Ingin Varietas Unggulan, Teken MoU di Sawah
A
A
A
SUKOHARJO - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng enam perguruan tinggi, di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk mendukung program swasembada pangan.
Perguruan tinggi itu akan berperan dalam penelitian untuk mengembangkan varietas tanaman padi, jagung, dan kedelai. Kerja sama dengan UGM itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Sukoharjo kemarin. Uniknya, penandatanganan MoU tidak dilakukan didalam gedung, tapi di tengah sawah di Desa Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo.
“Penandatanganan tidak dilakukan di gedung, tapi di tengah hamparan sawah dengan harapan hasilnya lebih baik,” ujar Mentan Amran Sulaiman. Rektor UGM Dwikorita Karnawati di sela-sela acara mengatakan, MoU dengan Kementan tersebut untuk mengembangkan varietas padi baru yang memiliki produktivitas lebih tinggi. Varietas baru tersebut nantinya akan diuji coba di denplotdenplot milik petani.
Dekan Fakultas Pertanian UGM Jamhari menambahkan, ranah penelitian nantinya untuk menemukan varietas baru dengan menggunakan teknologi baru. Saat ini sudah ada varietas Galur yang memiliki 12 jenis. Dengan varietas baru tersebut, Jamhari bisa menghasilkan padi 12,5 ton per hektare. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan hasil saat ini yang berkisar 6,5 ton.
“Untuk jagung juga ada 11 varietas Galur yang bisa menghasilkan 13,8 ton per hektare. Saat ini baru mencapai 8 ton per hektare,” paparnya. Untukkedelai, Jamharimengaku baru mengeluarkan untuk kedelai hitam dan baru meneliti kedelai kuning.
Salurkan Bantuan
Dalam kesempatan itu, Mentan juga memberikan bantuan kepada petani di Sukoharjo. Mentan berjanji jika produksi tanaman pangan naik minimal 30%, bantuan akan ditambah tahun depan.
Tahun ini bantuan untuk petani Sukoharjo yang diberikan antara lain traktor 183 unit, perbaikan saluran irigasi untuk 4.500 hektare (ha) lahan, juga bantuan pupuk organik ciunik untuk 5.000 ha. Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan untuk penanaman kedelai untuk 3.000 ha.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya berpesan agar para petani di wilayahnya bisa membuktikan diri mampu meningkatkan produksi padi. Apalagi Sukoharjo telah menerima banyak bantuan pertanian dari pusat.
Sumarno
Perguruan tinggi itu akan berperan dalam penelitian untuk mengembangkan varietas tanaman padi, jagung, dan kedelai. Kerja sama dengan UGM itu dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Sukoharjo kemarin. Uniknya, penandatanganan MoU tidak dilakukan didalam gedung, tapi di tengah sawah di Desa Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo.
“Penandatanganan tidak dilakukan di gedung, tapi di tengah hamparan sawah dengan harapan hasilnya lebih baik,” ujar Mentan Amran Sulaiman. Rektor UGM Dwikorita Karnawati di sela-sela acara mengatakan, MoU dengan Kementan tersebut untuk mengembangkan varietas padi baru yang memiliki produktivitas lebih tinggi. Varietas baru tersebut nantinya akan diuji coba di denplotdenplot milik petani.
Dekan Fakultas Pertanian UGM Jamhari menambahkan, ranah penelitian nantinya untuk menemukan varietas baru dengan menggunakan teknologi baru. Saat ini sudah ada varietas Galur yang memiliki 12 jenis. Dengan varietas baru tersebut, Jamhari bisa menghasilkan padi 12,5 ton per hektare. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan hasil saat ini yang berkisar 6,5 ton.
“Untuk jagung juga ada 11 varietas Galur yang bisa menghasilkan 13,8 ton per hektare. Saat ini baru mencapai 8 ton per hektare,” paparnya. Untukkedelai, Jamharimengaku baru mengeluarkan untuk kedelai hitam dan baru meneliti kedelai kuning.
Salurkan Bantuan
Dalam kesempatan itu, Mentan juga memberikan bantuan kepada petani di Sukoharjo. Mentan berjanji jika produksi tanaman pangan naik minimal 30%, bantuan akan ditambah tahun depan.
Tahun ini bantuan untuk petani Sukoharjo yang diberikan antara lain traktor 183 unit, perbaikan saluran irigasi untuk 4.500 hektare (ha) lahan, juga bantuan pupuk organik ciunik untuk 5.000 ha. Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan untuk penanaman kedelai untuk 3.000 ha.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya berpesan agar para petani di wilayahnya bisa membuktikan diri mampu meningkatkan produksi padi. Apalagi Sukoharjo telah menerima banyak bantuan pertanian dari pusat.
Sumarno
(ftr)