Liputan Korban Tenggelam, Wartawan Dipukuli Polwan
A
A
A
MANADO - Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini korbannya dialami Marvil Rumerung (23), wartawan media cetak di Manado. Dia dipukul polisi wanita (polwan) hingga bibirnya pecah.
"Kejadiannya di Jembatan Miangas, tadi siang, bertepatan saat proses pencarian korban hanyut di Sungai Miangas. Saat itu, saya baru saja parkir motor," katanya korban, kepada Sindonews, Rabu (14/1/2015).
Ditambahkan, baru saja turun dari motor dan hendak mengeluarkan kamera dari tas, ada seorang temannya yang menelepon. Saat telepon diangkat, seorang polwan datang menghampiri, dan menegurnya.
"Saya lagi menerima telepon, dan polwan itu juga datang menegur untuk jangan parkir. Saat itu saya hanya bilang sama dia, tunggu dulu komandan, tidak lama. Saya cuma mau ambil foto sebentar," terangnya.
Merasa imbauannya tidak didengar, polwan yang menjabat sebagai Kanit Lantas Polsek Wenang ini langsung menarik lengan korban, dan menghadiai korban pukulan di bagian perut.
"Lalu saya dipukul lagi di bagian mulut, hingga bibir bagian atas saya pecah dan berdarah. Usai kejadian, saya langsung menyambangi Propam Polda Sulut dan melaporkan kejadian itu," ungkapnya.
Terpisah, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut.
"Saya baru mengetahui jika ada seorang wartawan dipukuli oleh salah satu anggota kami. Jika memang kejadian itu benar, kami minta maaf, dan hal ini silahkan dilaporkan," ungkap kapolres.
"Kejadiannya di Jembatan Miangas, tadi siang, bertepatan saat proses pencarian korban hanyut di Sungai Miangas. Saat itu, saya baru saja parkir motor," katanya korban, kepada Sindonews, Rabu (14/1/2015).
Ditambahkan, baru saja turun dari motor dan hendak mengeluarkan kamera dari tas, ada seorang temannya yang menelepon. Saat telepon diangkat, seorang polwan datang menghampiri, dan menegurnya.
"Saya lagi menerima telepon, dan polwan itu juga datang menegur untuk jangan parkir. Saat itu saya hanya bilang sama dia, tunggu dulu komandan, tidak lama. Saya cuma mau ambil foto sebentar," terangnya.
Merasa imbauannya tidak didengar, polwan yang menjabat sebagai Kanit Lantas Polsek Wenang ini langsung menarik lengan korban, dan menghadiai korban pukulan di bagian perut.
"Lalu saya dipukul lagi di bagian mulut, hingga bibir bagian atas saya pecah dan berdarah. Usai kejadian, saya langsung menyambangi Propam Polda Sulut dan melaporkan kejadian itu," ungkapnya.
Terpisah, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut.
"Saya baru mengetahui jika ada seorang wartawan dipukuli oleh salah satu anggota kami. Jika memang kejadian itu benar, kami minta maaf, dan hal ini silahkan dilaporkan," ungkap kapolres.
(san)