Aktivis Antikorupsi Tolak Kedatangan Jokowi di Sumatera
A
A
A
MEDAN - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara (Sumut) kali kedua, disambut unjuk rasa massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Rakyat Berantas Korupsi.
Dalam aksinya, massa menilai, Jokowi gagal dalam 100 hari kerjanya sebagai Presiden. Para pengunjuk rasa juga menyesalkan sikap Presiden yang tidak mampu menuntaskan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Aksi massa ini, diwarnai dengan diusungnya poster bergambar Jokowi berhidung panjang layaknya boneka Pinokio yang suka berbohong. Konsentrasi unjuk rasa difokuskan,di depan hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau, Medan.
Hotel JW Marriot Medan merupakan lokasi istirahat Jokowi dan rombongan dari Jakarta, sebelum bertolak ke Sei Mangke, Kabupaten Simalungun, beberapa jam sebelumnya.
Meski tidak sempat bertemu dengan Presiden, namun aksi unjuk rasa tersebut tetap dilakukan dengan semangat. Massa menutup sebagian bahu jalan, menggelar mimbar bebas, sambil mengusung sejumlah poster berisi kecaman terhadap Jokowi.
Dalam orasinya, perwakilan massa mengkritik Presiden Jokowi hanya mampu melakukan pencitraan, tetapi gagal dalam berbagai hal, seperti menaikkan harga BBM, dan memperpanjang perusahaan tambang emas Freeport di Papua.
Terakhir, massa mengkritik sikap Jokowi dalam menuntaskan konflik dua lembaga penegak hukum KPK dengan Polri, yang dinilai tidak tegas, dan berat sebelah. Akibat aksi ini, arus lalu macet parah.
Dalam aksinya, massa menilai, Jokowi gagal dalam 100 hari kerjanya sebagai Presiden. Para pengunjuk rasa juga menyesalkan sikap Presiden yang tidak mampu menuntaskan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Aksi massa ini, diwarnai dengan diusungnya poster bergambar Jokowi berhidung panjang layaknya boneka Pinokio yang suka berbohong. Konsentrasi unjuk rasa difokuskan,di depan hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau, Medan.
Hotel JW Marriot Medan merupakan lokasi istirahat Jokowi dan rombongan dari Jakarta, sebelum bertolak ke Sei Mangke, Kabupaten Simalungun, beberapa jam sebelumnya.
Meski tidak sempat bertemu dengan Presiden, namun aksi unjuk rasa tersebut tetap dilakukan dengan semangat. Massa menutup sebagian bahu jalan, menggelar mimbar bebas, sambil mengusung sejumlah poster berisi kecaman terhadap Jokowi.
Dalam orasinya, perwakilan massa mengkritik Presiden Jokowi hanya mampu melakukan pencitraan, tetapi gagal dalam berbagai hal, seperti menaikkan harga BBM, dan memperpanjang perusahaan tambang emas Freeport di Papua.
Terakhir, massa mengkritik sikap Jokowi dalam menuntaskan konflik dua lembaga penegak hukum KPK dengan Polri, yang dinilai tidak tegas, dan berat sebelah. Akibat aksi ini, arus lalu macet parah.
(san)