Waduk Logung Mulai Dibangun Bulan Ini
A
A
A
KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tetap menjadwalkan groundbreaking (peletakan batu pertama) Waduk Logung bulan ini meski pembebasan lahan yang terkena proyek belum rampung.
Bupati Kudus Musthofa mengatakan perencanaan proyek ini sudah dimulai sejak 1970- an. Memang berbagai hambatan selalu muncul yang membuat proyek ini tak kunjung terlaksana hingga kini. Saat ini masih ada puluhan pemilik lahan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe yang belum mau melepas lahannya. Meski begitu, seiring proses konsinyasi yang sudah berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Kudus, pembangunan fisik Waduk Logung tetap dimulai awal tahun 2015 ini.
“Ini untuk kepentingan kita bersama. Camat Jekulo dan Camat Dawe juga harus kerja ekstra agar proyek ini bisa berjalan lancar. Kita sudah 44 tahun menunggu waduk ini,” kata Musthofa. Jika sudah beroperasi, manfaat Waduk Logung ini beragam. Mulai dari mengurangi banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya, irigasi areal pertanian warga, hingga menjadi lokasi wisata baru.
Peletakan batu pertama awal pembangunan proyek dengan nilai kontrak mencapai Rp584,9 miliar ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kemarin siang Musthofa dan rombongan yang terdiri atas perwakilan Dinas BPSDA Jawa Tengah, Kepala Dinas Bina Marga, Pengairan dan ESDM Kabupaten Kudus Samani Intakoris, Plt.
Kepala Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Didik Tri Prasetyo, Camat Jekulo, Camat Dawe, Kepala Desa Tanjungrejo dan pihak kontraktor PT Nindya Karya memantau langsung lokasi proyek yang diharapkan mampu mengurangi banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya ini. Beberapa titik pantauan yaitu lokasi tapak dan fondasi waduk, titik genangan dan luasan wilayah yang akan terkena mega proyek ini.
Termasuk wilayah hilir yang ada di kawasan Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo. Jika waduk sudah dibangun, Desa Bulungcangkring yang selama ini selalu terendam banjir diharapkan terbebas dari masalah klasik itu. Sehingga para petani setempat bisa memanfaatkan sawahnya untuk ditanami padi. “Kami ingin memastikan persiapan awal pembangunan Waduk Logung makanya langsung turun ke lokasi,” ujar Musthofa.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Waduk Logung sekitar 196 hektare (ha) dengan luas areal genangan sekitar 144,06 ha. Waduk Logung terletakdiDukuhSlalang, DesaTanjungrejo, Kecamatan Jekulo. Sementara daerah genangan masuk wilayah Dukuh Sintru, Desa Kandang Mas, Kecamatan Dawe dan Dukuh Slalang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Total kapasitas waduk tersebut 20,15 juta m3 dengan volume efektif sebanyak 13,72 juta m3. Tinggi bendungan 56 meter dan panjang bendungan 350 m. Adapun luas daerah pengaliran sungai seluas 43,81 km2 dengan curah hujan ratarata tahunan 2.205 mm. Nilai kontrak pembangunan waduk senilai Rp584,9 miliar. Adapun biaya supervisi pembangunan waduk tersebut senilai Rp19,7 miliar.
Dalam kontrak tersebut, pembangunan Waduk Logung di Kabupaten Kudus akan dilaksanakan mulai Desember 2014 dalam waktu 1.460 hari kalender hingga tahun anggaran 2018. Ketua DPRD Kudus Masan mengatakan biaya pembangunan fisik Waduk Logung sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Meski begitu, pihak dan Pemkab Kudus siap mengalokasikan anggaran untuk berbagai sarana pendukung jika pembangunan fisik Waduk Logung sudah dimulai.
Baik terkait infrastruktur jalan, bangunan atau lainnya. “Yang belum ada nanti kita lengkapi. Semisal nanti untuk kepentingan pariwisata juga bisa kita anggarkan juga,” tandasnya.
