Bantaran Sungai Dipenuhi Sampah

Kamis, 08 Januari 2015 - 10:54 WIB
Bantaran Sungai Dipenuhi Sampah
Bantaran Sungai Dipenuhi Sampah
A A A
MEDAN - Bantaran sungai di Jalan Mabar, Medan Timur, butuh perhatian dinas terkait. Pasalnya, kawasan ini dijadikan tempat pembuangan sampah sementara.

Kondisi ini tidak hanya mengotori kawasan bantaran, tetapi juga mencemari sungai. Tidak diketahui kenapa sampah tersebut dibuang petugas kebersihan ke bantaran sungai. Keberadaan sampah itu juga membuat pemukiman warga dan jalan di sekitarnya menjadi terganggu.

Pantauan KORAN SINDO MEDAN, Rabu (7/1), sampah sengaja dikumpulkan di pinggir jalan oleh petugas kebersihan yang diturunkan dari truk sampah dan pengangkutan sampah lain. Setelah terkumpul, petugas kebersihan kemudian memilah-milah sampah yang bisa diolah diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.

Ironisnya dalam pemilihan sampah itu ada beberapa petugas sengaja membuang ke sungai. Sampah yang dibuang ke sungai kebanyakan jenis plastik. Dengan begitu sampah yang diangkut truk secara otomatis berkurang. Kondisi sungai pun semakin tercemar dan menyebabkan terjadinya pendangkalan.

Salah satu warga yang biasa melintas di Jalan Mabar, Rendy, 31, mengaku heran dengan tindakan petugas kebersihan yang setiap hari membuang sampah ke sungai. Menurutnya, selama ini sudah banyak program yang menganjurkan agar sampah tidak dibuang ke drainase dan sungai. Namun, petugas kebersihan mempertontonkan tindakan tidak mendidik kepada warga.

Dengan begitu warga yang melihat setiap hari kegiatan tersebut ikut melakukan tindakan serupa. “Memang inilah tindakan petugas kita. Hanya program Medan Bersih dalam kertas saja, tetapi nyatanya jauh. Petugas kebersihan membuang sampah ke sungai sudah lama dilakukan. Warga hanya diam karena takut nanti malah disalahkan,” katanya.

Hal yang sama disampaikan warga lain, Amri, 45. Dia tidak setuju dengan tindakan petugas kebersihan yang seenaknya membuang sampah ke sungai. “Mungkin mau mengurangi tugas makanya dibuang ke sungai. Tapi dampaknya tentu kami yang merasakan,” katanya.

Sampah Menumpuk di Sungai Sei Putih

Di Kecamatan Medan Petisah, sampah juga menumpuk di kawasan Sungai Sei Putih. Padahal, di kawasan sungai tersebut sudah ada pelang informasi melarang buang sampah di sungai. Masnah, 45, warga sekitar, mengaku, petugas kecamatan memang melarang warga sekitar sungai membuang sampah di sungai.

Namun, karena ketiadaan bak sampah, membuat warga membuang sampah di sungai. “Sejak ada pelang yang melarang warga membuang sampah di sungai. Kami warga di sini takut membuangnya karena katanya akan didenda. Akhirnya kami tumpukkan saja di jembatan pinggir sungai itu,” ujarnya, kemarin.

Pengamat Tata Kota dan Lingkungan, Jaya Arjuna, menyebutkan, ada dua kategori sampah, yakni sampah yang bisa dibakar dan tidak bisa dibakar. Di negara tetangga seperti China dan Korea, sampah yang bisa dibakar dijadikan penggerak pembangkit energi listrik.

“Di Medan, apa kebijakan pemerintah untuk mengatasi sampah. Kalau tidak ada kebijakan terhadap pengurangan sampah, Kota Medan akan semakin kacau. Sampah akan semakin menumpuk, karena TPA (tempat pembuangan akhir) over load, jalanan macet, dan petugas lambat mengangkat sampah,” ucapnya.

Masalah sampah bukanlah tentang ketidaksadaran masyarakat membuang sampah di tempatnya. Namun, pemerintah tidak membuat masyarakat sadar. Akhirnya masyarakat buang sampah sembarangan di sungai.

“Wali kotanya dulu yang harusnya paham bagaimana mengatasi pengelolaan sampah. Kalau tidak paham, gunakan orang-orang cerdas untuk mengelola sampah. Jangan gunakan orang yang juga tidak tahu apa-apa soal sampah,” ujarnya.

Sebenarnya hal yang sangat mudah dilakukan pemerintah adalah mengatasi sampah dan banjir. Tinggal bagaimana komitmen pemerintah daerahnya.

Irwan Siregar/ Eko Agustyo fb
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8032 seconds (0.1#10.140)