AirAsia Palembang-Medan Dibatalkan
A
A
A
PALEMBANG - Karut marut dunia penerbangan tanah air terus terkuak. Kemarin, penerbangan Air Asia Palembang – Medan dibatalkan karena tidak ada izin penerbangan di hari Selasa.
Puluhan penumpang yang telah ke Bandara SMB II kecewa dan mengamuk. Menurut informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, maskapai AirAsia hanya diberikan izin melayani rute tersebut pada hari Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu. Dugaan pelanggaran ini baru terkuak setelah Kementerian Perhubungan menegaskan akan me lakukan audit investigasi terhadap izin penerbangan, menyusul jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam perjalanan ke Singapura dari Bandara Juanda Surabaya, 28 Desember lalu.
Sejumlah penumpang yang mengaku tidak menerima pemberitahuan dan terlanjur ke Bandara SMB II kecewa dan marah. Apalagi, pihak maskapai yang ditemui kemarin hanya menjanjikan mengembalikan uang tiket. Setelah penumpang semakin banyak dan sempat terjadi ketegangan, pihak AirAsia menawarkan beberapa opsi.
Salah satunya pengalihan penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. “Kami bukan mau dialihkan naik pesawat ini atau itu. Tapi jadwal kegiatan kami di Medan menjadi terganggu,” teriak para penumpang. Maryani, salah satu penumpang mengaku baru mengetahui pembatalan tersebut saat sudah berada di bandara. Dia pun terpaksa membeli tiket baru di maskapai lain.
“Saya kecewa, saat pem batalan tidak ada antisipasi yang cepat. Padahal, setiap penumpang memiliki jadwal tersendiri. Maskapai cukup lambatlah, akibatnya saya harus keluar uang lagi,” sesalnya. Penumpang lainnya, Hamunan Tabunan menyatakan, maskapai hanya memberitahu pembatalan keberangkatan melalui pesan singkat, tepat pukul 00.23 WIB.
Hal itu membuatnya harus mengatur jadwal keberangkatannya dengan menggunakan maskapai lain. Pegawai swasta ini mengatakan, pihak maskapai ti dak memberikan kepastian yang cepat, sehingga penumpang menumpuk. “Ini kerugian nyata bagi jad wal saya. Mana penumpang hanya didiamkan, tanpa ada kompensasi lainnya. Kita memahami AirAsia sedang ada masalah dan berduka, tapi layanan penum pang harus tetap dijaga,” ketusnya.
General Manajer PT Angkasa Pura (AP) II Bandara SMB II Palembang, Zulfahmi saat dihubu ngi kemarin menyatakan, maskapai AirAsia baru mendapatkan izin menerbangi rute Palembang – Medan pada awal Januari, dengan jadwal empat hari seminggu yakni Senin, Kamis, Jumat dan Minggu.
“Maskapai AirAsia punya jadwal empat kali seminggu, dalam satu hari hanya satu kali penerbangan pada pagi hari. Rute itu pun baru pada bulan ini dibu ka,” sebutnya. Berdasarkan jadwal, AirAsia melayani penerbangan domestik dari Palembang-Medan, dan Internasional Palembang-Kualalumpur, Malaysia. Dalam seminggu, maskapai AirAsia mendapatkan izin jadwal penerbangan empat kali seminggu. “(Terkait) batal berangkat, silakan kon firmasi dengan maskapai bersangkutan (AirAsia),” tegasnya.
Sementara itu, pihak AirAsia mengakui, adanya pembatalan penerbangan rute Palembang – Me dan karena adanya evaluasi dari kementerian perhubungan. Sekretaris Perusahaan AirAsia Indonesia, Audrey mengatakan, regulator dalam hal ini kementerian perhubungan memandang perlu evaluasi di beberapa rute. “Kami akan kooperatif dalam pelaksanaannya,” ujarnya mewakili Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, kemarin.
Di tempat terpisah, Station Ma nager AirAsia Palembang Dedy Admaja mengatakan, hing ga saat ini pihaknya belum tahu sampai kapan evaluasi rute Palembang - Medan. Rute ini sendiri dibatalkan penerbangannya secara mendadak dari AirAsia pusat di Jakarta, kemarin malam. “Pembatalan terbang di rute ini adalah yang pertama kalinya untuk AirAsia Palembang,” tandas Dedy.
Dedy mengakui tidak ada izin jadwal penerbangan di hari Selasa - Rabu untuk AirAsia. Namun, Dedy enggan berkomentar mengenai tetap dibukanya tiket untuk penerbangan di hari Selasa. “Untuk konfirmasi resmi silakan hubungi kantor. Namun yang pasti, saya katakan jika AirAsia membatalkan keberangkatan, karena jadwalnya pada Senin, Kamis, Jumat dan Minggu. Hari ini, tidak ada jadwalnya,” tandasnya.
