Awal Tahun, Aher Kukurusukan
A
A
A
BANDUNG - Mengawali program awal 2015, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menggelar kunjungan kerja “Kukurusukan ke Jabar Selatan”.
Kukurusukan yang di dampingi semua OPD ini untuk menggali aspirasi dan solusi wilayah Jabar, khususnya di kawasan selatan agar semakin sejahtera, di antaranya dengan me mas yarakatkan internet pada petani.
Gubernur dalam diskusi bersama kepala desa dan kelompok petani di PTPN Agrabinta Kabupaten Sukabumi mengungkapkan, salah satu permasalahan pokok para petani adalah pemasaran hasil panen. Karena bila tidak ada jalur pemasaran, petani bisa terjebak dalam sistem ijon atau tengkulak.
Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher pun mencontohkan ke ripik Maicih berhasil memasarkan produknya lewat internet. Menurutnya walau sama-sama keripik yang terbuat dari singkong, tetapi dengan strategi pemasaran lewat internet keripik tersebut menjadi unggul.
“Sok kanu internet sugan we datang pembeli. Komo mun aya nu araneh mah(coba lewat internet di pasarkannya, mudah-mudahan banyak pembeli datang. Apalagi kalau ada yang unikunik). Banyak pemasaran sukses lewat internet. Banyak urusannya, urusan kiripik cau (pisang), kiripik sampeu (singkong) tapi jadi orang kaya raya. Nu di Bandung aya kiripik Maicih, udah beunghar ayeuna teh, gaduh restoran, gaduh sagala macem, pemasarannya pake mobil, awalnya, berlanjut ke internet (yang dari Bandung ada keripik Maicih, sekarang sudah kaya, punya restoran, punya segalanya. Awalnya pemasaran pakai mobil lalu berlanjut ke internet,” tutur Aher.
“Masyarakat jadi terbangun image-nya bahwa keripik Maicih adalah keripik yang unggul, padahal sama saja kiripik sampeu. Tapi gara-gara internet jadi maju. Di Cianjur ada masyarakat ternak ikan koi tapi tidak laku. Ada juga mahasiswa Unpad yang jualan ikan dagang koi. Dipasar keun di blog internet lalu laku dan sekarang jadi pasar ikan, padahal asalnya tidak laku,” ungkap Aher.
Selain memberikan solusi lewat internet Aher juga menjanjikan bantuan Rp100 juta bagi setiap desa akan terus berjalan, di tambah bantuan dari pusat sebesar Rp150 juta. Aher juga akan memberikan bantuan ternak 125 ekor kambing bagi lima kelompok tani serta akan kembali memberikan bantuan bibit pohon karet sekitar 3 juta pohon.
Pada kukurusukan yang didampingi oleh Kapolda Jabar Irjen M Iriawan ini, hari pertama rombongan mengunjungi Balai Pembibitan Kentang Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dilanjutkan dengan meninjau daerah lokasi rawan bencana di Kecamatan Talegong dan lumbung padi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Kemudian Aher berserta rombongan kembali bergerak meninjau lokasi wisata Gua Lalay Rancabuaya di Garut selatan. Usai menyaksikan ribuan kelelawar serta pemandangan laut dari atas tebing, Aher meninjau pabrik tepung tapioka di Kecamatan Cidaun dan lokasi eks lokasi penambangan pasir besi milik PT CKM yang telah diber hentikan operasionalnya oleh Dinas ESDM Jabar.
Kukurusukan kali ini merupakan rangkaian kunjungan lapangan awal tahun agar sejumlah program pemerintah provinsi berjalan efektif dan lancar untuk percepatan perkembangan wilayah ter sebut. “Kunjungan lapangan hari ini sebagai kelanjutan kegiatan kemarin (Desember 2014). Kami ingin mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan,” ungkap Aher.
Kukurusukan Aher ini pun diakhiri dengan berkunjung ke kawasan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Potensi Geopark tersebut cukup menarik karena objek wisata ciptaan alam yang sangat menawan. “Ini objek wisata skala dunia yang menawarkan pantai, air terjun, dan juga wisata alam lainnya,” ujar Aher.
