Pembunuh Bule Amerika Ribut dengan Terdakwa Lain di PN Denpasar

Rabu, 21 Januari 2015 - 15:58 WIB
Pembunuh Bule Amerika Ribut dengan Terdakwa Lain di PN Denpasar
Pembunuh Bule Amerika Ribut dengan Terdakwa Lain di PN Denpasar
A A A
DENPASAR - Dua terdakwa kasus pembunuhan bule Amerika Serikat, Heather Lois Mack dan kekasihnya Tommy Schaefer, ribut dengan terdakwa lain. Peristiwa itu terjadi sebelum keduanya menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

Saat berada di dalam sel ruang tunggu, Rabu (21/1/2015), keduanya sempat bersitegang dengan terdakwa lain. Entah apa penyebabnya, tiba-tiba terdakwa perempuan yang juga sedang menunggu persidangan, menarik kain yang menutupi wajah kedua terdakwa pembunuh bule Amerika itu.

Saat itu, kedua terdakwa pembunuh bule Amerika menutupi wajahnya dari bidikan kamera para wartawan.

Tidak terima kain penutup wajah ditarik, Tommy langsung membentak pembuka kain penutup wajahnya.

Heather dan Tommy marah atas hal itu dan sempat menanyakan apa maksudnya. "What do you want," bentak Tommy sambil memadang tahanan wanita tersebut.

Tak terima dibentak, perempuan tadi kemudian mendatangi keduanya. "Kenapa, emang ada yang salah?" bentak perempuan itu, membalas.

Sementara itu, para wartawan memanfaatkan keributan ini. "Stop camera, stop," bentak Heather sambil memegang perutnya.

Heather dan Tommy terus mengomel. Akhirnya, perempuan tadi kembali beranjak dari tempat duduknya. "Terus kamu maunya apa, ayo jawab! What do you want," bentak perempuan tadi sambil berkacak pinggang.

Melihat ketegangan tersebut, petugas dari lapas yang mengantar para tahanan untuk menjalani sidang, langsung melerai.

Dalam sidang yang berlangsung hanya 20 menit dan dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Made Suweda itu, Tommy yang menjalani sidang terpisah dengan Heather, membantah telah melakukan pembunuhan terhadap Sheila Ann von Weise Mack, ibu kandung Heather Lois Mack.

Kedua terdakwa itu membunuh Sheila Ann von Weise Mack di sebuah hotel di Nusa Dua, Bali, Agustus 2014.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7889 seconds (0.1#10.140)