Seperti diketahui, AirAsia dari Bandara Internasional SMB II Palembang hanya melayani dua ru te penerbangan yang semuanya merupakan kelas ekonomi. Tujuan domestik yakni tujuan Palembang - Medan (Kualanamu) yang berangkat pukul 09.25- 10.55 WIB. Tujuan mancanegara yakni Palembang - Malaysia (Kuala Lumpur) pukul 09.25 - 11.30 WIB. Kedua rute ini menggunakan pesawat airbus A320 dengan 180 seat.
Dihubungi terpisah, General Manager Garuda Indonesia Palembang Henny Nurcahyani menyatakan, Garuda memang membuka rute langsung Palembang - Medan. Meski demikian, pihaknya tidak bisa memperhitungkan adanya titipan penumpang dari AirAsia yang membatalkan penerbangannya kemarin.
“Calon penumpang bisa jadi membeli tiket sendiri, karena Garuda tidak ada kerja sama khusus dengan AirAsia untuk titip penumpang. Berapa kontribusi dari penumpang yang beralih ke Garuda ini dipastikan kecil, tidak signifikan,” ucap Henny.
Medan – Palembang Juga Dibatalkan
Tidak hanya penerbangan Palembang – Medan, penerbangan sebaliknya dari Kualanamu Medan – Bandara SMB II Palembang juga dibatalkan, karena tidak ada izin. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Oto ritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Nazaruddin Ahmad mengatakan, izin yang dimiliki AirAsia untuk tujuan Medan-Palembang adalah Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu.
Tapi, maskapai ini malah menjadwalkan pesawatnya terbang ke Palembang pada Selasa. “AirAsia untuk Medan-Palembang enggak jadi berangkat (kemarin). Untuk izin terbangnya itu ada sejak 11 Desember, yakni pada Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu. Jadi, Selasa, Rabu dan Sabtu, AirAsia tidak ada izin penerbangan dari Medan-Palembang. Makanya, mereka (AirAsia) harus mengurus izin terbangnya ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub,” paparnya dalam keterangan pers di KNIA, Deliserdang, kemarin.
Menurut dia, sebenarnya AirAsia mengantongi izin penerbangan pada Selasa dan Rabu, namun bukan untuk rute Medan- Palembang. Itu sebabnya, Otban KNIA tidak mengeluarkan flight approve AirAsia rute tersebut. Otban juga telah memanggil pihak AirAsia untuk melakukan klarifikasi dan membuat kronologi penerbangan di luar jadwal yang dilakukannya. Maskapai yang berkantor pusat di Malaysia ini juga harus memberikan hak-hak 170 penumpang QZ 8040, yang seyogia nya diberangkatkan pada pukul 07.25 WIB.
Berdasarkan infor ma si, selu ruh penumpang sudah dialihkan ke maskapai lainnya, yakni Lion, Garuda, dan Sriwijaya. Pelanggaran yang dilakukan AirAsia masih dalam inspeksi dan audit Dirjen Penerbangan Udara Kemenhub. Dikatakan Nazaruddin, sebenarnya tidak hanya AirAsia yang diaudit, tetapi seluruh maskapai yang beroperasi di Indonesia. Jika terbukti ada pelanggaran, akan menjadi pertimbangan Kemenhub untuk memberikan sanksi.
Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan, Pelayanan Darurat Angkutan Udara Pengoperasian Pesawat Udara KNIA, Hasanuddin mengatakan, menurut jadwal penerbangan memang seharusnya AirAsia QZ 8040 diberangkatkan pada Selasa (6/1) pukul 07.25 WIB dengan membawa 170 penumpang.
Namun, setelah dibatalkan Otban, AirAsia memberangkatkan penumpang tersebut dengan pesawat lainnya kemarin juga. “Jika penerbangan di luar jadwal, harus dilaporkan FA-nya. Ini kan rute dari Medan-Palembang tidak ada izinnya pada hari ini (kemarin),” katanya. Tidak ada keterangan dari pihak AirAsia terkait pembatalan penerbangan QZ 8040 tujuan Medan-Palembang ini.
Deputy Ope ration AirAsia, Beni yang memenuhi panggilan Otban, kemarin, tidak hadir dalam konferensi pers. Adapun Head of Corporate Secretary AirAsia, Audrey; dan Manager AirAsia, Malinda Yasmin tidak menjawab ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin.