Yugi Prasetyo
Kukurusukan yang di dampingi semua OPD ini untuk menggali aspirasi dan solusi wilayah Jabar, khususnya di kawasan selatan agar semakin sejahtera, di antaranya dengan me mas yarakatkan internet pada petani.
Gubernur dalam diskusi bersama kepala desa dan kelompok petani di PTPN Agrabinta Kabupaten Sukabumi mengungkapkan, salah satu permasalahan pokok para petani adalah pemasaran hasil panen. Karena bila tidak ada jalur pemasaran, petani bisa terjebak dalam sistem ijon atau tengkulak.
Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher pun mencontohkan ke ripik Maicih berhasil memasarkan produknya lewat internet. Menurutnya walau sama-sama keripik yang terbuat dari singkong, tetapi dengan strategi pemasaran lewat internet keripik tersebut menjadi unggul.
“Sok kanu internet sugan we datang pembeli. Komo mun aya nu araneh mah(coba lewat internet di pasarkannya, mudah-mudahan banyak pembeli datang. Apalagi kalau ada yang unikunik). Banyak pemasaran sukses lewat internet. Banyak urusannya, urusan kiripik cau (pisang), kiripik sampeu (singkong) tapi jadi orang kaya raya. Nu di Bandung aya kiripik Maicih, udah beunghar ayeuna teh, gaduh restoran, gaduh sagala macem, pemasarannya pake mobil, awalnya, berlanjut ke internet (yang dari Bandung ada keripik Maicih, sekarang sudah kaya, punya restoran, punya segalanya. Awalnya pemasaran pakai mobil lalu berlanjut ke internet,” tutur Aher.
“Masyarakat jadi terbangun image-nya bahwa keripik Maicih adalah keripik yang unggul, padahal sama saja kiripik sampeu. Tapi gara-gara internet jadi maju. Di Cianjur ada masyarakat ternak ikan koi tapi tidak laku. Ada juga mahasiswa Unpad yang jualan ikan dagang koi. Dipasar keun di blog internet lalu laku dan sekarang jadi pasar ikan, padahal asalnya tidak laku,” ungkap Aher.
Selain memberikan solusi lewat internet Aher juga menjanjikan bantuan Rp100 juta bagi setiap desa akan terus berjalan, di tambah bantuan dari pusat sebesar Rp150 juta. Aher juga akan memberikan bantuan ternak 125 ekor kambing bagi lima kelompok tani serta akan kembali memberikan bantuan bibit pohon karet sekitar 3 juta pohon.
Pada kukurusukan yang didampingi oleh Kapolda Jabar Irjen M Iriawan ini, hari pertama rombongan mengunjungi Balai Pembibitan Kentang Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dilanjutkan dengan meninjau daerah lokasi rawan bencana di Kecamatan Talegong dan lumbung padi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Kemudian Aher berserta rombongan kembali bergerak meninjau lokasi wisata Gua Lalay Rancabuaya di Garut selatan. Usai menyaksikan ribuan kelelawar serta pemandangan laut dari atas tebing, Aher meninjau pabrik tepung tapioka di Kecamatan Cidaun dan lokasi eks lokasi penambangan pasir besi milik PT CKM yang telah diber hentikan operasionalnya oleh Dinas ESDM Jabar.
Kukurusukan kali ini merupakan rangkaian kunjungan lapangan awal tahun agar sejumlah program pemerintah provinsi berjalan efektif dan lancar untuk percepatan perkembangan wilayah ter sebut. “Kunjungan lapangan hari ini sebagai kelanjutan kegiatan kemarin (Desember 2014). Kami ingin mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan,” ungkap Aher.
Kukurusukan Aher ini pun diakhiri dengan berkunjung ke kawasan Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Potensi Geopark tersebut cukup menarik karena objek wisata ciptaan alam yang sangat menawan. “Ini objek wisata skala dunia yang menawarkan pantai, air terjun, dan juga wisata alam lainnya,” ujar Aher.
Yugi Prasetyo
(ftr)