Elpiji 3 Kg Menghilang di Pasaran

Selasa, 06 Januari 2015 - 11:01 WIB
Elpiji 3 Kg Menghilang di Pasaran
Elpiji 3 Kg Menghilang di Pasaran
A A A
KULONPROGO - Elpiji 3 kilogram menghilang di pasaran. Sejumlah pedagang tidak memiliki stok yang cukup. Diduga, kondisi ini lantaran pasokan kepada pangkalan dari agen dikurangi.

Warga khawatir adanya kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram akan membuat warga bermigrasi dan membuat kelangkaan gas tiga kilogram semakin parah. Salah seorang pedagang eceran, Alyasari mengatakan, sudah beberapa pekan ini sulit mencari gas tiga kilogram. Sebelumnya, setiap pekan dia mendapat pasokan minimal 15 tabung. Namun saat ini pasokan yang diterima hanya sekitar empat tabung.

“Sekarang kosong, barangnya tidak ada,” ujarnya. Selama ini, tabung elpiji yang dia jual biasa dipasok dari dua pangkalan. Namun semenjak langka hanya ada satu pangkalan yang masih rutin. Itu pun jatah dari 10 tabung dikurangi dan hanya disisakan empat atau dua tabung saja. Alasannya, jatah dari agen semakin berkurang dan harus dibagi rata kepada pengecer. “Tadi telepon ke pangkalan, katanya jatah dari agen ke pangkalan juga berkurang,” ucapnya.

Salah seorang pengelola pangkalan, Cakrayuda, mengakui dalam beberapa pekan ini pasokan yang masuk ke pangkalannya berkurang. Jika sebelumnya setiap pekan bisa tiga kali, kini hanya dua kali antara 260–360 tabung. “Karena pasokan berkurang, jadi harus kami bagi rata kepada pelanggan,” ujarnya.

Cakrayuda khawatir, dengan adanya kenaikan harga elpiji 12 kilogram dari Rp116.000 menjadi Rp140.000 akan membuat konsumen migrasi dari 12 kilogram ke tiga kilogram. Pemberitahuan kenaikan ini sendiri baru sebatas SMS (short message service) dari agen dan belum ada pemberitahuan resmi. “Katanya pasokan mau ditambah, tetapi ini belum ada,” katanya.

Kabid Geologi dan ESDM Disperindag dan ESDM Kulonprogo Eko Susanto mengatakan, hasil pantauan di pasar sebenarnya tidak ada kelangkaan. Hanya saja, pasokan di tingkat pangkalan langsung habis diburu pedagang. Eko mengakui memang ada pedagang yang mengeluhkan mendapatkan pasokan dari pangkalan.

Hal itu juga sudah direspons dengan melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas. “Sebenarnya Desember sampai Januari itu akan ada penambahan, tetapi kami belum dapat laporannya,” katanya. Pemda DIY berencana untuk menambah kuota elpiji 3 kg. Di Kulonprogo kuota per hari sekitar 7.918 tabung, dan nantinya akan dinaikkan 20%.

Usulan dari lima kabupaten/kota inilah yang akan diteruskan ke Dirjen Mineral dan Gas. Ini sekaligus untuk merespons rencana kenaikan harga 12 kilogram. “Masalah HET juga akan kami bahas, karena di perbatasan provinsi rawan penyelewengan,” ujarnya.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6458 seconds (0.1#10.140)