Penyelam Basarnas Merapat ke KRI Banda Aceh
A
A
A
PANGKALAN BUN - Sebanyak empat lifting bag dan 10 penyelam profesional dari Basarnas dikirim dari posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Sabtu (10/1/2015) pagi. Peralatan tersebut bersama tujuh penyelam Basarnas dikirim dengan jalur laut, sementara tiga penyelam diantar dengan helikopter.
"Empat lifting bag dan tujuh penyelam diantar ke Pelabuhan Kumai, mereka akan merapat ke Banda Aceh naik KN Jakarta. Tiga penyelam diantar dengan heli sekalian bawa satu lifting bag yang kecil," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (10/1/2015).
Para penyelam ini terlebih dahulu ke KRI Banda Aceh dan standby di kapal tersebut untuk berkoordinasi dan loading peralatan. Untuk membantu penyelam TNI AL, nantinya mereka akan dibagi ke kapal-kapal yang membutuhkan penyelam.
"Komandonya kan ada di KRI Banda Aceh. Koordinasi dan distribusi peralatan ada di sana, seperti oksigen dan lain-lain. Nanti misal mau ke Kapal Jadayat untuk nyelam dari sana, mereka diantar naik perahu karet dari Banda Aceh," kata Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, sebenarnya penyelam-penyelam Basarnas sudah standby di beberapa kapal sebelum kedatangan tambahan 10 penyelam ini. Mereka siap terjun di beberapa titik lokasi di mana terdeteksi objek-objek di dasar laut.
"Sudah ada di KN Purworejo standby 21, di KN Jakarta lagi mau nyandar. Di Kumai sudah ada 12, kalau ditambah tujuh jadi 19. Di KRI Banda Aceh tadi sudah merapat tiga. Mereka akan bantu TNI AL, kita bagi-bagi nanti di kapal mana gitu," tutup Supriyadi.
Tambahan lifting bag diperlukan karena ekor pesawat AirAsia diprediksi sudah semakin berat. Selain karena arus yang luat, timbunan pasir dan lumpur di bagian pesawat yang telah ditemukan itu semakin menumpuk.
"Empat lifting bag dan tujuh penyelam diantar ke Pelabuhan Kumai, mereka akan merapat ke Banda Aceh naik KN Jakarta. Tiga penyelam diantar dengan heli sekalian bawa satu lifting bag yang kecil," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (10/1/2015).
Para penyelam ini terlebih dahulu ke KRI Banda Aceh dan standby di kapal tersebut untuk berkoordinasi dan loading peralatan. Untuk membantu penyelam TNI AL, nantinya mereka akan dibagi ke kapal-kapal yang membutuhkan penyelam.
"Komandonya kan ada di KRI Banda Aceh. Koordinasi dan distribusi peralatan ada di sana, seperti oksigen dan lain-lain. Nanti misal mau ke Kapal Jadayat untuk nyelam dari sana, mereka diantar naik perahu karet dari Banda Aceh," kata Supriyadi.
Supriyadi mengatakan, sebenarnya penyelam-penyelam Basarnas sudah standby di beberapa kapal sebelum kedatangan tambahan 10 penyelam ini. Mereka siap terjun di beberapa titik lokasi di mana terdeteksi objek-objek di dasar laut.
"Sudah ada di KN Purworejo standby 21, di KN Jakarta lagi mau nyandar. Di Kumai sudah ada 12, kalau ditambah tujuh jadi 19. Di KRI Banda Aceh tadi sudah merapat tiga. Mereka akan bantu TNI AL, kita bagi-bagi nanti di kapal mana gitu," tutup Supriyadi.
Tambahan lifting bag diperlukan karena ekor pesawat AirAsia diprediksi sudah semakin berat. Selain karena arus yang luat, timbunan pasir dan lumpur di bagian pesawat yang telah ditemukan itu semakin menumpuk.
(zik)