Tinggalkan Istri yang Hamil Tujuh Bulan
A
A
A
KLATEN - Isak tangis mewarnai pemakaman jenazah Pramugara AirAsia QZ8501 Oscar Desano di Pemakaman Umum Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, kemarin siang.
Istri Oscar, Dessy Purbaningrum yang sedang hamil sekitar tujuh bulan, tidak kuasa menahan air matanya saat melihat jenazah suaminya dimasukkan ke liang lahat. Para keluarga dan juga kerabat yang mengiringi jenazah tidak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.
Selain kerabat, perwakilan dari manajemen AirAsia, Datuk Kamarudin dan rekan kerja almarhum, juga terlihat menyimpan kesedihan yang mendalam. Salah seorang kerabat Oscar, Totok Gantoro mengatakan, almarhum adalah orang yang baik dan periang. Menurutnya, pramugara tersebut menikah dengan keponakannya sekitar setahun lalu.
Setelah menikah, Oscar dan Dessy yang berasal dari Tangerang kemudian memilih tinggal di Surabaya. Dia menyebutkan, almarhum terakhir kali pulang ke Klaten saat Idul Fitri 2014. Saat itu Oscar bersilaturahmi kepada orang tua dan keluarga besar istrinya yang tinggal di Klaten.
Namun, hingga saat ini dirinya tidak pernah menduga bahwa pertemuan almarhum bersama keluarga besar itu merupakan pertemuan terakhir. “Klaten itu tempat tinggal mertuanya,” ucapnya.
Datuk Kamarudin enggan memberikan komentar saat ditanya wartawan. Dia mengaku ingin fokus pada pemakaman salah satu karyawan terbaik yang dimilikinya di AirAsia tersebut. Sebelum dimakamkan, jasad Oscar berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Jenazah itu berhasil diidentifikasi setelah Tim DVI mencocokkan DNA korban dengan ayah dan ibunya. Selain itu, identifikasi juga didapatkan dengan kecocokan struktur gigi yang dimiliki korban. Setelah berhasil diidentifikasi, korban selanjutnya diterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara internasional Adi Soemarmo Boyolali, kemarin siang.
Korban diterbangkan menggunakan pesawat AirAsia. Selain jenazah korban, di pesawat itu juga membawa keluarga dan rekan sejawat di AirAsia. Korban dimakamkan di keluarga istrinya di Klaten.
Arief Setiadi
Istri Oscar, Dessy Purbaningrum yang sedang hamil sekitar tujuh bulan, tidak kuasa menahan air matanya saat melihat jenazah suaminya dimasukkan ke liang lahat. Para keluarga dan juga kerabat yang mengiringi jenazah tidak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.
Selain kerabat, perwakilan dari manajemen AirAsia, Datuk Kamarudin dan rekan kerja almarhum, juga terlihat menyimpan kesedihan yang mendalam. Salah seorang kerabat Oscar, Totok Gantoro mengatakan, almarhum adalah orang yang baik dan periang. Menurutnya, pramugara tersebut menikah dengan keponakannya sekitar setahun lalu.
Setelah menikah, Oscar dan Dessy yang berasal dari Tangerang kemudian memilih tinggal di Surabaya. Dia menyebutkan, almarhum terakhir kali pulang ke Klaten saat Idul Fitri 2014. Saat itu Oscar bersilaturahmi kepada orang tua dan keluarga besar istrinya yang tinggal di Klaten.
Namun, hingga saat ini dirinya tidak pernah menduga bahwa pertemuan almarhum bersama keluarga besar itu merupakan pertemuan terakhir. “Klaten itu tempat tinggal mertuanya,” ucapnya.
Datuk Kamarudin enggan memberikan komentar saat ditanya wartawan. Dia mengaku ingin fokus pada pemakaman salah satu karyawan terbaik yang dimilikinya di AirAsia tersebut. Sebelum dimakamkan, jasad Oscar berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
Jenazah itu berhasil diidentifikasi setelah Tim DVI mencocokkan DNA korban dengan ayah dan ibunya. Selain itu, identifikasi juga didapatkan dengan kecocokan struktur gigi yang dimiliki korban. Setelah berhasil diidentifikasi, korban selanjutnya diterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara internasional Adi Soemarmo Boyolali, kemarin siang.
Korban diterbangkan menggunakan pesawat AirAsia. Selain jenazah korban, di pesawat itu juga membawa keluarga dan rekan sejawat di AirAsia. Korban dimakamkan di keluarga istrinya di Klaten.
Arief Setiadi
(ftr)