Bukit Ganoman Terancam Longsor

Selasa, 06 Januari 2015 - 11:12 WIB
Bukit Ganoman Terancam...
Bukit Ganoman Terancam Longsor
A A A
KARANGANYAR - Jalan raya Matesih-Tawangmangu terancam putus menyusul kondisi bukit Ganoman yang kembali mengalami pergeseran tanah.

Bukit yang terletak di Dusun Ganoman, Kecamatan Koripan, Matesih, Karanganyar tersebut mengalami pergeseran tanah selebar 5 sentimeter. Kondisi bukit selama ini terus dipantau sejak longsor beberapa waktu lalu. Alat pemantau juga telah dipasang di lokasi berupa alat ukur meteran.

Posko siaga bencana PUN telah didirikan di Markas Koramil 07 Matesih. Itu karena longsor akan dikhawatirkan kembali terjadi ketika intensitas hujan tinggi. Padahal di bawahnya terdapat jalan raya Matesih-Tawangmangu.

Jalur itu merupakan salah satu akses utama masyarakat di Kecamatan Tawangmangu dan Matesih. Serta salah satu jalur menuju ke obyek wisata di lereng Gunung Lawu. “Puncak bukit Ganoman yang memiliki ketinggian sekitar 16 meter, mengalami pergeseran tanahsejaksatuminggu lalu,” ujar Bayu Kurniawan, anggota tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, kemarin.

Sejak beberapa hari terakhir kawasan di sekitar bukit Ganoman tidak diguyur hujan. Hal itu diprediksi sebagai salah satu pemicu rekahan tanah. Selama ini bukit Ganoman sering terjadi longsor yang memutus akses jalan Matesih-Tawangmangu.

Dengan struktur tanah bercampur pasir maka sangat rentan terjadi pergeseran tanah dan longsor. Apalagi ketika suasana panas beberapa hari kemudian berubah hujan deras. “Kalau intensitas hujan tinggi maka harus segera dicek,” tandasnya.

Selain bukit Ganoman, BPBD juga mengawasi wilayah Girilayu yang juga rawan longsor. Kerawanan berupa bukit setinggi 15 meter yang di bawahnya terdapat lima kepala keluarga (KK) yang berisi puluhan orang. Selain itu, wilayah Giribangun yang baru terjadi longsor pekan lalu juga dipantau.

Komandan Rayon Militer (Danramil) 07 Matesih Kapten (Inf) Sali mengaku potensi hunian yang rawan terkena bahaya longsor telah dipetakan. Di antaranya tiga rumah penduduk di bawah kompleks makam Astana Giribangun dan dua di atasnya. “TNI bersinergi dengan tim gabungan untuk langkah sigap dalam mengantisipasi bencana. Informasi kejadian diterima dengan cepat berkat komunikasi dari masyarakat dan Babinsa,” ungkapnya.

Posko BPBD di Matesih merupakan pusat koordinasi bencana bidang kerawanan tanah longsor yang memantau sejumlah wilayah. Di antaranya Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Karangpandan, Tawangmangu, dan Jatiyoso.

Ary Wahyu Wibowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)