Bocah Penderita Kanker Otak Butuh Bantuan

Rabu, 28 Januari 2015 - 06:35 WIB
Bocah Penderita Kanker Otak Butuh Bantuan
Bocah Penderita Kanker Otak Butuh Bantuan
A A A
KAJEN - Nasib kurang beruntung dialami Magfiroh, warga Desa Gondang, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan. Bocah berusia enam tahun itu, tak bisa menikmati masa kecil layaknya anak seusianya.

Tumor otak yang dideritanya sejak lahir, membuatnya terasing dari teman-teman sebayanya. Maghfiroh hanya terbaring lemah di atas tempat tidur, dan tidak bisa jauh dari kedua orangtuanya.

Magfiroh merupakan bungsu dari tiga bersaudara pasangan Purnomo (45), dan Inayanti (40). Menurut ibunya, Magfiroh diderita sakit itu sejak lahir. Selain tumor, sang anak juga mengalami cacat bawaan sejak lahir.

"Dia hanya bisa menggantungkan hidup kepada kedua ayah dan ibunya. Magfiroh sudah sejak lahir terkena penyakit ini," kata sang ibu, kepada wartawan, Selasa (27/1/2015).

Sang ibu melanjutkan, awalnya muncul benjolan besar di kepala sang anak. Setelah diperiksakan ke dokter, Magfiroh dinyatakan menderita kanker otak.

"Katanya dokter benjolan itu kanker otak. Beberapa hari kemudian langsung saya bawa ke RS Karyadi Semarang untuk operasi, dan benjolan itu bisa diatasi," jelasnya.

Setelah itu, dia diwajibkan melakukan kontrol seminggu sekali di RS Karyadi Semarang. Lantaran ketiadaan biaya, kegiatan itu dia hentikan, dengan perasaan benjolan tersebut sudah diangkat.

"Saran dokter, kontrol setiap minggu ke Semarang, tapi kami tidak ada biaya. Jadi kami periksakan di sekitar sini saja," ungkapnya.

Purnomo menjelaskan, saat usia delapan bulan, kondisi kesehatan Maghfiroh sempat menurun drastis. Sehingga, memaksanya untuk memeriksakan Magfiroh ke rumah sakit.

"Kemudian saya masukkan ke RSUD Kraton. Sudah operasi dua kali. Tapi kondisinya belum membaik," katanya.

Namun, dia trauma untuk kembali memeriksakan anaknya di RS Kraton. Sebab pelayanan terhadap anaknya kala itu dinilainya tak maksimal.

"Mungkin karena kami cuma pakai Jamkesmas, jadi pelayanannya tidak maksimal. Sekarang untuk memeriksakan anak saya hanya semampu saya, biasanya ke puskesmas saja," ungkapnya.

Purnomo tak bisa banyak berbuat, kondisinya yang sakit-sakitan hanya bisa membantu sang istri membuat kerupuk. Dia dan sang istri berharap, ada bantuan dari tangan berpunya untuk membantu kesembuhan anaknya.

"Semoga ada bantuan, sehingga bisa kembali kami periksakan kesehatannya. Harapannya, anak ini bisa kembali normal," harapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3345 seconds (0.1#10.140)