Penjualan Kusen Bekas Lesu
A
A
A
PALEMBANG - Sejumlah pengusaha depot kayu di sekitar Jalan Lingkaran Dempo Palembang mencatat memasuki awal tahun kambing kayu, penjualan kusen, jendela dan pintu bekas (rekondisi) terbilang lesu.
Akibat sepinya penjualan tersebut mengakibatkan merosotnya pendapatan yang diterima hingga 70%. “Sepinya penjualan disebabkan dengan rendahnya permintaan masyarakat membeli bahan untuk membangun rumah. Mana mau membeli kalau tidak ada uang. Ya, faktor ekonomi yang belum stabil menyebabkan lesunya penjualan,” kata Owner Depot Mutiara Jaya Bersama, Gilik, kemarin.
Dia mengaku, sepinya penjualan kusen, jendela, dan pintu rekondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga dua bulan ke depan atau tepatnya pada Maret mendatang. Faktor rendahnya harga komoditas juga menjadi penyebab rendahnya daya beli masyarakat. Secara normal, kata dia, ratarata tingkat kunjungan masyarakat yang datang ke depot mencapai hingga 50 orang.
Namun kali ini, tingkat kunjungan hanya berkisar 5-10 orang saja. “Kebanyakan dari mereka yang datang kesini untuk membeli kusen, dan pintu. Semua kusen dan pintu dan lainnya merupakan kayu rekondisi. Kayu-kayu ini semua bekas bong karan rumah di wilayah Palembang,” terangnya.
Dia mengaku telah menjalani bisnis penjualan kusen, jendela dan pintu bekas sejak lima tahun terakhir dan baru kali ini dampak ekonomi sangat dirasakan. “Biasanya di tahun lalu tidak seperti ini. Ekonomi baik dan daya beli masyarakat juga tinggi. Tapi sekarang ini daya beli masyarakat sangat rendah. Biasanya dalam sebulan menghasilkan pendapatan maksimum hingga Rp20 juta. Kini turun drastis hingga Rp5 juta per bulan,” katanya.
Untuk harga kusen, kayu, pintu dan lainnya, lanjut dia, dijual bervariasi mulai dari Rp150.000 - 350.000 untuk kusen, pintu mulai dari Rp450.000 sampai Rp600.000. Harga itu tergantung dari jenis kayu yang diinginkan. “Paling murah kayu meranti dijual Rp200.000 untuk kusen, dan pintu Rp450.000. Semua kayu ini merupakan kayu bongkaran yang layak pakai. Jika 90% kayu layak, maka direkondisi sedemikian rupa,” jelasnya.
Sementara itu, Anhar, warga 11 Ilir mengaku datang ke depot ini ingin mencari kusen dan pintu. Dia mengklaim kayu yang dijual di depot ini memiliki kualitas tinggi dengan harga terjangkau.
“Harga jual kusen, pintu, jendela dan lainnya relatif terjangkau jika dibandingkan dengan membeli baru di depot. Apalagi kayu-kayu yang dijual ini memiliki kualitas tinggi karena merupakan bongkaran dari rumah-rumah lama,” ujarnya.
Darfian Jaya Suprana
Akibat sepinya penjualan tersebut mengakibatkan merosotnya pendapatan yang diterima hingga 70%. “Sepinya penjualan disebabkan dengan rendahnya permintaan masyarakat membeli bahan untuk membangun rumah. Mana mau membeli kalau tidak ada uang. Ya, faktor ekonomi yang belum stabil menyebabkan lesunya penjualan,” kata Owner Depot Mutiara Jaya Bersama, Gilik, kemarin.
Dia mengaku, sepinya penjualan kusen, jendela, dan pintu rekondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga dua bulan ke depan atau tepatnya pada Maret mendatang. Faktor rendahnya harga komoditas juga menjadi penyebab rendahnya daya beli masyarakat. Secara normal, kata dia, ratarata tingkat kunjungan masyarakat yang datang ke depot mencapai hingga 50 orang.
Namun kali ini, tingkat kunjungan hanya berkisar 5-10 orang saja. “Kebanyakan dari mereka yang datang kesini untuk membeli kusen, dan pintu. Semua kusen dan pintu dan lainnya merupakan kayu rekondisi. Kayu-kayu ini semua bekas bong karan rumah di wilayah Palembang,” terangnya.
Dia mengaku telah menjalani bisnis penjualan kusen, jendela dan pintu bekas sejak lima tahun terakhir dan baru kali ini dampak ekonomi sangat dirasakan. “Biasanya di tahun lalu tidak seperti ini. Ekonomi baik dan daya beli masyarakat juga tinggi. Tapi sekarang ini daya beli masyarakat sangat rendah. Biasanya dalam sebulan menghasilkan pendapatan maksimum hingga Rp20 juta. Kini turun drastis hingga Rp5 juta per bulan,” katanya.
Untuk harga kusen, kayu, pintu dan lainnya, lanjut dia, dijual bervariasi mulai dari Rp150.000 - 350.000 untuk kusen, pintu mulai dari Rp450.000 sampai Rp600.000. Harga itu tergantung dari jenis kayu yang diinginkan. “Paling murah kayu meranti dijual Rp200.000 untuk kusen, dan pintu Rp450.000. Semua kayu ini merupakan kayu bongkaran yang layak pakai. Jika 90% kayu layak, maka direkondisi sedemikian rupa,” jelasnya.
Sementara itu, Anhar, warga 11 Ilir mengaku datang ke depot ini ingin mencari kusen dan pintu. Dia mengklaim kayu yang dijual di depot ini memiliki kualitas tinggi dengan harga terjangkau.
“Harga jual kusen, pintu, jendela dan lainnya relatif terjangkau jika dibandingkan dengan membeli baru di depot. Apalagi kayu-kayu yang dijual ini memiliki kualitas tinggi karena merupakan bongkaran dari rumah-rumah lama,” ujarnya.
Darfian Jaya Suprana
(ftr)