Tasmalinda/ Yulia Savitri/M Andi Yusri
Puluhan penumpang yang telah ke Bandara SMB II kecewa dan mengamuk. Menurut informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, maskapai AirAsia hanya diberikan izin melayani rute tersebut pada hari Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu. Dugaan pelanggaran ini baru terkuak setelah Kementerian Perhubungan menegaskan akan me lakukan audit investigasi terhadap izin penerbangan, menyusul jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam perjalanan ke Singapura dari Bandara Juanda Surabaya, 28 Desember lalu.
Sejumlah penumpang yang mengaku tidak menerima pemberitahuan dan terlanjur ke Bandara SMB II kecewa dan marah. Apalagi, pihak maskapai yang ditemui kemarin hanya menjanjikan mengembalikan uang tiket. Setelah penumpang semakin banyak dan sempat terjadi ketegangan, pihak AirAsia menawarkan beberapa opsi.
Salah satunya pengalihan penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. “Kami bukan mau dialihkan naik pesawat ini atau itu. Tapi jadwal kegiatan kami di Medan menjadi terganggu,” teriak para penumpang. Maryani, salah satu penumpang mengaku baru mengetahui pembatalan tersebut saat sudah berada di bandara. Dia pun terpaksa membeli tiket baru di maskapai lain.
“Saya kecewa, saat pem batalan tidak ada antisipasi yang cepat. Padahal, setiap penumpang memiliki jadwal tersendiri. Maskapai cukup lambatlah, akibatnya saya harus keluar uang lagi,” sesalnya. Penumpang lainnya, Hamunan Tabunan menyatakan, maskapai hanya memberitahu pembatalan keberangkatan melalui pesan singkat, tepat pukul 00.23 WIB.
Hal itu membuatnya harus mengatur jadwal keberangkatannya dengan menggunakan maskapai lain. Pegawai swasta ini mengatakan, pihak maskapai ti dak memberikan kepastian yang cepat, sehingga penumpang menumpuk. “Ini kerugian nyata bagi jad wal saya. Mana penumpang hanya didiamkan, tanpa ada kompensasi lainnya. Kita memahami AirAsia sedang ada masalah dan berduka, tapi layanan penum pang harus tetap dijaga,” ketusnya.
General Manajer PT Angkasa Pura (AP) II Bandara SMB II Palembang, Zulfahmi saat dihubu ngi kemarin menyatakan, maskapai AirAsia baru mendapatkan izin menerbangi rute Palembang – Medan pada awal Januari, dengan jadwal empat hari seminggu yakni Senin, Kamis, Jumat dan Minggu.
“Maskapai AirAsia punya jadwal empat kali seminggu, dalam satu hari hanya satu kali penerbangan pada pagi hari. Rute itu pun baru pada bulan ini dibu ka,” sebutnya. Berdasarkan jadwal, AirAsia melayani penerbangan domestik dari Palembang-Medan, dan Internasional Palembang-Kualalumpur, Malaysia. Dalam seminggu, maskapai AirAsia mendapatkan izin jadwal penerbangan empat kali seminggu. “(Terkait) batal berangkat, silakan kon firmasi dengan maskapai bersangkutan (AirAsia),” tegasnya.
Sementara itu, pihak AirAsia mengakui, adanya pembatalan penerbangan rute Palembang – Me dan karena adanya evaluasi dari kementerian perhubungan. Sekretaris Perusahaan AirAsia Indonesia, Audrey mengatakan, regulator dalam hal ini kementerian perhubungan memandang perlu evaluasi di beberapa rute. “Kami akan kooperatif dalam pelaksanaannya,” ujarnya mewakili Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko, kemarin.
Di tempat terpisah, Station Ma nager AirAsia Palembang Dedy Admaja mengatakan, hing ga saat ini pihaknya belum tahu sampai kapan evaluasi rute Palembang - Medan. Rute ini sendiri dibatalkan penerbangannya secara mendadak dari AirAsia pusat di Jakarta, kemarin malam. “Pembatalan terbang di rute ini adalah yang pertama kalinya untuk AirAsia Palembang,” tandas Dedy.
Dedy mengakui tidak ada izin jadwal penerbangan di hari Selasa - Rabu untuk AirAsia. Namun, Dedy enggan berkomentar mengenai tetap dibukanya tiket untuk penerbangan di hari Selasa. “Untuk konfirmasi resmi silakan hubungi kantor. Namun yang pasti, saya katakan jika AirAsia membatalkan keberangkatan, karena jadwalnya pada Senin, Kamis, Jumat dan Minggu. Hari ini, tidak ada jadwalnya,” tandasnya.
