Kabel Ganggu Pencarian Korban di Badan AirAsia
A
A
A
SEMARANG - Upaya pencarian jenazah yang diperkirakan masih terjebak di dalam badan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Namun, ada kendala yang dihadapi, di antaranya banyaknya kabel yang ada di badan utama pesawat yang masih di dasar laut.
"Kabel-kabel tersebut jika menurut teori cukup berbahaya," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, saat meninjau sejumlah fasilitas audio di Kantor Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/1/2015).
Menurut Panglima TNI, pihaknya telah mendapatkan laporan terkini upaya pencarian dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) selaku Komandan Satgas.
Kamis kemarin (22/1/2015), ada enam jenazah telah ditemukan dan hari ini juga ditemukan enam jenazah dari badan utama pesawat jenis Airbus A300-200 ini.
Akan tetapi, upaya untuk mencari lebih jauh jenazah yang masih berada di dalam badan utama pesawat nahas itu cukup sulit karena banyaknya kabel yang mengganggu.
Rencananya, ungkap Moeldoko, besok badan utama pesawat akan diangkat sedikit dari lumpur agar dapat dipelajari apakah di dalamnya masih ada korban.
"Rencananya, badan pesawat yang sudah ditemukan ini juga akan dikomunikasikan dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) apakah perlu diangkat ke atas kapal untuk keperluan penyelidikan," kata Moeldoko.
Moeldoko menegaskan,"Terkait dengan penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat terbang AirAsia ini menjadi domain dari KNKT."
Yang penting bagi TNI, menurut dia, adalah korban yang saat ini masih dalam proses evakuasi ke KRI Banda Aceh dapat teridentifikasi.
Terkait upaya untuk menemukan korban yang belum ditemukan, tidak ada batas waktu dan prinsipnya TNI siap melaksanakan tugas.
"Selama masih diperlukan untuk melakukan proses pencarian korban yang ditemukan, TNI akan melanjutkan."
"Kabel-kabel tersebut jika menurut teori cukup berbahaya," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, saat meninjau sejumlah fasilitas audio di Kantor Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/1/2015).
Menurut Panglima TNI, pihaknya telah mendapatkan laporan terkini upaya pencarian dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) selaku Komandan Satgas.
Kamis kemarin (22/1/2015), ada enam jenazah telah ditemukan dan hari ini juga ditemukan enam jenazah dari badan utama pesawat jenis Airbus A300-200 ini.
Akan tetapi, upaya untuk mencari lebih jauh jenazah yang masih berada di dalam badan utama pesawat nahas itu cukup sulit karena banyaknya kabel yang mengganggu.
Rencananya, ungkap Moeldoko, besok badan utama pesawat akan diangkat sedikit dari lumpur agar dapat dipelajari apakah di dalamnya masih ada korban.
"Rencananya, badan pesawat yang sudah ditemukan ini juga akan dikomunikasikan dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) apakah perlu diangkat ke atas kapal untuk keperluan penyelidikan," kata Moeldoko.
Moeldoko menegaskan,"Terkait dengan penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat terbang AirAsia ini menjadi domain dari KNKT."
Yang penting bagi TNI, menurut dia, adalah korban yang saat ini masih dalam proses evakuasi ke KRI Banda Aceh dapat teridentifikasi.
Terkait upaya untuk menemukan korban yang belum ditemukan, tidak ada batas waktu dan prinsipnya TNI siap melaksanakan tugas.
"Selama masih diperlukan untuk melakukan proses pencarian korban yang ditemukan, TNI akan melanjutkan."
(zik)