Gerindra Mulai Galang Koalisi
A
A
A
SEMARANG - Partai Gerindra bersama Koalisi Merah Putih (KMP) makin optimistis menyongsong Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2015.
Hal ini setelah forum Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) DPC Partai Gerindra Kota Semarang pada Sabtu (24/1) memberikan mandat penuh pada pengurus tingkat kota untuk mempersiapkan pilwalkot dengan target meraih kemenangan. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Suharyanto menegaskan mandat dari pengurus anak cabang (PAC) di tingkat kecamatan ini sangat penting bagi pengurus DPC untuk persiapan pilwalkot.
“Sesuai dengan keputusan pemerintah, pilkada akan dilaksanakan secara langsung, tentu kami siap. Makanya, mandat dari PAC ini harus dilaksanakan sebaik mungkin,” katanya. Sejumlah langkah akan dilaksanakan oleh DPC Partai Gerindra, termasuk melakukan lobi untuk mewujudkan koalisi dengan partai manapun utamanya yang tergabung dalam KMP.
Partai Gerindra menyadari sesuai dengan ketentuan tidak bisa memajukan calon sendiri sehingga harus koalisi dengan partai lain agar bisa mengajukan kandidat dalam pilwalkot. “Kami memang partai nomor dua di Semarang. Namun belum cukup suaranya, maka kami harus berkoalisi,” ucapnya.
Selain menjalin komunikasi dengan parpol lain, Partai Gerindra juga fokus menggarap komunikasi dengan tokoh masyarakat guna menyerap aspirasi yang tumbuh di tengah masyarakat. Demikian juga dengan kandidat, Partai Gerindra tidak akan berspekulasi atau memunculkan kandidat sebelum mendapat restu dari tokoh masyarakat.
“Kita mencalonkan tokoh yang dibutuhkan masyarakat saat ini, yang bisa menjawab persoalan di Kota Semarang, tidak harus dari partai politik, yang penting mampu bekerja,” paparnya. Selain itu, pihaknya akan membentuk desk pilkada tingkat Kota Semarang.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Wasiman menambahkan, da-lam menghadapi pilkada di 16 daerah se-Jateng, selain membentuk desk pilkada, pihaknya juga akan mengadakan survei. Survei ini dilakukan secara serius untuk menguji kandidat apakah memiliki elektabilitas dan popularitas yang mumpuni atau tidak.
“Survei akan dilakukan secara serius, kalau memang tidak mumpuni tidak akan dicalonkan, diganti dengan tokoh lain yang lebih baik. Selama ini banyak survei pilkada yang dilakukan sekenanya sehingga hasil yang didapat jauh dari realita,” ungkap Wasiman.
Falah Dapat Mayoritas Dukungan
Falah Widya Yoga Pratama, putra Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mendapatkan dukungan terbanyak untuk diajukan sebagai kandidat bakal calon wakil wali kota dari PAC PDI Perjuangan. Sebanyak 11 PAC menyatakan dukungannya, sembilan di antaranya sudah menyerahkan rekomendasi tertulis kepada DPC.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi menyebutkan, 11 PAC yang menyatakan mendukung Falah tersebut PAC Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Utara, Gajahmungkur, Banyumanik, Candisari, Gunungpati, Genuk, Ngaliyan, Gayamsari, dan Tembalang.
Adapun PAC Tugu dan Pedurungan sudah mencalonkan ketuanya masing-masing, yakni Kadarlusman dan Dyah Ratna Harimurti sebagai bakal calon wakil wali kota. Sisanya, PAC Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Mijen belum menyatakan sikap. “Rekomendasi dukungan dari 11 PAC selanjutnya akan diteruskan ke Tim Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang,” UJAR Supriyadi.
Sekretaris Tim Penjaringan PDI Perjuangan Bambang Sutrisno sudah mendengar informasi adanya dukungan 11 PAC terhadap anak sulung Widya Kandi Susanti tersebut. Meski demikian, sampai saat ini belum menerima surat pernyataan dukungan dari PAC. “Kalau iya, pasti nanti diserahkan kepada kami untuk melengkapi berkas pendaftaran yang bersangkutan (Falah, red) yang akan kami kirim ke DPD,” ucapnya.
Sampai batas akhir pendaftaran Rabu (21/1), Bambang menyebutkan ada sebanyak 16 pendaftar, yakni dua kandidat mendaftar sebagai bakal calon wali kota dan 14 kandidat lainnya mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota.
Sementara itu, Falah saat dikonfirmasi membenarkan adanya dukungan dari 11 PAC kepadanya sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Semarang dari PDI Perjuangan dan sudah dinyatakan secara tertulis.
“Saya berterima kasih atas dukungannya. Saya optimistis. Wakil wali kota kan tidak ikut dipilih langsung, tapi dipilih oleh wali kota terpilih,” katanya.
