Belgaum Style Jadi Favorit
A
A
A
SURABAYA - Mengenakan busana serba indah dan elegan menjadi impian setiap pasangan yang hendak menikah.
Jika masih bingung menentukan model, tak ada salahnya memilih busana pernikahan bertema belgaum style. Wedding dress karya Melaty Tengker ini bisa menjadi alternatif untuk merayakan hari yang disakralkan setiap pasangan tersebut. Walaupun didominasi warna putih seperti busana pernikahan pada umumnya, tetapi ada sentuhan berbeda.
Misalnya, pada bagian atas ditambah dengan detail embrodiery dan brokat. Detail ini banyak bermain pada variasi kain yang digunakan. Karena ada beberapa jenis kain yang digunakan untuk bahan atasan busana, mulai dari chantille, brokat, lace, dan tambahan embrodiery itu sendiri.
Saat dijumpai dalam gelaran acara Wedding Showcase di Hotel Sheraton Surabaya, Melaty mengatakan, permainan detail pada busana bagian atas justru membuat pengantin perempuan terlihat anggun. Detail bagian atas juga ditambahi dengan mutiara dan batuan swarosky sehingga saat diterpa lampu kian bercahaya dan mempercantik penampilan pengantin.
“Potongan kalau bagian atas rata-rata yang menjadi tren saat ini adalah bustie berbentuk hati dan bagian belakang potongan backlist atau yang sedikit terbuka,” kata Melaty sambil menunjukkan busana perkawinanhasilrancangannya. Menurut Melaty, setiap perempuan memiliki karakter dan kesan cantik yang berbeda-beda. Karena itu, untuk bagian bawah dari hasil rancangannya selalu divariasikan berbeda-beda.
Misalnya, untuk salah satu busana yang ia tampilkan kemarin, bagian bawahnya sengaja menggunakan potongan belgaum dengan model flow atau bergelombang menyerupai bunga mekar. Berbeda dengan Melaty yang memakai gaya flow dan bling-bling dari batuan swaroski serta mutiara, desainer asal Surabaya, Natalie Soetjipto, justru tidak memberi tambahan payet atau batu-batuan.
Ia hanya menggunakan teknik permainan aneka kain untuk merancang busana weddingkoleksinya tahun ini. Natalie menuturkan, busana pengantin rancangannya kali ini menggunakan gaya semi belgaum dari kain lace dan tullePrancis. Meski tidak menggunakan detail berupa batuan yang bling-blinguntuk memberi kesan bersinar, namun busana rancangan Natalie juga terlihat anggun.
“Tema busana saya kan aksen kerutan. Karena itu bagian bawahnya justru dibuat frilatau kerutan atau semacam permainan lipatan-lipatan yang melingkar,” ujar Natalie.
Mamik wijayanti
Jika masih bingung menentukan model, tak ada salahnya memilih busana pernikahan bertema belgaum style. Wedding dress karya Melaty Tengker ini bisa menjadi alternatif untuk merayakan hari yang disakralkan setiap pasangan tersebut. Walaupun didominasi warna putih seperti busana pernikahan pada umumnya, tetapi ada sentuhan berbeda.
Misalnya, pada bagian atas ditambah dengan detail embrodiery dan brokat. Detail ini banyak bermain pada variasi kain yang digunakan. Karena ada beberapa jenis kain yang digunakan untuk bahan atasan busana, mulai dari chantille, brokat, lace, dan tambahan embrodiery itu sendiri.
Saat dijumpai dalam gelaran acara Wedding Showcase di Hotel Sheraton Surabaya, Melaty mengatakan, permainan detail pada busana bagian atas justru membuat pengantin perempuan terlihat anggun. Detail bagian atas juga ditambahi dengan mutiara dan batuan swarosky sehingga saat diterpa lampu kian bercahaya dan mempercantik penampilan pengantin.
“Potongan kalau bagian atas rata-rata yang menjadi tren saat ini adalah bustie berbentuk hati dan bagian belakang potongan backlist atau yang sedikit terbuka,” kata Melaty sambil menunjukkan busana perkawinanhasilrancangannya. Menurut Melaty, setiap perempuan memiliki karakter dan kesan cantik yang berbeda-beda. Karena itu, untuk bagian bawah dari hasil rancangannya selalu divariasikan berbeda-beda.
Misalnya, untuk salah satu busana yang ia tampilkan kemarin, bagian bawahnya sengaja menggunakan potongan belgaum dengan model flow atau bergelombang menyerupai bunga mekar. Berbeda dengan Melaty yang memakai gaya flow dan bling-bling dari batuan swaroski serta mutiara, desainer asal Surabaya, Natalie Soetjipto, justru tidak memberi tambahan payet atau batu-batuan.
Ia hanya menggunakan teknik permainan aneka kain untuk merancang busana weddingkoleksinya tahun ini. Natalie menuturkan, busana pengantin rancangannya kali ini menggunakan gaya semi belgaum dari kain lace dan tullePrancis. Meski tidak menggunakan detail berupa batuan yang bling-blinguntuk memberi kesan bersinar, namun busana rancangan Natalie juga terlihat anggun.
“Tema busana saya kan aksen kerutan. Karena itu bagian bawahnya justru dibuat frilatau kerutan atau semacam permainan lipatan-lipatan yang melingkar,” ujar Natalie.
Mamik wijayanti
(ars)