Pemakaman Grayson Herbert Linaksita Tunggu Rapat Keluarga
A
A
A
SURABAYA - Jenazah korban AirAsia QZ8501 bernama Grayson Herbert Linaksita (11) telah diserahkan ke pihak keluarga bersama korban lainya yang sudah teridentifikasi. Namun, keluarga Grayson belum memastikan kapan jenazahnya akan dimakamkan.
Pasalnya, tiga anggota keluarga lainnya belum ditemukan. Tiga anggota keluarga itu turut menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Mereka adalah Kathleen Linaksita (adik), Toni Linaksita (ayah), dan Megawati (ibu).
Saat ini, jenazah Grayson berada di tempat persemayaman jenazah Adhi Jasa di Jalan Demak, Surabaya.
Kakek Grayson, David Linaksita mengaku belum memutuskan kapan jenazah cucunya itu dimakamkan.
"Belum tahu sampai kapan akan disemayamkan. Kami belum menggelar rapat keluarga," kata David di tempat pesemayaman jenazah Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Ia menjelaskan, Grayson dan keluarga berangkat ke Singapura pada Minggu (28/12/2014). Mereka berangkat ke Singapura untuk liburan.
David mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa naas menimpa cucu dan anaknya itu.
Jasad Grayson disimpan dalam peti mayat B002. Tim DVI sempat kesulitan untuk melakukan identifikasi jenazah tersebut lantaran data ante mortem dan post mortem belum lengkap.
Tim DVI kemudian melakukan identifikasi secara detail melalui metode primer dan sekunder yakni dari gigi, sidik jari, serta rekam medis. Akhirnya, diketahui bahwa B002 adalah Grayson Herbert Linaksita.
Jenazah Grayson berhasil diidentifikasi bersama dua jenazah lainnya yakni Kevin Alexander Soetjipto dan Khairunissa Haidar Fauzi.
Saat ini masih ada empat jenazah yang belum teridentifikasi dan berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Sementara, 10 jenazah korban pesawat AirAsia sudah kembali diterbangkan dari Pangkalan Bun dan akan tiba malam ini di Surabaya.
Pasalnya, tiga anggota keluarga lainnya belum ditemukan. Tiga anggota keluarga itu turut menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Mereka adalah Kathleen Linaksita (adik), Toni Linaksita (ayah), dan Megawati (ibu).
Saat ini, jenazah Grayson berada di tempat persemayaman jenazah Adhi Jasa di Jalan Demak, Surabaya.
Kakek Grayson, David Linaksita mengaku belum memutuskan kapan jenazah cucunya itu dimakamkan.
"Belum tahu sampai kapan akan disemayamkan. Kami belum menggelar rapat keluarga," kata David di tempat pesemayaman jenazah Adi Jasa, Jalan Demak, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Ia menjelaskan, Grayson dan keluarga berangkat ke Singapura pada Minggu (28/12/2014). Mereka berangkat ke Singapura untuk liburan.
David mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa naas menimpa cucu dan anaknya itu.
Jasad Grayson disimpan dalam peti mayat B002. Tim DVI sempat kesulitan untuk melakukan identifikasi jenazah tersebut lantaran data ante mortem dan post mortem belum lengkap.
Tim DVI kemudian melakukan identifikasi secara detail melalui metode primer dan sekunder yakni dari gigi, sidik jari, serta rekam medis. Akhirnya, diketahui bahwa B002 adalah Grayson Herbert Linaksita.
Jenazah Grayson berhasil diidentifikasi bersama dua jenazah lainnya yakni Kevin Alexander Soetjipto dan Khairunissa Haidar Fauzi.
Saat ini masih ada empat jenazah yang belum teridentifikasi dan berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Sementara, 10 jenazah korban pesawat AirAsia sudah kembali diterbangkan dari Pangkalan Bun dan akan tiba malam ini di Surabaya.
(zik)