Bersih-bersih Menjaga dan Merawat Aset Publik

Senin, 05 Januari 2015 - 11:29 WIB
Bersih-bersih Menjaga...
Bersih-bersih Menjaga dan Merawat Aset Publik
A A A
SEMARANG - Di Kota Semarang kini ada sebuah gerakan anak-anak muda yang positif. Namanya #SMGObah atau dibaca Semarang Obah.

Gerakan ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak menjaga dan merawat Kota ATLAS . Seperti yang terjadi kemarin, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama sejumlah kepala dinas, camat, lurah, dan anggota Bus Mania Community (BMC/komunitas pencinta bus) melakukan bersih- bersih corat-coret hasil vandalisme di shelter bus rapid transit (BRT) Trans Semarang yang berada di pusat kota.

Tak ketinggalan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga ikut mengecat ulang sheltershelter itu . Sebelum bersih-bersih, wali kota dan jajarannya serta para anggota komunitas pecinta bus itu, gowes bareng keliling jalanjalan protokol Kota Semarang. Selain berolahraga, mereka juga memantau infrastruktur mulai dari halaman Balai Kota Semarangan menuju Jalan Pemuda, Jalan Thamrin, Jalan A Yani, dan berakhir di Simpanglima.

Di shelter Trans Semarang Simpanglima, rombongan langsung membersihkan coretcoretan, tempelan stiker, serta kotoran lain di bagian pintu, kaca, dan lainnya. Kemudian mengampelas bagian besi yang mengelupas. Setelah itu semuanya dicat ulang sehingga BRT tampak baru lagi. “Ayo kita lakukan gerakan Semarang Obah, bukan Semarang Nonton,” kata wali kota kepada warga yang melintas.

Beberapa warga pun kemudian ikut mengambil kuas cat yang disediakan dan mengecat shelter bersama-sama. Ketua BMC Semarang Arlies Bayu mengatakan, gerakan bersih- bersih shelter ini dilakukan anak-anak muda Semarang yang dinamai #SMGobah.

Kegiatan kemarin dipusatkan di shelter Simpanglima, Jalan A Yani, dan Jalan Pandanaran. “Semarang Obah merupakan gerakan dari anak-anak muda Semarang untuk menjaga dan merawat Semarang,” ujarnya.

Selain bersih-bersih, kegiatan kemarin juga melakukan pengecatan ulang shelter Trans Semarang agar tampak indah dan bersih. “Saya melihat di berbagai shelter sangat kumuh dan jorok, kami bersama komunitas tergerak melakukan aksi bersih- bersih ini,” katanya.

Kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan mengajak masyarakat tidak melakukan aksi corat-coret atau vandalisme , tempel stiker, merusak sarana prasarana di shelter , maupun prasarana umum lainnya. “Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang memberikan dukungan atas kegiatan ini,” ucapnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendukung penuh kegiatan yang dilakukan anakanak muda tersebut. “Shelter ini milik kita bersama. Rasa memiliki harus ada dalam diri setiap warga,” katanya. Menurut wali kota yang biasa disapa Hendi ini, Semarang Obah memiliki dua arti, obah bergerak dan obah untuk berubah menjadi baik.

Harapannya aksi bersih-bersih ini tidak hanya dilakukan di shelter oleh segelintir orang, tapi juga di berbagai fasilitas umum dan tempat umum yang ada di Kota Semarang, seperti taman, GOR, dan lainnya oleh seluruh warga Kota Semarang.

“Siapa lagi yang akan merawat fasilitas dan tempat umum kalau tidak kita sendiri,” katanya. Ke depan, pemkot melalui dinas dan instansi terkait akan melakukan pantauan terkait aksi vandalisme dan akan diproses pelakunya sesuai dengan perda yang berlaku.

M Abduh
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7668 seconds (0.1#10.140)