M Abduh
Hal ini setelah forum Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) DPC Partai Gerindra Kota Semarang pada Sabtu (24/1) memberikan mandat penuh pada pengurus tingkat kota untuk mempersiapkan pilwalkot dengan target meraih kemenangan. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang Suharyanto menegaskan mandat dari pengurus anak cabang (PAC) di tingkat kecamatan ini sangat penting bagi pengurus DPC untuk persiapan pilwalkot.
“Sesuai dengan keputusan pemerintah, pilkada akan dilaksanakan secara langsung, tentu kami siap. Makanya, mandat dari PAC ini harus dilaksanakan sebaik mungkin,” katanya. Sejumlah langkah akan dilaksanakan oleh DPC Partai Gerindra, termasuk melakukan lobi untuk mewujudkan koalisi dengan partai manapun utamanya yang tergabung dalam KMP.
Partai Gerindra menyadari sesuai dengan ketentuan tidak bisa memajukan calon sendiri sehingga harus koalisi dengan partai lain agar bisa mengajukan kandidat dalam pilwalkot. “Kami memang partai nomor dua di Semarang. Namun belum cukup suaranya, maka kami harus berkoalisi,” ucapnya.
Selain menjalin komunikasi dengan parpol lain, Partai Gerindra juga fokus menggarap komunikasi dengan tokoh masyarakat guna menyerap aspirasi yang tumbuh di tengah masyarakat. Demikian juga dengan kandidat, Partai Gerindra tidak akan berspekulasi atau memunculkan kandidat sebelum mendapat restu dari tokoh masyarakat.
“Kita mencalonkan tokoh yang dibutuhkan masyarakat saat ini, yang bisa menjawab persoalan di Kota Semarang, tidak harus dari partai politik, yang penting mampu bekerja,” paparnya. Selain itu, pihaknya akan membentuk desk pilkada tingkat Kota Semarang.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Wasiman menambahkan, da-lam menghadapi pilkada di 16 daerah se-Jateng, selain membentuk desk pilkada, pihaknya juga akan mengadakan survei. Survei ini dilakukan secara serius untuk menguji kandidat apakah memiliki elektabilitas dan popularitas yang mumpuni atau tidak.
“Survei akan dilakukan secara serius, kalau memang tidak mumpuni tidak akan dicalonkan, diganti dengan tokoh lain yang lebih baik. Selama ini banyak survei pilkada yang dilakukan sekenanya sehingga hasil yang didapat jauh dari realita,” ungkap Wasiman.
Falah Dapat Mayoritas Dukungan
Falah Widya Yoga Pratama, putra Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mendapatkan dukungan terbanyak untuk diajukan sebagai kandidat bakal calon wakil wali kota dari PAC PDI Perjuangan. Sebanyak 11 PAC menyatakan dukungannya, sembilan di antaranya sudah menyerahkan rekomendasi tertulis kepada DPC.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi menyebutkan, 11 PAC yang menyatakan mendukung Falah tersebut PAC Semarang Timur, Semarang Selatan, Semarang Utara, Gajahmungkur, Banyumanik, Candisari, Gunungpati, Genuk, Ngaliyan, Gayamsari, dan Tembalang.
Adapun PAC Tugu dan Pedurungan sudah mencalonkan ketuanya masing-masing, yakni Kadarlusman dan Dyah Ratna Harimurti sebagai bakal calon wakil wali kota. Sisanya, PAC Semarang Barat, Semarang Tengah, dan Mijen belum menyatakan sikap. “Rekomendasi dukungan dari 11 PAC selanjutnya akan diteruskan ke Tim Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang,” UJAR Supriyadi.
Sekretaris Tim Penjaringan PDI Perjuangan Bambang Sutrisno sudah mendengar informasi adanya dukungan 11 PAC terhadap anak sulung Widya Kandi Susanti tersebut. Meski demikian, sampai saat ini belum menerima surat pernyataan dukungan dari PAC. “Kalau iya, pasti nanti diserahkan kepada kami untuk melengkapi berkas pendaftaran yang bersangkutan (Falah, red) yang akan kami kirim ke DPD,” ucapnya.
Sampai batas akhir pendaftaran Rabu (21/1), Bambang menyebutkan ada sebanyak 16 pendaftar, yakni dua kandidat mendaftar sebagai bakal calon wali kota dan 14 kandidat lainnya mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota.
Sementara itu, Falah saat dikonfirmasi membenarkan adanya dukungan dari 11 PAC kepadanya sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Semarang dari PDI Perjuangan dan sudah dinyatakan secara tertulis.
“Saya berterima kasih atas dukungannya. Saya optimistis. Wakil wali kota kan tidak ikut dipilih langsung, tapi dipilih oleh wali kota terpilih,” katanya.
M Abduh
(ftr)