Seperti diketahui, AirAsia dari Bandara Internasional SMB II Palembang hanya melayani dua ru te penerbangan yang semuanya merupakan kelas ekonomi. Tujuan domestik yakni tujuan Palembang - Medan (Kualanamu) yang berangkat pukul 09.25- 10.55 WIB. Tujuan mancanegara yakni Palembang - Malaysia (Kuala Lumpur) pukul 09.25 - 11.30 WIB. Kedua rute ini menggunakan pesawat airbus A320 dengan 180 seat.
Dihubungi terpisah, General Manager Garuda Indonesia Palembang Henny Nurcahyani menyatakan, Garuda memang membuka rute langsung Palembang - Medan. Meski demikian, pihaknya tidak bisa memperhitungkan adanya titipan penumpang dari AirAsia yang membatalkan penerbangannya kemarin.
“Calon penumpang bisa jadi membeli tiket sendiri, karena Garuda tidak ada kerja sama khusus dengan AirAsia untuk titip penumpang. Berapa kontribusi dari penumpang yang beralih ke Garuda ini dipastikan kecil, tidak signifikan,” ucap Henny.
Medan – Palembang Juga Dibatalkan
Tidak hanya penerbangan Palembang – Medan, penerbangan sebaliknya dari Kualanamu Medan – Bandara SMB II Palembang juga dibatalkan, karena tidak ada izin. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Oto ritas Bandara (Otban) Wilayah II Medan Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Nazaruddin Ahmad mengatakan, izin yang dimiliki AirAsia untuk tujuan Medan-Palembang adalah Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu.
Tapi, maskapai ini malah menjadwalkan pesawatnya terbang ke Palembang pada Selasa. “AirAsia untuk Medan-Palembang enggak jadi berangkat (kemarin). Untuk izin terbangnya itu ada sejak 11 Desember, yakni pada Senin, Kamis, Jumat, dan Minggu. Jadi, Selasa, Rabu dan Sabtu, AirAsia tidak ada izin penerbangan dari Medan-Palembang. Makanya, mereka (AirAsia) harus mengurus izin terbangnya ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub,” paparnya dalam keterangan pers di KNIA, Deliserdang, kemarin.
Menurut dia, sebenarnya AirAsia mengantongi izin penerbangan pada Selasa dan Rabu, namun bukan untuk rute Medan- Palembang. Itu sebabnya, Otban KNIA tidak mengeluarkan flight approve AirAsia rute tersebut. Otban juga telah memanggil pihak AirAsia untuk melakukan klarifikasi dan membuat kronologi penerbangan di luar jadwal yang dilakukannya. Maskapai yang berkantor pusat di Malaysia ini juga harus memberikan hak-hak 170 penumpang QZ 8040, yang seyogia nya diberangkatkan pada pukul 07.25 WIB.
Berdasarkan infor ma si, selu ruh penumpang sudah dialihkan ke maskapai lainnya, yakni Lion, Garuda, dan Sriwijaya. Pelanggaran yang dilakukan AirAsia masih dalam inspeksi dan audit Dirjen Penerbangan Udara Kemenhub. Dikatakan Nazaruddin, sebenarnya tidak hanya AirAsia yang diaudit, tetapi seluruh maskapai yang beroperasi di Indonesia. Jika terbukti ada pelanggaran, akan menjadi pertimbangan Kemenhub untuk memberikan sanksi.
Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan, Pelayanan Darurat Angkutan Udara Pengoperasian Pesawat Udara KNIA, Hasanuddin mengatakan, menurut jadwal penerbangan memang seharusnya AirAsia QZ 8040 diberangkatkan pada Selasa (6/1) pukul 07.25 WIB dengan membawa 170 penumpang.
Namun, setelah dibatalkan Otban, AirAsia memberangkatkan penumpang tersebut dengan pesawat lainnya kemarin juga. “Jika penerbangan di luar jadwal, harus dilaporkan FA-nya. Ini kan rute dari Medan-Palembang tidak ada izinnya pada hari ini (kemarin),” katanya. Tidak ada keterangan dari pihak AirAsia terkait pembatalan penerbangan QZ 8040 tujuan Medan-Palembang ini.
Deputy Ope ration AirAsia, Beni yang memenuhi panggilan Otban, kemarin, tidak hadir dalam konferensi pers. Adapun Head of Corporate Secretary AirAsia, Audrey; dan Manager AirAsia, Malinda Yasmin tidak menjawab ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin.
Tasmalinda/ Yulia Savitri/M Andi Yusri
(ftr)