Tarif Angkot Belum Dievaluasin
A
A
A
PURWAKARTA - Tarif angkutan umum di Kabupaten Purwakarta belum dievaluasi meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) turun. Bahkan sejak diresmikan BBM naik 18 November 2014 lalu penurunan BBM sudah dilakukan dua kali.
Namun tarif angkutan umum belum turun di Purwakarta hingga kemarin. Salah seorang penumpangan kutan kota (angkot) 02 jurusan Sadang-Pasar Rebo mengaku kecewa tarif angkot belum turun di daerah tempat tinggalnya. Kondisi ini dinilai bisa merugikan masyarakat karena ongkos transportasi yang belum turun akan berpengaruh pada harga-harga kebutuhan masyarakat.
Artinya penurunan harga BBM tidak akan berarti dan dirasakan masyarakat karena tarif transportasi belum turun. “Ya, tadi saya naik angkot 02 ongkosnya belum turun, tetap Rp4.000, padahal harga BBM sudah dua kali turun. Kalau begitu harga-harga kebutuhan pokok juga tidak mungkin turun di Purwakarta mah karena ongkos tranportasi masyarakat yang pergi kepasar dengan angkutan umum juga belum turun,”keluh Ryan Andiana Putra kepada KORAN SINDO kemarin.
Sementara itu dihubungi terpisah, DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Purwakarta Andres Lagimin mengaku, pihaknya memang belum melakukan evaluasi tarif angkutan umum. Alasanya, Organda masih menyusun tarif yang pas dalam menyikapi penurunan harga BBM yang terakhir kembali turun da diberlakukan sejak Senin (19/1) lalu.
“Organda masih mempertimbangkan penyesuaian tarif on derdil angkutan yang sering dikeluhkan sopir angkutan. Mes ki BBM jenis premium sudah turun jadi Rp6.700/liter, sejumlah sopir angkutan masih hitung-hitungan biaya operasional. Jadi kita lihat dulu dilapangan satu-dua pekan ini,” kata Andres. Meskipun begitu lanjut dia, pihaknya memastikan tarifan kutan umum akan turun. “Tapi pasti turun kok,”singkat dia.
Didin Jalaludin
Namun tarif angkutan umum belum turun di Purwakarta hingga kemarin. Salah seorang penumpangan kutan kota (angkot) 02 jurusan Sadang-Pasar Rebo mengaku kecewa tarif angkot belum turun di daerah tempat tinggalnya. Kondisi ini dinilai bisa merugikan masyarakat karena ongkos transportasi yang belum turun akan berpengaruh pada harga-harga kebutuhan masyarakat.
Artinya penurunan harga BBM tidak akan berarti dan dirasakan masyarakat karena tarif transportasi belum turun. “Ya, tadi saya naik angkot 02 ongkosnya belum turun, tetap Rp4.000, padahal harga BBM sudah dua kali turun. Kalau begitu harga-harga kebutuhan pokok juga tidak mungkin turun di Purwakarta mah karena ongkos tranportasi masyarakat yang pergi kepasar dengan angkutan umum juga belum turun,”keluh Ryan Andiana Putra kepada KORAN SINDO kemarin.
Sementara itu dihubungi terpisah, DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Purwakarta Andres Lagimin mengaku, pihaknya memang belum melakukan evaluasi tarif angkutan umum. Alasanya, Organda masih menyusun tarif yang pas dalam menyikapi penurunan harga BBM yang terakhir kembali turun da diberlakukan sejak Senin (19/1) lalu.
“Organda masih mempertimbangkan penyesuaian tarif on derdil angkutan yang sering dikeluhkan sopir angkutan. Mes ki BBM jenis premium sudah turun jadi Rp6.700/liter, sejumlah sopir angkutan masih hitung-hitungan biaya operasional. Jadi kita lihat dulu dilapangan satu-dua pekan ini,” kata Andres. Meskipun begitu lanjut dia, pihaknya memastikan tarifan kutan umum akan turun. “Tapi pasti turun kok,”singkat dia.
Didin Jalaludin
(ftr)