Angkot Bikin Lalu Lintas Semrawut

Sabtu, 10 Januari 2015 - 12:09 WIB
Angkot Bikin Lalu Lintas Semrawut
Angkot Bikin Lalu Lintas Semrawut
A A A
MEDAN - Ulah sopir angkutan kota (angkot) yang seenaknya menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, membuat arus lalu lintas di Kota Medan semakin semrawut.

Mereka bisa di mana saja menaikkan atau menurunkan penumpang, seperti di persimpangan jalan. Padahal, menaikkan dan menurunkan penumpang sembarang tempat membuat arus lalu lintas semakin semrawut. Bukan itu saja, tentu membahayakan keselamatan penumpang dan pengemudi lain.

“Sering kita lihat angkot menaikkan dan menurunkan penumpang di persimpangan jalan. Malah ada yang memanfaatkan kondisi lampu merah untuk menurunkan penumpang,” kata Runi, 28, warga Medan Kota, kepada KORAN SINDO MEDAN, Jumat (9/1).

Menurut Runi, masalah ini diperburuk rendahnya kesadaran penumpang berlalu lintas. Para penumpang juga kerap meminta naik dan turun di persimpangan. Belum lagi banyak warga yang menunggu angkot di persimpangan jalan. Sopir angkot tentu mau berhenti di persimpangan karena banyak penumpang yang menunggu. “Sekarang penumpang dan sopir sama-sama tidak peduli dengan lalu lintas. Padahal, dampaknya sangat fatal,” kata Runi.

Namun, Runi mengaku, sering juga supir angkot yang menyuruh menumpang agar turun di persimpangan lantaran lampu pengatur lalu lintas sedang berwarna merah. Bukan hanya penumpang yang kesal, pengendara lainnya juga kerap marah karena terganggu. Saya pernah di suruh turun di pinggir jalan, tapi saya tidak mau. Saya baru turun setelah dilewatkan dulu sedikit,” ucapnya.

Sikap sopir angkot juga sering dikeluhkan pengendara lain, yaitu suka menyalip sesukanya, kebut-kebutan, dan berhenti mendadak di sembarang tempat. Gaya mengemudi yang semaunya sendiri dan tidak menghargai pengendara lain, mengundang rasa tidak suka masyarakat.

Untuk itu, Runi berharap petugas polisi lalu lintas bersikap tegas agar para sopir angkot disiplin dan menghargai pengendara lain. Dengan demikian, tercipta ketertiban dan kenyamanan di jalan bagi penumpang dan pengendara lain. Hal serupa dikeluhkan Andi, 26, warga Medan Area.

Dia menilai, semakin hari sopir angkot seperti makin bebas dan tidak peduli dengan peraturan. Salah satu contohnya, kebiasaan sopir angkot menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.

“Tentu tidak bagus di persimpangan jalan berhenti dan menurunkan penumpang. Para penumpang juga disarankan tidak minta berhenti semaunya kepada sopir angkot.. Di sini perlu kesadaran berlalu lintas dari penumpang dan juga sopir angkot,” katanya.

Irwan Siregar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7421 seconds (0.1#10.140)