Ratusan Pencari Kerja Padati Dinkes Kulonprogo
A
A
A
KULONPROGO - Ratusan pelamar pekerjaan memadati halaman Dinas Kesehatan Kulonprogo, kemarin. Mereka datang dari berbagai wilayah untuk memasukkan lamaran pekerjaan untuk mengisi kebutuhan pegawai puskesmas.
Selain jabatan fungsional umum (JFU), dinas juga membuka formasi untuk jabatan fungsional tertentu (JFT). Sekretaris Dinas Kesehatan Kulonprogo Supriyo Adi Bawono mengatakan, tahun ini Dinas Kesehatan Kulonprogo membuka 102 formasi untuk mengisi 41 JFT, seperti dokter, perawat, maupun tenaga farmasi, dan 61 jabatan JFU sebagai tenaga administrasi.
Pendaftaran resmi dibuka kemarin dan masih akan dibuka hingga Rabu (28/1) besok. Setiap pelamar wajib mencantumkan lamaran pekerjaan dengan melampirkan beberapa syarat. Minimal ada dua surat pernyataan bermaterai, yakni tidak akan menuntut menjadi CPNS dan tidak akan merokok di ling-kungan perkantoran. “Pelamarnya memangcukup banyak dan diluar ekspektasi kami,” kata Supriyo yang juga ketua tim seleksi.
Proses seleksi akan dilaksanakan secara transparan. Setiap peserta akan diseleksi berkas administrasi untuk bisa mengikuti seleksi tertulis. Mereka yang lolos masih harus mengikuti tes wawancara. Mereka yang lolos nanti akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan tenaga di 21 puskesmas di Kulonprogo yang jumlah pegawainya masihsangat kurang.
Bahkan dengan pengisian itu pun, dipastikan masih ada kekurangan pegawai yang akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Minat masyarakat mengikuti seleksi ini bisa dilihat dari tingginya kunjungan yang masuk ke laman Dinas Kesehatan.
Setiap hari puluhan ribu pengunjung mengakses informasi, khusus menyangkut seleksi pegawai non-PNS ini. Bahkan, tidak sedikit yang memasukkan lamaran melalui pos. “Kami hanya terima langsung, secara otomatis pendaftaran yang lewat pos tidak memenuhi ketentuan administrasi,” katanya.
Salah seorang pelamar pekerjaan, Rosvina M, mengaku selama ini telah mengabdi sebagai tenaga pendamping kesehatan di Kecamatan Pengasih. Perempuan asal Sulawesi ini tertarik mendaftar karena surat kontrak kerja sudah habis sehingga dia sekalian mendaftar mengantisipasi pekerjaan yang akan selesai. “Saya mendaftar sebagai apoteker,” katanya.
Rosvina ingin bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Lulusan Universitas Muslim Sulawesi ini pun tertantang agar bisa mengabdikan kemampuannya sebagai tenaga di puskesmas.
Kuntadi
Selain jabatan fungsional umum (JFU), dinas juga membuka formasi untuk jabatan fungsional tertentu (JFT). Sekretaris Dinas Kesehatan Kulonprogo Supriyo Adi Bawono mengatakan, tahun ini Dinas Kesehatan Kulonprogo membuka 102 formasi untuk mengisi 41 JFT, seperti dokter, perawat, maupun tenaga farmasi, dan 61 jabatan JFU sebagai tenaga administrasi.
Pendaftaran resmi dibuka kemarin dan masih akan dibuka hingga Rabu (28/1) besok. Setiap pelamar wajib mencantumkan lamaran pekerjaan dengan melampirkan beberapa syarat. Minimal ada dua surat pernyataan bermaterai, yakni tidak akan menuntut menjadi CPNS dan tidak akan merokok di ling-kungan perkantoran. “Pelamarnya memangcukup banyak dan diluar ekspektasi kami,” kata Supriyo yang juga ketua tim seleksi.
Proses seleksi akan dilaksanakan secara transparan. Setiap peserta akan diseleksi berkas administrasi untuk bisa mengikuti seleksi tertulis. Mereka yang lolos masih harus mengikuti tes wawancara. Mereka yang lolos nanti akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan tenaga di 21 puskesmas di Kulonprogo yang jumlah pegawainya masihsangat kurang.
Bahkan dengan pengisian itu pun, dipastikan masih ada kekurangan pegawai yang akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Minat masyarakat mengikuti seleksi ini bisa dilihat dari tingginya kunjungan yang masuk ke laman Dinas Kesehatan.
Setiap hari puluhan ribu pengunjung mengakses informasi, khusus menyangkut seleksi pegawai non-PNS ini. Bahkan, tidak sedikit yang memasukkan lamaran melalui pos. “Kami hanya terima langsung, secara otomatis pendaftaran yang lewat pos tidak memenuhi ketentuan administrasi,” katanya.
Salah seorang pelamar pekerjaan, Rosvina M, mengaku selama ini telah mengabdi sebagai tenaga pendamping kesehatan di Kecamatan Pengasih. Perempuan asal Sulawesi ini tertarik mendaftar karena surat kontrak kerja sudah habis sehingga dia sekalian mendaftar mengantisipasi pekerjaan yang akan selesai. “Saya mendaftar sebagai apoteker,” katanya.
Rosvina ingin bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Lulusan Universitas Muslim Sulawesi ini pun tertantang agar bisa mengabdikan kemampuannya sebagai tenaga di puskesmas.
Kuntadi
(ftr)