Pascahujan, Jalan Kota Tergenang
A
A
A
MEDAN - Hujan deras yang mengguyur Kota Medan kemarin sore, langsung menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.
Penyebab genangan air ini diduga lantaran sistem drainase tidak berfungsi maksimal, dikarenakan banyak tumpukan sampah di setiap selokan hingga mengakibatkan penyumbatan. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, genangan air terlihat di Jalan Juanda, Medan, persisnya di dekat Hotel Pardede, Jalan Stasiun Kereta Api, dan Jalan Thamrin.
“Kondisi jalan tergenang hingga sebetis orang dewasa bukan hal yang baru di Medan. Sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini, yang ada semakin parah,” keluh Reni, 24, warga Medan Baru saat melintas di Jalan Juanda. Menurutnya, penyebab utama terjadinya genangan air di badan jalan lantaran penyempitan dan pendangkalan sungai dan drainase.
Pengorekan dan perbaikan drainase sangat minim dan terkesan dibiarkan begitu saja. Seharusnya pengorekan dan pelebaran drainase aktif dilakukan. Ke depannya, dia berharap Dinas Bina Marga Medan menata kembali drainase. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan Kota Medan akan selalu tergenang setiap kali hujan turun. “Kondisi ini akan semakin parah kalau tidak ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap genangan air,” katanya.
Hal senada disampaikan warga yang melintas di Jalan Stasiun Kereta Api, Herdri. Pemuda 26 tahun ini mengaku, setiap hujan deras tiba kawasan tersebut kerap tergenang air hingga selutut orang dewasa. Penyebab genangan air itu lantaran drainase di kawasan ini tidak berfungsi baik.
Dia juga merasa heran kenapa kawasan yang dekat dengan stasiun kereta api, Lapangan Merdeka, dan kantor pos, yang merupakan ruang publik dibiarkan begitu saja tergenang. “Bagaimana nasib jalanjalan kecil? Jalan besar saja dibiarkan. Ini bukti SKPD yang menangani permasalahan drainase tidak bekerja maksimal,” katanya.
Terpisah, warga yang melintas di Jalan Thamrin, Aldi, 32, menyatakan kurangnya perhatian pemeliharaan terhadap drainase menyebabkan genangan air terjadi. Selain itu, warga juga masih kerap membuang sampah sembarangan, sehingga drainase tersumbat. Dengan begitu perlu adanya pengorekan dan perbaikan drainase secara aktif.
Irwan Siregar
Penyebab genangan air ini diduga lantaran sistem drainase tidak berfungsi maksimal, dikarenakan banyak tumpukan sampah di setiap selokan hingga mengakibatkan penyumbatan. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, genangan air terlihat di Jalan Juanda, Medan, persisnya di dekat Hotel Pardede, Jalan Stasiun Kereta Api, dan Jalan Thamrin.
“Kondisi jalan tergenang hingga sebetis orang dewasa bukan hal yang baru di Medan. Sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini, yang ada semakin parah,” keluh Reni, 24, warga Medan Baru saat melintas di Jalan Juanda. Menurutnya, penyebab utama terjadinya genangan air di badan jalan lantaran penyempitan dan pendangkalan sungai dan drainase.
Pengorekan dan perbaikan drainase sangat minim dan terkesan dibiarkan begitu saja. Seharusnya pengorekan dan pelebaran drainase aktif dilakukan. Ke depannya, dia berharap Dinas Bina Marga Medan menata kembali drainase. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dikhawatirkan Kota Medan akan selalu tergenang setiap kali hujan turun. “Kondisi ini akan semakin parah kalau tidak ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap genangan air,” katanya.
Hal senada disampaikan warga yang melintas di Jalan Stasiun Kereta Api, Herdri. Pemuda 26 tahun ini mengaku, setiap hujan deras tiba kawasan tersebut kerap tergenang air hingga selutut orang dewasa. Penyebab genangan air itu lantaran drainase di kawasan ini tidak berfungsi baik.
Dia juga merasa heran kenapa kawasan yang dekat dengan stasiun kereta api, Lapangan Merdeka, dan kantor pos, yang merupakan ruang publik dibiarkan begitu saja tergenang. “Bagaimana nasib jalanjalan kecil? Jalan besar saja dibiarkan. Ini bukti SKPD yang menangani permasalahan drainase tidak bekerja maksimal,” katanya.
Terpisah, warga yang melintas di Jalan Thamrin, Aldi, 32, menyatakan kurangnya perhatian pemeliharaan terhadap drainase menyebabkan genangan air terjadi. Selain itu, warga juga masih kerap membuang sampah sembarangan, sehingga drainase tersumbat. Dengan begitu perlu adanya pengorekan dan perbaikan drainase secara aktif.
Irwan Siregar
(ftr)