Polres Muaraenim Bentuk Tim Khusus Anti Bandit
A
A
A
MUARAENIM - Polres Muaraenim membentuk tim khusus anti bandit untuk menekan dan menindak tingginya angka kejahatan di wilayah hukum yang meliputi Kabupaten Muaraenim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Tim tersebut terdiri dari dari gabungan personel Satreskrim dan Sat Intelkan Polres Muaraenim dan di back up personel dari Brimob Polda Sumatera Selatan.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto mengatakan, tim tersebut sengaja dibentuk dan dipersiapkan untuk menindaklanjuti tingginya angka kriminalitas di dua wilayah kabupaten tersebut.
Tim tersebut menurutnya nantinya berfungsi sebagai tim pencegahan dan penindakan tindak kriminalitas.
“Mengingat kondisi wilayah dan tingginya angka kriminalitas yang terjadi, kita memandang perlu adanya tim khusus untuk menindaklanjuti hal itu, dan hari ini tim khusus anti bandit Polres Muaraenim resmi kita bentuk,” ujarnya Rabu 14 Januari 2015.
Mengingat tingginya angka kriminalitas yang terjadi dan beratnya kerja tim kedepan, pihaknya tidak hanya mengandalkan personel dari internal Polres Muaraenim untuk masuk kedalam tim.
Namun tim tersebut langsung melibatkan personel Brimob Polda Sumsel. Kapolda Sumsel menurutnya merekomendasi permintaan pihaknya untuk keterlibatan personel Brimob terlibat dalam tim tersebut.
“Jadi kita gabungan dari Satreskrim, Satintel dan dari Brimob Polda Sumsel,” jelasnya.
Untuk mengoptimalkan kinerja sendiri, tim tersebut langsung dibawa kendali dirinya selaku Kapolres Muaraenim.
Tim itu sendiri menurutnya akan dibagi menjadi dua tim dan masing-masing tim dipimpin personel berpangkat perwira.
Karena luasnya wilayah, pihaknya juga membagi wilayah target menjadi dua zona wilayah. Dimana untuk zona pertama untuk wilayah Kabupaten Muaraenim dan zona kedua mencakup wilayah Kabupaten PALI.
“Mereka akan kita konsentrasikan di beberapa titik rawan di masing-masing zona untuk melakukan penindakan dan pencegahan tadi,” tambahnya.
Sebagai pembekalan dan persiapan tim sendiri sebelum turun ke lapangan, tim tersebut sudah mendapat pembekalan termasuk latihan penggerebekan, penyelidikan, pengintaian, sweeping serta kecakapan menembak.
Bahkan untuk latihan kecakapan menembak, dirinya sendiri yang langsung turun untuk memberikan pengarahan dan latihan serta tata cara menembak yang baik dan benar.
“Jadi benar-benar kita persiapan, agar saat mereka dilapangan tidak lagi mengalami kesulitan dan hambatan yang begitu berarti,” tandasnya.
Komandan tim Brimob Polda Sumatera Selatan Ipda Ali Sadikin ditemui disela sela latihan menembak reaksi di lapangan tembak Polres Muaraenim mengatakan, total personel Brimob yang masuk dalam tim tersebut sebanyak 23 personel.
Nantinya pasukan akan dibagi dalam dua tim dan bergabung dengan tim dari Polres Muaraenim. Dirinya mengatakan, pihaknya akan siap dan maksimal.
“Kita akan maksimal, tapi fungsi utama kita sebagai back up dari Polres Muaraenim,” ujarnya.
Terpisah anggota DPRD Muaraenim asal Dapil II Kabupaten PALI Devi Herianto mengatakan, pihaknya sangat berharap banyak kepada kinerja tim khusus anti bandit tersebut.
Karena menurutnya, sampai saat masyarakat di wilayah PALI masih sering dihantui rasa cemas dan khawatir karena tingginya angka kriminalitas di wilayah tersebut khususnya aksi perampokan dan penodongan di jalan raya.
Tim tersebut terdiri dari dari gabungan personel Satreskrim dan Sat Intelkan Polres Muaraenim dan di back up personel dari Brimob Polda Sumatera Selatan.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto mengatakan, tim tersebut sengaja dibentuk dan dipersiapkan untuk menindaklanjuti tingginya angka kriminalitas di dua wilayah kabupaten tersebut.
Tim tersebut menurutnya nantinya berfungsi sebagai tim pencegahan dan penindakan tindak kriminalitas.
“Mengingat kondisi wilayah dan tingginya angka kriminalitas yang terjadi, kita memandang perlu adanya tim khusus untuk menindaklanjuti hal itu, dan hari ini tim khusus anti bandit Polres Muaraenim resmi kita bentuk,” ujarnya Rabu 14 Januari 2015.
Mengingat tingginya angka kriminalitas yang terjadi dan beratnya kerja tim kedepan, pihaknya tidak hanya mengandalkan personel dari internal Polres Muaraenim untuk masuk kedalam tim.
Namun tim tersebut langsung melibatkan personel Brimob Polda Sumsel. Kapolda Sumsel menurutnya merekomendasi permintaan pihaknya untuk keterlibatan personel Brimob terlibat dalam tim tersebut.
“Jadi kita gabungan dari Satreskrim, Satintel dan dari Brimob Polda Sumsel,” jelasnya.
Untuk mengoptimalkan kinerja sendiri, tim tersebut langsung dibawa kendali dirinya selaku Kapolres Muaraenim.
Tim itu sendiri menurutnya akan dibagi menjadi dua tim dan masing-masing tim dipimpin personel berpangkat perwira.
Karena luasnya wilayah, pihaknya juga membagi wilayah target menjadi dua zona wilayah. Dimana untuk zona pertama untuk wilayah Kabupaten Muaraenim dan zona kedua mencakup wilayah Kabupaten PALI.
“Mereka akan kita konsentrasikan di beberapa titik rawan di masing-masing zona untuk melakukan penindakan dan pencegahan tadi,” tambahnya.
Sebagai pembekalan dan persiapan tim sendiri sebelum turun ke lapangan, tim tersebut sudah mendapat pembekalan termasuk latihan penggerebekan, penyelidikan, pengintaian, sweeping serta kecakapan menembak.
Bahkan untuk latihan kecakapan menembak, dirinya sendiri yang langsung turun untuk memberikan pengarahan dan latihan serta tata cara menembak yang baik dan benar.
“Jadi benar-benar kita persiapan, agar saat mereka dilapangan tidak lagi mengalami kesulitan dan hambatan yang begitu berarti,” tandasnya.
Komandan tim Brimob Polda Sumatera Selatan Ipda Ali Sadikin ditemui disela sela latihan menembak reaksi di lapangan tembak Polres Muaraenim mengatakan, total personel Brimob yang masuk dalam tim tersebut sebanyak 23 personel.
Nantinya pasukan akan dibagi dalam dua tim dan bergabung dengan tim dari Polres Muaraenim. Dirinya mengatakan, pihaknya akan siap dan maksimal.
“Kita akan maksimal, tapi fungsi utama kita sebagai back up dari Polres Muaraenim,” ujarnya.
Terpisah anggota DPRD Muaraenim asal Dapil II Kabupaten PALI Devi Herianto mengatakan, pihaknya sangat berharap banyak kepada kinerja tim khusus anti bandit tersebut.
Karena menurutnya, sampai saat masyarakat di wilayah PALI masih sering dihantui rasa cemas dan khawatir karena tingginya angka kriminalitas di wilayah tersebut khususnya aksi perampokan dan penodongan di jalan raya.
(sms)