Dokter Diduga Salah Diagnosa

Sabtu, 24 Januari 2015 - 10:44 WIB
Dokter Diduga Salah Diagnosa
Dokter Diduga Salah Diagnosa
A A A
CIANJUR - Akibat salah diagnosa, orang tua pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur Dedi Begod, warga Perum gading Asri, Blok G 24, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, mengaku kecewa.

Bagaimana tidak, Mohamad Jabal, 6, anak keduanya, divonis men derita kebocoran jantung. Namun, setelah menjalani analisa lanjutan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHD) Bandung, analisa dokter RSUD Cianjur salah. Dedi membeberkan, pada November, anaknya divonis men derita penyakit amandel dan harus segera mendapatkan tindakan operasi pengangkatan.

Hingga pada Tanggal 17 Desember, kata dia, anaknya masuk ke ruang Anggur RSUD Cianjur untuk memersiapkan tindakan operasi yang akan dilakukan tim dokter di RSUD Cianjur. “Namun saat akan dioperasi, salah seorang dokter yang menangangi tindakan pembiusan, menyatakan anak saya terdiagnosa bocor jantung, hingga tidak bisa melanjutkan tindakan operasi yang sudah dijadwalkan pihak RSUD dan keluarga.

Anak saya akhirnya diharuskan mendapatkan analiasa khusus terkait penyakit itu ke RSUD Hasan Sadikin Bandung,” kata Dedi saat ditemui di areal RSUD Cianjur ketika akan mengkonfirmasi hasil diagnosa yang dianggap keliru.

Kata Dedi, saat divonis menderita jantung bocor keluarga langsung stres dan berupaya agar Jabal bisa segera sembuh. Nyaris hampir dua kali dalam seminggu sejak Desember hingga Januari, kata Dedi, dirinya harus bolak-balik Cianjur- Bandung untuk merawat kesehatan anaknya.

“Ini bukan masalah kami cape dan materi, namun terkait profesionalisme tim dokter di RSUD Cianjur terutama dokter yang mengatakan anak saya menderita jantung bocor. Buktinya, setelah semua tahapan analisa medis yang jelas anak saya dinyatakan sehat dan tidak menderita bocor jantung. Bahkan, tim dokter RSHS Bandung menyatakan diagnosa tim dokter cianjur salah besar,” ungkap Dedi sambil memerlihatkan hasil diagnosa dari RSHS Bandung terkait penyakit anaknya.

Dedi mengatakan, bagaimana jika ini terjadi kemasyarakat lain yang tidak paham dan tidak mengerti. “ Jelas saya korban dan ini patut menjadi pelajaran yang paling berarti bagi warga Cianjur. Tidak hanya itu, ini adalah bukti perilaku dokter di RSUD Cianjur yang tidak profesional dan merugikan masyarakat seperti saya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang pejabat di lingkungan RSUD Cianjur, Cicih saat dikonfirmasi mengaku tidak berwenang memberikan keterangan. Namun dirinya berjanji akan memediasi persoalan ini pada Sabtu (hari ini).

Ricky Susan
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6154 seconds (0.1#10.140)