anggaran, Supriyadi menjamin selama untuk kepentingan masyarakat luas dewan selalu mendukung. “Anggaran akan kita penuhi karena penanganan banjir dan rob merupakan urusan wajib infrastruktur. Seperti 2015 ini, dewan mendukung dan menyetujui penuntasan proyek sistem polder Banger yang sempat tertunda,” katanya.

Pembebasan lahan Kali Beringin juga dianggarkan dalam jumlah yang cukup besar. Pakar perairan dari Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Retno Susilorini menegaskan, pemkot, dewan, dan masyarakat perlu memiliki komitmen kuat dalam menangani banjir dan rob.

“Komitmen ini tidak hanya sebatas anggaran dan program, tapi juga implementasi di lapangan. Masyarakat memiliki peran penting utamanya dalam menjaga sistem drainase agar selalu lancar sehingga aliran air tidak ada kendala,” tandasnya.

M Abduh
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8976 seconds (0.1#10.140)