Angin Kencang Landa Pagaralam
Angin Kencang Landa Pagaralam
A
A
A
PAGARALAM - Warga Pagaralam atau pendatang, diimbau untuk hati-hati saat terjadi angin kencang. Pasalnya, beberapa hari terakhir ini, angin kencang tersebut telah merobohkan pohon dan meng hantam gapura perumahan.
Belum ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga harus tetap waspada. Sebab, anging kencang itu datang se cara tiba-tiba. Miko, 31, warga Perumnas Nen dagung mengaku kha watir de ngan kondisi atap gapura yang sudah miring lantaran diterpa angin kencang barubaru ini. Apalagi, di simpang ter sebut setiap hari ribuan war ga yang melintas. Ditakut kan atap ga pu ra roboh lalu menimpa pengen dara yang melintas.
“Saat ini atap gapura sudah miring karena diterpa angin ken cang. Angin masih terjadi dan dikhawatirkan atap akan ro boh jika dihantam angin kencang sekali lagi,” katanya, kemarin. Miko berharap, pihak terkait bisa mengantisipasi masalah ini. Bukan tidak mungkin be be rapa hari ke depan atap akan ro boh sehingga dapat me nim bulkan korban jiwa.
“Kami minta dinas terkait dapat mengantisipasi atap gapura yang sudah patah dan miring karena diterpa angin kencang ini. Jangan sampai benar benar roboh baru ditangani,” tukasnya. Senada dikatakan Leo, 22, warga Kecamatan Pagaralam Utara, saat ini angin bertiup kencang. Apalagi, jika dengar suara deruan angin sangat menakutkan dan datang secara tiba-tiba.
Tak jarang pohon besar tumbang lantaran tidak dapat menahan embusan angin. “Baru-baru ini pohon jenis basia roboh menutup badan jalan. Akibatnya, arus sempat ter ganggu. Beruntung, cepat ditanggulangi petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pagaralam,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Pagaralam Herawadi mem benarkan bahwa saat ini Kota Pagaralam rawan bencana salah satunya angin puting beliung. Untuk itu, masyarakat harus waspada jika angin kencang terjadi.
“Kawasan yang rawan angin puting beliung, yakni Kecamatan Dempo Utara dan Dempo Selatan. Bagaimana tidak, di dua kecamatan tersebut sudah beberapa kali muncul bencana angin puting beliung. Untuk itu, ketika angin kencang warga diharapkan waspada dan men - ca ri lokasi aman untuk ber - lidung,” katanya.
Yayan darwansah
Belum ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun warga harus tetap waspada. Sebab, anging kencang itu datang se cara tiba-tiba. Miko, 31, warga Perumnas Nen dagung mengaku kha watir de ngan kondisi atap gapura yang sudah miring lantaran diterpa angin kencang barubaru ini. Apalagi, di simpang ter sebut setiap hari ribuan war ga yang melintas. Ditakut kan atap ga pu ra roboh lalu menimpa pengen dara yang melintas.
“Saat ini atap gapura sudah miring karena diterpa angin ken cang. Angin masih terjadi dan dikhawatirkan atap akan ro boh jika dihantam angin kencang sekali lagi,” katanya, kemarin. Miko berharap, pihak terkait bisa mengantisipasi masalah ini. Bukan tidak mungkin be be rapa hari ke depan atap akan ro boh sehingga dapat me nim bulkan korban jiwa.
“Kami minta dinas terkait dapat mengantisipasi atap gapura yang sudah patah dan miring karena diterpa angin kencang ini. Jangan sampai benar benar roboh baru ditangani,” tukasnya. Senada dikatakan Leo, 22, warga Kecamatan Pagaralam Utara, saat ini angin bertiup kencang. Apalagi, jika dengar suara deruan angin sangat menakutkan dan datang secara tiba-tiba.
Tak jarang pohon besar tumbang lantaran tidak dapat menahan embusan angin. “Baru-baru ini pohon jenis basia roboh menutup badan jalan. Akibatnya, arus sempat ter ganggu. Beruntung, cepat ditanggulangi petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pagaralam,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Pagaralam Herawadi mem benarkan bahwa saat ini Kota Pagaralam rawan bencana salah satunya angin puting beliung. Untuk itu, masyarakat harus waspada jika angin kencang terjadi.
“Kawasan yang rawan angin puting beliung, yakni Kecamatan Dempo Utara dan Dempo Selatan. Bagaimana tidak, di dua kecamatan tersebut sudah beberapa kali muncul bencana angin puting beliung. Untuk itu, ketika angin kencang warga diharapkan waspada dan men - ca ri lokasi aman untuk ber - lidung,” katanya.
Yayan darwansah
(ars)
Explore More