Muhammad Oliez
Bupati Kudus Musthofa mengatakan perencanaan proyek ini sudah dimulai sejak 1970- an. Memang berbagai hambatan selalu muncul yang membuat proyek ini tak kunjung terlaksana hingga kini. Saat ini masih ada puluhan pemilik lahan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe yang belum mau melepas lahannya. Meski begitu, seiring proses konsinyasi yang sudah berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Kudus, pembangunan fisik Waduk Logung tetap dimulai awal tahun 2015 ini.
“Ini untuk kepentingan kita bersama. Camat Jekulo dan Camat Dawe juga harus kerja ekstra agar proyek ini bisa berjalan lancar. Kita sudah 44 tahun menunggu waduk ini,” kata Musthofa. Jika sudah beroperasi, manfaat Waduk Logung ini beragam. Mulai dari mengurangi banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya, irigasi areal pertanian warga, hingga menjadi lokasi wisata baru.
Peletakan batu pertama awal pembangunan proyek dengan nilai kontrak mencapai Rp584,9 miliar ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kemarin siang Musthofa dan rombongan yang terdiri atas perwakilan Dinas BPSDA Jawa Tengah, Kepala Dinas Bina Marga, Pengairan dan ESDM Kabupaten Kudus Samani Intakoris, Plt.
Kepala Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Didik Tri Prasetyo, Camat Jekulo, Camat Dawe, Kepala Desa Tanjungrejo dan pihak kontraktor PT Nindya Karya memantau langsung lokasi proyek yang diharapkan mampu mengurangi banjir di wilayah Kudus dan sekitarnya ini. Beberapa titik pantauan yaitu lokasi tapak dan fondasi waduk, titik genangan dan luasan wilayah yang akan terkena mega proyek ini.
Termasuk wilayah hilir yang ada di kawasan Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo. Jika waduk sudah dibangun, Desa Bulungcangkring yang selama ini selalu terendam banjir diharapkan terbebas dari masalah klasik itu. Sehingga para petani setempat bisa memanfaatkan sawahnya untuk ditanami padi. “Kami ingin memastikan persiapan awal pembangunan Waduk Logung makanya langsung turun ke lokasi,” ujar Musthofa.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Waduk Logung sekitar 196 hektare (ha) dengan luas areal genangan sekitar 144,06 ha. Waduk Logung terletakdiDukuhSlalang, DesaTanjungrejo, Kecamatan Jekulo. Sementara daerah genangan masuk wilayah Dukuh Sintru, Desa Kandang Mas, Kecamatan Dawe dan Dukuh Slalang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Total kapasitas waduk tersebut 20,15 juta m3 dengan volume efektif sebanyak 13,72 juta m3. Tinggi bendungan 56 meter dan panjang bendungan 350 m. Adapun luas daerah pengaliran sungai seluas 43,81 km2 dengan curah hujan ratarata tahunan 2.205 mm. Nilai kontrak pembangunan waduk senilai Rp584,9 miliar. Adapun biaya supervisi pembangunan waduk tersebut senilai Rp19,7 miliar.
Dalam kontrak tersebut, pembangunan Waduk Logung di Kabupaten Kudus akan dilaksanakan mulai Desember 2014 dalam waktu 1.460 hari kalender hingga tahun anggaran 2018. Ketua DPRD Kudus Masan mengatakan biaya pembangunan fisik Waduk Logung sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Meski begitu, pihak dan Pemkab Kudus siap mengalokasikan anggaran untuk berbagai sarana pendukung jika pembangunan fisik Waduk Logung sudah dimulai.
Baik terkait infrastruktur jalan, bangunan atau lainnya. “Yang belum ada nanti kita lengkapi. Semisal nanti untuk kepentingan pariwisata juga bisa kita anggarkan juga,” tandasnya.
Muhammad Oliez
(ftr)