Jenazah Bocah 10 Tahun Dikenali dari Kaos Minnie Mouse

Minggu, 04 Januari 2015 - 18:58 WIB
Jenazah Bocah 10 Tahun Dikenali dari Kaos Minnie Mouse
Jenazah Bocah 10 Tahun Dikenali dari Kaos Minnie Mouse
A A A
SURABAYA - Kondisi jenazah yang telah membusuk benar-benar menyulitkan Tim Disaster Victim Identivikation (DVI) Polda Jatim.

Dari 12 jenazah yang telah dikirimkan hari ini misalnya, baru tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi.

Ketiga jenazah tersebut masing-masing dengan kode B018; B015; dan B016. Untuk jenazah dengan kode B018 berhasil diidentifikasi sebagai Wismoyo Ari Prambudi.

Sedangkan jenazah berkode B015, teridentifikasi sebagai Jie Stevie Gunawan. Untuk jenazah kedua ini, tim DVI mencocokan data primer berupa sidik jari serta data skunder berupa jenis kelamin perempuan berusia 10 tahun, property dan monitoring CCTV korban saat boarding di bandara internasional Juanda, atau sesaat sebelum berangkat.

“Yang bersangkutan mengenakan sweeter warna merah muda, jeans biru dan kaos bergambar ‘Minnie Mouse’. Nah, dari dana medis berupa sidik jari dan properti itu, tidak terbantahkan lagi bahwa jenazah tersebut adalah Jie Stevie Gunawan, warga Surabaya,” ungkap Kepala Pusat Dokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi dalam jumpa pers, Minggu (4/1/2015).

Sementara untuk jenazah ketiga (B016) teridentifikasi sebagai Juanita Limantara. Sama seperti jenazah Jie Stevie Gunawan, tim DVI juga mencocokkan data primer dan skunder berupa sidik jari dan jenis kelamin dan usia. Dari data ante dan post mortem seluruh data tersebut dinyatakan cocok.

Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, pihaknya bersama tim DVI Mabes Polri, perguruan tinggi, ahli forensik, finger dan patologi telah bekerja keras untuk mengidentifikasi seluruh jenazah hingga Minggu malam.

Namun, upaya maksimal tersebut baru menghasilkan tiga jenazah. “Karena itu, jangan sampai kami dianggap lamban,” katanya.

Anas mengakui, kondisi jenazah yang mengalami pembusukan lanjut menjadi sebab sulitnya proses identifikasi. Namun, bersama dengan para ahli, uapaya terus dilakukan hingga didapatkan hasil akurat.

“Selain tim DVI Mabes Polri, proses identifikasi ini juga melibatkan tujuh ahli forensik dari Singapura, lima ahli finger serta empat ahli patologi forensic dari Australia,” tegasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9864 seconds (0.1#10.140)