Sungai Ciberoak Meluap, 700 rumah di 5 Desa Terendam
A
A
A
SUBANG - Sebanyak 713 rumah dan 200 hektare sawah, tersebar di lima desa, di Kecamatan Pabuaran, yakni Desa Siluman, Pabuaran, Kedawung, Salamjaya, dan Pringkasap, terendam banjir luapan Sungai Ciberoak.
"Ketinggian air bervariasi, antara 40 hingga 130 centimeter. Banjir juga membuat 15 warga mengungsi ke lokasi aman," kata Danramil Pabuaran-Patokbeusi Kapten Arm M Saprudin, kepada wartawan, Kamis (29/1/2015).
Ditambahkan dia, seluruh warga yang mengungsi berasal dari kalangan lansia. Saat ini, mereka sudah berada di dataran tinggi yang lebih aman, dari lokasi banjir.
"Banjir dipicu akibat meluapnya Sungai Cibareok, pada Rabu 29 Januari 2015 sore, pukul 17.45 WIB. Pada pukul 21.30 WIB, luapan air mulai naik ke daratan, dan merendam 80 rumah dan 15 hektare sawah," terangnya.
Ketinggian air saat pertama meluap di Desa Siluman mencapai 130 centimeter. Dari Desa Siluman, air bergerak ke Desa Pabuaran, dan menggenangi 360 rumah, serta 15 hektare sawah.
"Dari Desa Pabuaran, air bergerak ke wilayah Desa Salamjaya, dan menggenangi 50 rumah di Kampung Bangkuang, dan Wanaya. Air juga merendam 100 hektare sawah milik warga," jelasnya.
Tak berhenti di situ, aliran air juga merendam 16 rumah, dan 15 hektare sawah di Desa Pringkasap, dan Kedawung. Bahkan, sejak pagi hingga siang, aliran air mulai bergerak ke Desa Rancamulya, dan Rancajaya, di Kecamatan Patokbeusi.
"Saat ini, warga dua desa tersebut diimbau bersiaga, sebab banjir mulai datang dan merendam rumah. Namun, jumlah bangunan maupun areal sawah yang terendam masih dalam pendataan," sambung Kapten Saprudin.
Dijelaskan dia, meluapnya Sungai Cibareok akibat pendangkalan dan penyempitan bantaran, sehingga volume air yang bertambah pasca diguyur hujan, tidak sanggup tertampung.
"Kami berharap, instansi terkait di pemkab secepatnya mengajukan upaya normalisasi sungai, untuk mencegah terulangnya banjir yang rutin terjadi setiap musim hujan," pungkasnya.
"Ketinggian air bervariasi, antara 40 hingga 130 centimeter. Banjir juga membuat 15 warga mengungsi ke lokasi aman," kata Danramil Pabuaran-Patokbeusi Kapten Arm M Saprudin, kepada wartawan, Kamis (29/1/2015).
Ditambahkan dia, seluruh warga yang mengungsi berasal dari kalangan lansia. Saat ini, mereka sudah berada di dataran tinggi yang lebih aman, dari lokasi banjir.
"Banjir dipicu akibat meluapnya Sungai Cibareok, pada Rabu 29 Januari 2015 sore, pukul 17.45 WIB. Pada pukul 21.30 WIB, luapan air mulai naik ke daratan, dan merendam 80 rumah dan 15 hektare sawah," terangnya.
Ketinggian air saat pertama meluap di Desa Siluman mencapai 130 centimeter. Dari Desa Siluman, air bergerak ke Desa Pabuaran, dan menggenangi 360 rumah, serta 15 hektare sawah.
"Dari Desa Pabuaran, air bergerak ke wilayah Desa Salamjaya, dan menggenangi 50 rumah di Kampung Bangkuang, dan Wanaya. Air juga merendam 100 hektare sawah milik warga," jelasnya.
Tak berhenti di situ, aliran air juga merendam 16 rumah, dan 15 hektare sawah di Desa Pringkasap, dan Kedawung. Bahkan, sejak pagi hingga siang, aliran air mulai bergerak ke Desa Rancamulya, dan Rancajaya, di Kecamatan Patokbeusi.
"Saat ini, warga dua desa tersebut diimbau bersiaga, sebab banjir mulai datang dan merendam rumah. Namun, jumlah bangunan maupun areal sawah yang terendam masih dalam pendataan," sambung Kapten Saprudin.
Dijelaskan dia, meluapnya Sungai Cibareok akibat pendangkalan dan penyempitan bantaran, sehingga volume air yang bertambah pasca diguyur hujan, tidak sanggup tertampung.
"Kami berharap, instansi terkait di pemkab secepatnya mengajukan upaya normalisasi sungai, untuk mencegah terulangnya banjir yang rutin terjadi setiap musim hujan," pungkasnya.
(san)