Pemkab Kewalahan Atasi Sampah di Objek Wisata
A
A
A
BANTUL - Pemkab Bantul kewalahan menangani sampah di objek-objek wisata, terutama di kawasan Pantai Parangtritis.
Selain sampah yang dihasilkan oleh wisatawan, banyak sampah yang hanyut dari sungai. Pemkab Bantul ditengarai kewalahan mengatasi sampahsampah ini. Bahkan karena volume sampah yang terus menggunung ini pula, sejumlah wisatawan mengaku terganggu. Bau yang menyengat hingga lalat yang bertebaran jelas mengganggu kenyamanan para pengunjung.
Di Pantai Parangtritis, salah satu yang cukup mengganggu kenyamanan yakni tempat penampungan sampah sementara (TPS) tak jauh dari tempat parkir bus kawasan Pantai Parangtritis. Bau TPS sementara ini menyengat dan membuat wisatawan terganggu. “Sangat bau itu, apalagi lalatnya,” ujar Ambar salah seorang sopir bus Aspada yang sedang mengantar wisatawan, kemarin.
Slamet, salah satu pemilik warung dekat tempat penampungan sampah tersebut mengakui, sampah-sampah tersebut terus menggunung karena hanya diambil seminggu sekali yaitu tiap Rabu. Namun setiap kali diambil oleh petugas, selalu saja ada sampah yang tersisa. Sampah-sampah yang kian menggunung tersebut diperparah dengan sampah yang dihasilkan oleh wisatawan.
Dia berharap agar Pemkab Bantul memecahkan persoalan sampah tersebut. Sebab persoalan sampah tidak hanya terjadi pada saat liburan pergantian tahun ini, tetapi selalu saja terjadi setiap liburan. Sampah-sampah tersebut selalu saja menggunung di saat pengunjung pantai ini sedang puncak-puncaknya. “Lha kalau tidak dibersihkan dan segera diatasi, bisa-bisa pengunjung di warung saya jadi tidak ada,” tutur Slamet.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul Bambang Legowo mengaku, persoalan sampah memang menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Meskipun sebetulnya persoalan sampah di kawasan obyek wisata merupakan tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Namun ke depan, dia akan berusaha turut menyelesaikannya. “Kami akan segera berkoordinasi dengan DPU agar segera diselesaikan,” ujarnya.
Saat ini, Bambang mengakui baru ada satu alat berat yang siaga di kawasan Pantai Parangtritis serta satu armada truk untuk mengangkut sampah. Namun nampaknya jumlah tersebut belum sepenuhnya bisa mengatasi permasalahan sampah di kawasan Pantai Parangtritis.
Erfanto Linangkung
Selain sampah yang dihasilkan oleh wisatawan, banyak sampah yang hanyut dari sungai. Pemkab Bantul ditengarai kewalahan mengatasi sampahsampah ini. Bahkan karena volume sampah yang terus menggunung ini pula, sejumlah wisatawan mengaku terganggu. Bau yang menyengat hingga lalat yang bertebaran jelas mengganggu kenyamanan para pengunjung.
Di Pantai Parangtritis, salah satu yang cukup mengganggu kenyamanan yakni tempat penampungan sampah sementara (TPS) tak jauh dari tempat parkir bus kawasan Pantai Parangtritis. Bau TPS sementara ini menyengat dan membuat wisatawan terganggu. “Sangat bau itu, apalagi lalatnya,” ujar Ambar salah seorang sopir bus Aspada yang sedang mengantar wisatawan, kemarin.
Slamet, salah satu pemilik warung dekat tempat penampungan sampah tersebut mengakui, sampah-sampah tersebut terus menggunung karena hanya diambil seminggu sekali yaitu tiap Rabu. Namun setiap kali diambil oleh petugas, selalu saja ada sampah yang tersisa. Sampah-sampah yang kian menggunung tersebut diperparah dengan sampah yang dihasilkan oleh wisatawan.
Dia berharap agar Pemkab Bantul memecahkan persoalan sampah tersebut. Sebab persoalan sampah tidak hanya terjadi pada saat liburan pergantian tahun ini, tetapi selalu saja terjadi setiap liburan. Sampah-sampah tersebut selalu saja menggunung di saat pengunjung pantai ini sedang puncak-puncaknya. “Lha kalau tidak dibersihkan dan segera diatasi, bisa-bisa pengunjung di warung saya jadi tidak ada,” tutur Slamet.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul Bambang Legowo mengaku, persoalan sampah memang menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Meskipun sebetulnya persoalan sampah di kawasan obyek wisata merupakan tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Namun ke depan, dia akan berusaha turut menyelesaikannya. “Kami akan segera berkoordinasi dengan DPU agar segera diselesaikan,” ujarnya.
Saat ini, Bambang mengakui baru ada satu alat berat yang siaga di kawasan Pantai Parangtritis serta satu armada truk untuk mengangkut sampah. Namun nampaknya jumlah tersebut belum sepenuhnya bisa mengatasi permasalahan sampah di kawasan Pantai Parangtritis.
Erfanto Linangkung
(ftr)