Pasangan Kumpul Kebo di Majalengka Digerebek Warga
A
A
A
MAJALENGKA - Sepasang kekasih yang tinggal seatap di Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, digerebek warga. Mereka lalu dinikahkan di balai desa setempat.
Menurut salah seorang warga Blok Kamis Desa Cidenok, Agus, penggerebekan dilakukan karena warga merasa kesal dan risi dengan ulah seorang wanita berinisial S dan pria T yang kerap kumpul kebo dan hidup dalam satu rumah tanpa ada ikatan suami istri.
"Akhirnya, warga menyepakati untuk melakukan penggerebekan terhadap keduanya. Pasangan tersebut tertangkap basah dan kami secara beramai-ramai membawanya ke balai desa untuk dinikahkan," ujarnya, Rabu (28/1/2015).
Menurut dia, penggerebekan dilakukan karena warga tak mau desanya dijadikan sebagai lokasi kumpul kebo.
"Penggerebekan ini sekalian memberikan efek jera dan kami juga tidak ingin desa kami dinodai dengan perilaku tidak senonoh yang imbasnya ke warga desa setempat," katanya.
Penjelasan serupa diungkapkan Kaur Umum Desa Cidenok Toto Suparto. Menurutnya, T seorang lelaki pendatang asal Bekasi. T mengaku menjalin hubungan tanpa status dengan S.
"Dari hasil hubungan gelap itu mereka mempunyai anak berusia enam bulan," kata Toto.
Guna menghindari hal yang tidak diharapkan, kata dia, pasangan itu diamankan dan dinikahkan secara siri.
"Baru setelah dikawinkan, warga yang menyaksikan langsung membubarkan diri secara tertib dan kedua pasangan pulang ke rumahnya," katanya.
Menurut salah seorang warga Blok Kamis Desa Cidenok, Agus, penggerebekan dilakukan karena warga merasa kesal dan risi dengan ulah seorang wanita berinisial S dan pria T yang kerap kumpul kebo dan hidup dalam satu rumah tanpa ada ikatan suami istri.
"Akhirnya, warga menyepakati untuk melakukan penggerebekan terhadap keduanya. Pasangan tersebut tertangkap basah dan kami secara beramai-ramai membawanya ke balai desa untuk dinikahkan," ujarnya, Rabu (28/1/2015).
Menurut dia, penggerebekan dilakukan karena warga tak mau desanya dijadikan sebagai lokasi kumpul kebo.
"Penggerebekan ini sekalian memberikan efek jera dan kami juga tidak ingin desa kami dinodai dengan perilaku tidak senonoh yang imbasnya ke warga desa setempat," katanya.
Penjelasan serupa diungkapkan Kaur Umum Desa Cidenok Toto Suparto. Menurutnya, T seorang lelaki pendatang asal Bekasi. T mengaku menjalin hubungan tanpa status dengan S.
"Dari hasil hubungan gelap itu mereka mempunyai anak berusia enam bulan," kata Toto.
Guna menghindari hal yang tidak diharapkan, kata dia, pasangan itu diamankan dan dinikahkan secara siri.
"Baru setelah dikawinkan, warga yang menyaksikan langsung membubarkan diri secara tertib dan kedua pasangan pulang ke rumahnya," katanya.
(zik)