Polisi Gerebek Gudang Senjata Tajam
Polisi Gerebek Gudang Senjata Tajam
A
A
A
MAKASSAR - Anggota Intel Brimob Detasemen A Pelopor menemukan pabrik pembuatan senjata tajam, di lokasi daerah konflik tawuran, Jalan Pelita Raya, Kecamatan Rappocini, sore tadi.
Kendati demikian, tidak ada pelaku yang diamankan, lantaran keburu kabur saat dilakukan penggerebekan. Sejumlah pelaku diduga berjumlah 15 orang. Mereka kabur setelah melihat polisi.
Dari rumah tersebut, polisi menemukan puluhan senjata tajam, seperti busur siap pakai sebanyak 32 buah, ketapel dua buah, alat pemotong besi satu buah, martil (palu-palu) empat buah, paku 10 centi 50 buah.
"Kami juga menemukan tali rapiah (rumput jepan) satu gulung, dan dua botol yang diduga akan digunakan sebagai bom molotov," ujar Kanit Intel Brimob Den A Pelopor Aipda Abdullah Basri, kepada wartawan, Senin (12/1/2015).
Dia menambahkan, penggerebekan berawal dari pemantauan unjuk rasa di Jalan Pettarani. Namun, saat anggota melintas di Jalan Pelita 2 Lorong I, ada sekelompok anak muda sekitar 15 orang sedang membuat busur (anak panah).
"Saat anggota mendekati, kelompok anak muda itu langsung melarikan diri. Lantaran keterbatasan jumlah anggota, pada saat itu tidak dapat menangkap para pembuat busur," pungkasnya.
Kendati demikian, tidak ada pelaku yang diamankan, lantaran keburu kabur saat dilakukan penggerebekan. Sejumlah pelaku diduga berjumlah 15 orang. Mereka kabur setelah melihat polisi.
Dari rumah tersebut, polisi menemukan puluhan senjata tajam, seperti busur siap pakai sebanyak 32 buah, ketapel dua buah, alat pemotong besi satu buah, martil (palu-palu) empat buah, paku 10 centi 50 buah.
"Kami juga menemukan tali rapiah (rumput jepan) satu gulung, dan dua botol yang diduga akan digunakan sebagai bom molotov," ujar Kanit Intel Brimob Den A Pelopor Aipda Abdullah Basri, kepada wartawan, Senin (12/1/2015).
Dia menambahkan, penggerebekan berawal dari pemantauan unjuk rasa di Jalan Pettarani. Namun, saat anggota melintas di Jalan Pelita 2 Lorong I, ada sekelompok anak muda sekitar 15 orang sedang membuat busur (anak panah).
"Saat anggota mendekati, kelompok anak muda itu langsung melarikan diri. Lantaran keterbatasan jumlah anggota, pada saat itu tidak dapat menangkap para pembuat busur," pungkasnya.
(san)
Explore More