Pemkab Kembali Rotasi Pejabat
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman kembali melakukan penataan pejabat, terutama di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Sedikitnya ada 48 pejabat, terdiri dari 14 pejabat struktural dan 34 kepala sekolah (kasek) yang mengalami pergeseran. Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan selain untuk rotasi dan promosi, penataan birokrasi ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas, baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.
Sehingga, setelah pelantikan ini, pejabat harus segera menyusun dan menyiapkan program untuk kepentingan tersebut. Terutama kepala sekolah dan kepala puskesmas. “Khusus kepala sekolah, selain harus menjadi panutan baik guru dan siswa, juga harus mampu menjadi pemimpin sekaligus supervisor di lingkungan kerjanya sebagaimana visi dan misi sekolah,” ungkap Sri Pur nomo dalam sambutannya usai pelantikan, kemarin.
Sri Purnomo menjelaskan hal itu, penting dan harus di lakukan kepala sekolah. Terlebih pada tingkat sekolah dasar, juga tidak ada petugas urusan tata usaha (TU) yang membantu kepala sekolah, terutama dalam pengadministrasian dokumen. “Kepala sekolah bukan hanya bertanggung jawab dalam pengelolaan namun juga dalam mengatur pembiayaan operasional sekolah melalui dana BOS itu,” ungkapnya.
Di bidang kesehatan, Sri Pur nomo meminta kepala puskesmas harus meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Karena memiliki ketugasan yang cukup berat salah satunya melakukan pembinaan, pengendalian, dan fasilitasi terhadap pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, serta promosi dan kesehatan lingkungan. Selain itu, kepala puskesmas juga mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kinerja puskesmas kepada pimpinan.
Kabag Humas Pemkab Sleman Sri Winarti menambahkan, 48 pejabat yang dilantik itu terdiri dari eselon IIIB satu orang, eselon IVA delapan orang, dan eselon IVB lima orang, sisanya 34 orang menempati posisi kasek sekolah dasar (SD).
Priyo Setyawan
Sedikitnya ada 48 pejabat, terdiri dari 14 pejabat struktural dan 34 kepala sekolah (kasek) yang mengalami pergeseran. Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan selain untuk rotasi dan promosi, penataan birokrasi ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas, baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.
Sehingga, setelah pelantikan ini, pejabat harus segera menyusun dan menyiapkan program untuk kepentingan tersebut. Terutama kepala sekolah dan kepala puskesmas. “Khusus kepala sekolah, selain harus menjadi panutan baik guru dan siswa, juga harus mampu menjadi pemimpin sekaligus supervisor di lingkungan kerjanya sebagaimana visi dan misi sekolah,” ungkap Sri Pur nomo dalam sambutannya usai pelantikan, kemarin.
Sri Purnomo menjelaskan hal itu, penting dan harus di lakukan kepala sekolah. Terlebih pada tingkat sekolah dasar, juga tidak ada petugas urusan tata usaha (TU) yang membantu kepala sekolah, terutama dalam pengadministrasian dokumen. “Kepala sekolah bukan hanya bertanggung jawab dalam pengelolaan namun juga dalam mengatur pembiayaan operasional sekolah melalui dana BOS itu,” ungkapnya.
Di bidang kesehatan, Sri Pur nomo meminta kepala puskesmas harus meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Karena memiliki ketugasan yang cukup berat salah satunya melakukan pembinaan, pengendalian, dan fasilitasi terhadap pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan keluarga, serta promosi dan kesehatan lingkungan. Selain itu, kepala puskesmas juga mempertanggung jawabkan dan melaporkan hasil kinerja puskesmas kepada pimpinan.
Kabag Humas Pemkab Sleman Sri Winarti menambahkan, 48 pejabat yang dilantik itu terdiri dari eselon IIIB satu orang, eselon IVA delapan orang, dan eselon IVB lima orang, sisanya 34 orang menempati posisi kasek sekolah dasar (SD).
Priyo Setyawan
(ftr)