Biawak bertuliskan lafaz Allah Gegerkan Bantul

Kamis, 15 Januari 2015 - 17:59 WIB
Biawak bertuliskan lafaz Allah Gegerkan Bantul
Biawak bertuliskan lafaz Allah Gegerkan Bantul
A A A
BANTUL - Warga Dusun Rogoitan, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, dihebohkan dengan penemuan biawak dengan kulit tubuh bercorak mirip tulisan lafaz Alloh.

Biawak sepanjang 190 centimeter (cm) tersebut, pertama kali ditemukan oleh Irvan Munandar (22), di sempalan Sungai Bedok yang berjarak beberapa meter dari rumahnya, Sabtu 10 Januari 2015, sekitar pukul 00.00 WIB.

Irvan mengaku, tidak sengaja menemukan biawak tersebut. Saat itu, dia sedang memancing di sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Ketika asyik mancing, laki-laki yang akrab dipanggil Panjul ini tiba-tiba dikejutkan dengan kibasan ekor biawak.

"Saya berusaha mendekatinya, tapi binatang itu lari masuk ke sebuah lubang yang berada di bibir sungai. Perasaan saya, binatang itu pasti biawak,” ujarnya, kepada wartawan, Kamis (15/1/2015).

Dia kemudian memburu binatang tersebut, dan ketika masih melihat sebagian ekor binatang tersebut, dia langsung memegang dan menyeretnya keluar. Namun binatang memiliki tenaga yang sangat kuat, hingga tidak mudah dikeluarkan dari lubang

Akhirnya, karena penasaran, dia lantas memanggil dua orang temannya Toni (24), dan Amin (25). Mereka bertiga lantas berusaha sekuat tenaga menarik tubuh binatang yang masih bersembunyi di dalam lubang tersebut.

Akhirnya, setelah beberapa saat, mereka dapat mengeluarkan binatang tersebut. Setelah ditarik, ternyata ukuran binatang tersebut sangat besar. “Binatang itu lantas saya bawa pulang,” ungkapnya.

Keesokan harinya, ketika ia berniat memberi makan binatang tersebut, Panjul mengaku heran. Seetelah diamati, ternyata kulit tubuh biawak tersebut coraknya menyerupai tulisan Allah.

Dia semakin penasaran, biawak itu lalu dimiringkan, dan tulisan Allah di sisik kuning semakin tampak jelas. Dia pun memberi tahu kepada kedua temannya yang membantu menarik binatang tersebut.

Tak berapa lama, kabar tersebut menyebar luas di dusun mereka. Warga yang penasaran pun langsung berbondong-bondong melihat biawak tangkapan Panjul, dan melihat dengan mata kepala mereka sendiri.

Sebelum biawak itu tertangkap, warga yang tinggal di sekitar sungai mengaku sering kehilangan ayam, dan telur. Tak heran rupanya di Sungai Bedok yang sangat berdekatan dengan pemukiman warga bersarang seekor biawak besar.

"Kalau dulu memang sudah ada yang menangkap, tetapi kecil-kecil. Memang banyak di sekitar Sungai Bedok," ujarnya.

Tak ada firasat khusus sebelum panjul menemukan biawak seberat 20 kilogram tersebut. Selama ini, dia sudah menemukan puluhan biawak. Hanya saja, kali ini hewan temuannya lebih istimewa.

"Saya akan memeliharanya, dan tidak akan menjualnya, atau menjadikannya sate, seperti biawak-biawak yang saya tangkap sebelumnya. Karena, biawak ini sangat istimewa," ungkapnya.

Menurut Panjul, biawak itu makan setiap tiga hari sekali, dan menghabiskan empat ekor ayam potong ukuran kecil.

Adapun biawak tersebut dikurung dalam sebuah kandang persegi panjang yang sebagian besar terbuat dari kaca. Kandang itu ditempatkan di depan rumah Panjul yang berada di RT 68 Rogoitan.

Toni, rekan Panjul mengaku sering menangkap biawak di wilayah tersebut. Hanya saja, kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya, karena saat menangkap biawak, dia juga tidak sempat digigit.

Selain itu, lubang tempat biawak bersembunyi memiliki bau amis yang khas. Dari bau itu pula dia dapat mendeteksi keberadaan biawak pada lubang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3416 seconds (0.1#10.140)