Hotmiks Akses Jalan Wisata Ziarah Pamijahan Dirampungkan

Hotmiks Akses Jalan Wisata Ziarah Pamijahan Dirampungkan
A
A
A
TASIKMALAYA - Pemkab Tasikmalaya berencana menuntaskan hotmiks jalan menuju kawasan wisata ziarah Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, tahun ini.
Sebab, hingga saat ini masih tersisa pengerjaan tahun lalu sepanjang 5 km. Akibatnya akses jalan menuju ke lokasi itu belum maksimal dan banyak di keluhkan peziarah. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya Bambang Alamsyah mengatakan, pengerjaan akses jalan menuju lokasi wisata ziarah Pamijahan Bantarkalong telah masuk pada dokumen plak sanaan anggaran 2015.
Jumlah alokasi pengerjaan jalan senilai Rp3,5 miliar bersumber dari APBD 2015. Pengerjaan fisiknya diperkirakan berlangsung antara pertengahan Februari atau awal Maret. Kini proses lelang proyek sedang di persiapkan, tinggal menunggu kelengkapan dokumen saja.
“Hal ini untuk melanjutkan pelapisan hotmiks sisa pengerjaan tahun sebelumnya. Sebab baru separuhnya saja yang mulus. Kalau untuk pelebaran jalan masih belum. Karena alokasi anggaran untuk pelebaran tentunya akan menelan kebutuhan lebih besar. Apalagi banyak lahan warga yang harus dibebaskan,” ujar Bambang.
Kepala Desa Pamijahan Depi Kostaji menjelaskan, pengaspalan jalan telah dinantikan warga, termasuk pengelola wisata zia rah. Namun warga tetap berharap, Pemkab Tasikmalaya memerluas jalan. Perihal sarana pen dukung wisata ziarah, lokasi parkir juga masih belum mampu mengakomodasi tingkat kunjungan peziarah. Kapasi tas lahar parkir hanya sekitar 50 kendaraan besar seperti bus.
“Penambahan lokasi parkir su dah diusulkan kepada Pemkab Tasikmalaya. Usulan tersebut mendapat respons positif dari disbudpar yang katanya telah telah memiliki perencanaan letak calon lahan parkir. Namun, upaya penambahan parkir terganjal pembebasan lahan. Warga baru bersedia menjual jika harga beli tinggi,” ucap Depi.
Sementara itu, tokoh pemuda Pamijahan Imam Mudofar menanggapi rencana Pemkab Tasikmalaya ini sebagai kewajaran dari pemerintah daerah. Terlebih Pamijahan menjadi salah satu penghasil PAD terbesar di sektor wisata. Sejak dari zaman Bupati Tatang FH akses jalan dari dari Terminal Simpang sampai Pamijahan sepanjang kurang lebih 10 km kurang mendapat perhatian.
Upaya peningkatan kualitas jalan baru terlaksana awal 2014 lalu. Namun ternyata tidak rampung dan hanya separuhnya saja. “Namun kemudian PR pemerintah bagaimana memikirkan pembangunan lahan parkir baru. Karena itu sangat di perlukan. Apalagi disaat kunjungan membludak, seperti bulan pada maulud ini, antrean kendaraan besar bisa mencapai jarak 3 km dari lokasi parkir utama. Ini harus segera diberi solusi,” tegas Imam.
Dalam hal, kata dia, ini kredibiltas pemerintah di pertaruhkan, karena sebagian besar peziarah yang datang ke Pamijahan berasal dari luar Kabupaten Tasikmalaya, bahkan luar Jawa Barat. Jangan sampai kemudian orang dari luar daerah mengecap Pemkab Tasikmalaya tidak bisa mengurus Pamijahan.
Nanang Kuswara
Sebab, hingga saat ini masih tersisa pengerjaan tahun lalu sepanjang 5 km. Akibatnya akses jalan menuju ke lokasi itu belum maksimal dan banyak di keluhkan peziarah. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya Bambang Alamsyah mengatakan, pengerjaan akses jalan menuju lokasi wisata ziarah Pamijahan Bantarkalong telah masuk pada dokumen plak sanaan anggaran 2015.
Jumlah alokasi pengerjaan jalan senilai Rp3,5 miliar bersumber dari APBD 2015. Pengerjaan fisiknya diperkirakan berlangsung antara pertengahan Februari atau awal Maret. Kini proses lelang proyek sedang di persiapkan, tinggal menunggu kelengkapan dokumen saja.
“Hal ini untuk melanjutkan pelapisan hotmiks sisa pengerjaan tahun sebelumnya. Sebab baru separuhnya saja yang mulus. Kalau untuk pelebaran jalan masih belum. Karena alokasi anggaran untuk pelebaran tentunya akan menelan kebutuhan lebih besar. Apalagi banyak lahan warga yang harus dibebaskan,” ujar Bambang.
Kepala Desa Pamijahan Depi Kostaji menjelaskan, pengaspalan jalan telah dinantikan warga, termasuk pengelola wisata zia rah. Namun warga tetap berharap, Pemkab Tasikmalaya memerluas jalan. Perihal sarana pen dukung wisata ziarah, lokasi parkir juga masih belum mampu mengakomodasi tingkat kunjungan peziarah. Kapasi tas lahar parkir hanya sekitar 50 kendaraan besar seperti bus.
“Penambahan lokasi parkir su dah diusulkan kepada Pemkab Tasikmalaya. Usulan tersebut mendapat respons positif dari disbudpar yang katanya telah telah memiliki perencanaan letak calon lahan parkir. Namun, upaya penambahan parkir terganjal pembebasan lahan. Warga baru bersedia menjual jika harga beli tinggi,” ucap Depi.
Sementara itu, tokoh pemuda Pamijahan Imam Mudofar menanggapi rencana Pemkab Tasikmalaya ini sebagai kewajaran dari pemerintah daerah. Terlebih Pamijahan menjadi salah satu penghasil PAD terbesar di sektor wisata. Sejak dari zaman Bupati Tatang FH akses jalan dari dari Terminal Simpang sampai Pamijahan sepanjang kurang lebih 10 km kurang mendapat perhatian.
Upaya peningkatan kualitas jalan baru terlaksana awal 2014 lalu. Namun ternyata tidak rampung dan hanya separuhnya saja. “Namun kemudian PR pemerintah bagaimana memikirkan pembangunan lahan parkir baru. Karena itu sangat di perlukan. Apalagi disaat kunjungan membludak, seperti bulan pada maulud ini, antrean kendaraan besar bisa mencapai jarak 3 km dari lokasi parkir utama. Ini harus segera diberi solusi,” tegas Imam.
Dalam hal, kata dia, ini kredibiltas pemerintah di pertaruhkan, karena sebagian besar peziarah yang datang ke Pamijahan berasal dari luar Kabupaten Tasikmalaya, bahkan luar Jawa Barat. Jangan sampai kemudian orang dari luar daerah mengecap Pemkab Tasikmalaya tidak bisa mengurus Pamijahan.
Nanang Kuswara
(ftr)