KONI DIY Gelontor Cabor Rp3,5 Miliar untuk Peralatan

Jum'at, 09 Januari 2015 - 10:45 WIB
KONI DIY Gelontor Cabor...
KONI DIY Gelontor Cabor Rp3,5 Miliar untuk Peralatan
A A A
YOGYAKARTA - Olahraga merupakan bidang yang sering dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing sebuah daerah.

Di level nasional, agenda Pekan Olahraga Nasional atau PON menjadi ajang bergengsi untuk menunjukkan prestasi sebuah daerah. Pada level internasional ada ajang, SEA Games, ASEAN Games, dan Olympiade yang menjadi kompetisi untuk menunjukkan eksistensi sebuah negara. Namun untuk bisa meraih prestasi di berbagai event tersebut perjuangan yang dibutuhkan tidak sebentar dan mudah.

KONI DIY saja untuk mempersiapkan Pra-PON, sejak akhir 2014 lalu menggelontorkan dana untuk membantu peralatan bagi semua pengurus daerah (Pengda) cabang olahraga (Cabor). Tidak tanggung-tanggung, dana Rp3,5 miliar disiapkan untuk menunjang sarana latihan para atlet tersebut.

"Kami minta semua cabor untuk segera mengajukan peralatan ke KONI DIY. Kami berikan waktu sampai akhir Januari ini," kata Ketua KONI DIY, GBPH Prabukusumo. KONI DIY saat ini membina 39 cabor yang sudah memiliki kepengurusan organisasi.

Dari jumlah tersebut tercatat baru 28 cabor yang sudah mengajukan permohonan bantuan peralatan untuk latihan. Jika semula bantuan hanya akan diberikan untuk tiga cabor yang dinilai memiliki prestasi cukup membanggakan beberapa waktu terakhir. Kini kebijakan di ubah, bantuan alat diberikan untuk semua cabor, dengan mempertimbangkan mampu dimaksimalkan untuk persiapan Pra- PON DIY.

"Kemarin ada miskomunikasi dengan sekretariat karena selama ini memang bantuan alat hanya untuk cabor yang berprestasi. Tapi sekarang semua cabor silakan mengajukan," kata adik Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta tersebut.

Sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti, peralatan yang diajukan tentu menyesuaikan kebutuhan. Bagi cabor yang peralatannya tidak membutuhkan biaya banyak seperti bola voli, maka pengajuan bisa dilakukan oleh pengurus provinsi, namun penggunaan bisa oleh pengurus di kabupaten dan kota.

Meski dana yang disiapkan cukup lumayan dan penggunaannya sangat terbuka, ternyata kebijakan tersebut tidak juga mulus pelaksanaannya. Seperti yang dialami untuk cabor Gantole. KONI DIY masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan salah satu cabor dirgantara tersebut.

"Untuk gantole, alat harus di datangkan dari luar. Persyaratannya tidak mudah untuk bisa mendapatkannya," tandas Kabid Pembinaan dan Prestasi DIY Agung Nurgoho.

Maha Deva
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7134 seconds (0.1#10.140)