Kelompok Nelayan Pamuge Rencanakan Demo Besar

Selasa, 20 Januari 2015 - 10:57 WIB
Kelompok Nelayan Pamuge Rencanakan Demo Besar
Kelompok Nelayan Pamuge Rencanakan Demo Besar
A A A
SIBOLGA - Puluhan nelayan pamuge (pembeli ikan di tengah laut) sepakat akan menggelar demo damai besar-besaran untuk menolak Peraturan Menteri (Permen) No 57/2014 tentang Pelarangan Bongkar Muat Ikan dari Kapal di Tengah Laut.

Kesepakatan itu disampaikan saat rapat para nelayan pamuge se-Sibolga di kawasan tangkapan ikan Ilham Zeb Tumori, Senin (19/1). Karena itu, para nelayan pamuge berharap pemerintah melalui DPRD Kota Sibolga segera mencari solusi mengatasi permasalahan pelarangan aktivitas bongkar muat ikan di tengah laut.

“Kami baru saja melaksanakan rapat bersama dengan para nelayan pamuge Kota Sibolga. Hasilnya, pertama kami terlebih dahulu akan menyurati DPRD untuk audiensi tentang permasalahan ini. Kedua, bertemu dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Sibolga,” kata Ketua Kelompok Nelayan Pamuge Kota Sibolga, Ilham Zeb Tumori kepada wartawan seusai rapat.

Menurut Ilham, permen itu sangat bertolak belakang dengan aktivitas nelayan pamuge Sibolga. Dia menjelaskan, kegiatan bongkar muat nelayan di Kota Sibolga sudah menjadi tradisi yang berlangsung puluhan tahun dan tidak merugikan pihak mana pun. Sebaliknya tradisi ini sangat menguntungkan, khususnya bagi anak buah kapal (ABK). “Ini sudah tradisi dan bisa hilang kalau kami biarkan. Apalagi di sini tidak ada pihak yang dirugikan,” kata Ilham.

Ilham menuturkan, tradisi bongkar muat ikan di tengah laut oleh nelayan pamuge Sibolga berbeda dengan nelayan daerah lain di Indonesia, khususnya kawasan Indonesia Timur. Aktivitas bongkar muat ikan di tengah laut yang dilakukan nelayan Sibolga berdasarkan modal yang diberikan kepada para ABK kapal sebelum berangkat.

Dari modal yang diberikan diharapkan akan dihargai melalui penjualan hasil tangkapan pancing setiap ABK dan bukan dari tangkapan kapal. Selain itu, bongkar muat juga dilakukan di perairan dari Kota Sibolga dan hasilnya sudah terkena retribusi saat akan dijual. “Kemudian hasilnya juga bahkan dijual di pasaran Kota Sibolga dan bukan ke kapal-kapal asing,” tuturnya.

Humas Kelompok Nelayan Pamuge Kota Sibolga Maswan mengamini hal itu. Dia mengakui kegiatan pamuge Sibolga sangat menguntungkan para ABK kapal yang mendapatkan modal kerja sama tersebut.

Jonny Simatupang
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5843 seconds (0.1#10.140)